Dilansir oleh dailymail.co.uk, sebuah penelitian telah membuktikan bahwa ibu yang menyusuidapat menekan risiko terserang kanker payudara. Semakin lama seorang wanita menyusui anaknya, semakin kecil pula risiko terserang penyakit kanker payudara.
Penelitian oleh Sir Richard Doll ini semakin menguatkan penelitian serupa agar wanita semakin meyakini bahwa menyusui akan memberi manfaat yang sangat besar, diluar dapat memberikan zat imun dan gizi lainnya yang tidak dapat ditandingi susu formula.
Penelitian ini membandingkan risiko kanker diantara ribuan wanita. DIketahui bahwa 1 dari 12 wanita mempunyai risiko terserang kanker, dan setelah menyusui, risiko tersebut dapat turun hingga 4% tiap tahunnya terhitung berapa lama dia menyusui.
Belum ada alasan pasti yang dapat mengungkap hal ini, menurut para ahli kesehatan. Tapi, perkembangan hormon selama menyusui diyakini memainkan peran penting dalam menekan risiko ini, yaitu hormon estrogen, progesteron, dan oksitosin.
Penelitian ini mengungkap bahwa para ibu di Inggris memiliki kesadaran yang rendah untuk menyusui. Umumnya, mereka sudah memberikan susu formula setelah jangka waktu 6 minggu dari kelahiran. Dibandingkan dengan Australia dan New Zealand yang 80 dan 90% wanitanya menyusui, hanya 65% wanita di Inggris yang menyusui. Hanya 42% wanita di Inggris yang terus menyusui setelah anak berusia 6 minggu.
Bersamaan dengan hal ini, wanita di Inggris memiliki risiko yang tinggi dan terus naik selama 20 tahun terakhir terhadap penyakit kanker payudara.
Penelitian ini diharapkan akan semakin emndorong ibu untuk menyusui, karena manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh anak, tapi juga ibu.
Oleh: Zurriat Nyndia
(vem/rsk)