Bagaimana Merespons Anak yang Melampiaskan Kekesalannya dengan Cara Memukul?

Endah Wijayanti diperbarui 13 Jan 2019, 08:17 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika anak kesal atau marah, dia bisa melampiaskannya dengan cara memukul. Bahkan dia mungkin akan memukul wajah dan tubuh kita dengan sengaja untuk melampiaskan emosinya. Di sini sebagai orangtua kadang kita akan ikut kesal dan langsung marah. Tapi benarkah dengan langsung memarahinya, masalah bisa selesai?

Sikap agresif bisa berasal dari rasa takut. Dikutip dari ahaparenting.com, kalau kita merespons sikap agresif anak dengan cara yang agresif pula, maka nantinya kebiasaan memukul anak malah terus berlanjut. Bisa jadi anak memukul kita karena ada rasa takut akan sesuatu. Rasa takutnya bisa makin meningkat bila kita langsung membalasnya dengan pukulan juga.

Katakan Bahwa Dipukul Itu Sakit

Kita perlu memberitahu anak bahwa memukul karena marah atau kesal itu bukan hal baik. Dipukul itu sakit. Tidak ada yang suka bila dipukul. Beritahukan hal ini dan pastikan anak bisa benar-benar menerima pemahaman ini.

"Ibu tahu kalau kamu marah dan kesal. Tapi tidak perlu memukul begini," beritahu ia soal batasan yang jelas. Beri pemahaman bahwa dipukul itu sakit dan hanya akan memperburuk keadaan yang ada.

Beri Arahan Padanya bahwa Ada Cara Lebih Baik dalam Melampiaskan Kekesalan

Anak boleh melampiaskan kekesalan dan meluapkan emosinya. Dia pun berhak menunjukkan rasa marahnya. Tapi di sini kita perlu memberinya arahan soal cara yang lebih baik untuk dilakukan saat melampiaskan kekesalan. Misalnya, dengan mengizinkan ia untuk memeluk kita kapan saja dia merasa kesal atau marah. Tidak dengan cara memukul atau menyakiti orang lain.

Bersikap Tegas

Kita perlu bersikap tegas. Ketika pada satu hari anak memukul dan kita bilang padanya kalau memukul itu bukan tindakan baik, maka pada hari-hari berikutnya jika dia kembali memukul katakan hal yang sama. Perlu ada ketegasan agar anak bisa makin mudah membedakan hal baik dan hal buruk.

Seorang anak memiliki karakter dan kepribadiannya sendiri. Terkadang tidaklah mudah untuk membantu memperbaiki sikap buruk anak. Butuh waktu dan proses yang seringkali tidak mudah. Tapi semoga kita selalu bisa selalu menemukan cara mendidik dan mengasuh yang tepat untuk buah hati tercinta kita, ya.

 

What's On Fimela