5 Makanan yang Paling Dapat Menyebabkan Jerawat

Anisha Saktian Putri diperbarui 29 Jun 2019, 16:00 WIB

ringkasan

  • Jerawat adalah kondisi kulit umum yang mempengaruhi hampir 10% populasi dunia
  • Banyak penelitian telah menemukan hubungan antara produk susu dan tingkat keparahan jerawat pada remaja
  • Satu studi menemukan bahwa orang yang sering mengonsumsi gula tambahan memiliki risiko 30% lebih besar terkena jerawat

Fimela.com, Jakarta Jerawat adalah kondisi kulit umum yang mempengaruhi hampir 10% populasi dunia. Banyak faktor yang berkontribusi pada pengembangan jerawat, termasuk produksi sebum dan keratin, bakteri penyebab jerawat, hormon, pori-pori tersumbat dan peradangan.

Hubungan antara diet dan jerawat telah menjadi kontroversi, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa diet dapat memainkan peran penting dalam perkembangan jerawat.

Artikel ini akan mengulas 5 makanan yang dapat menyebabkan jerawat dan membahas mengapa kualitas makanan penting.

2 dari 4 halaman

1. Gandum Halus dan Gula

Roti tawar

Orang dengan jerawat cenderung mengonsumsi lebih banyak karbohidrat olahan daripada orang dengan sedikit atau tanpa jerawat . Makanan yang kaya karbohidrat olahan meliputi: Roti, kerupuk, sereal atau makanan penutup yang dibuat dengan tepung putih. Pasta dibuat dengan tepung putihNasi putih dan mie beras, Soda dan minuman manis lainnya Pemanis seperti gula tebu, sirup maple, madu atau agave

Satu studi menemukan bahwa orang yang sering mengonsumsi gula tambahan memiliki risiko 30% lebih besar terkena jerawat, sementara mereka yang secara teratur makan kue dan kue memiliki risiko 20% lebih besar.

Peningkatan risiko ini dapat dijelaskan oleh efek karbohidrat olahan terhadap kadar gula darah dan insulin.

Karbohidrat olahan diserap dengan cepat ke dalam aliran darah, yang dengan cepat meningkatkan kadar gula darah. Ketika gula darah naik, kadar insulin juga naik untuk membantu memindahkan gula darah keluar dari aliran darah dan masuk ke dalam sel. Namun, kadar insulin yang tinggi tidak baik untuk mereka yang berjerawat.

Insulin membuat hormon androgen lebih aktif dan meningkatkan faktor pertumbuhan seperti insulin. Ini berkontribusi pada perkembangan jerawat dengan membuat sel-sel kulit tumbuh lebih cepat dan dengan meningkatkan produksi sebum.

3 dari 4 halaman

2. Produk susu

Ilustrasi susu (dok. Pixabay.com/Couleur/Putu Elmira)

Banyak penelitian telah menemukan hubungan antara produk susu dan tingkat keparahan jerawat pada remaja.

Dua penelitian juga menemukan bahwa orang dewasa muda yang secara teratur mengonsumsi susu atau es krim empat kali lebih mungkin menderita jerawat.

Penelitian sampai saat ini difokuskan terutama pada remaja dan dewasa muda dan hanya menunjukkan korelasi antara susu dan jerawat, bukan hubungan sebab akibat.

Belum jelas bagaimana susu dapat berkontribusi pada pembentukan jerawat, tetapi ada beberapa teori yang diajukan.

Susu diketahui meningkatkan kadar insulin, terlepas dari pengaruhnya terhadap gula darah, yang dapat memperburuk keparahan jerawat. Susu sapi juga mengandung asam amino yang merangsang hati untuk menghasilkan lebih banyak IGF-1, yang telah dikaitkan dengan pengembangan jerawat.

3. Makanan Cepat Saji

Jerawat sangat terkait dengan makan diet gaya Barat yang kaya kalori, lemak, dan karbohidrat olahan.

Makanan cepat saji, seperti burger, nugget, hot dog, kentang goreng, soda, dan milkshake, adalah makanan andalan dari makanan khas Barat dan dapat meningkatkan risiko jerawat.

Satu studi terhadap lebih dari 5.000 remaja dan dewasa muda Cina menemukan bahwa diet tinggi lemak dikaitkan dengan peningkatan risiko 43% timbulnya jerawat. Makan makanan cepat saji secara teratur meningkatkan risiko sebesar 17%.

4 dari 4 halaman

4. Makanan Kaya Lemak Omega-6

Manfaat Omega-3 (sumber: iStock)

Diet yang mengandung sejumlah besar asam lemak omega-6, seperti makanan khas Barat, telah dikaitkan dengan peningkatan tingkat peradangan dan jerawat. Ini mungkin karena diet Barat mengandung sejumlah besar jagung dan minyak kedelai, yang kaya akan lemak omega-6, dan beberapa makanan yang mengandung lemak omega-3, seperti ikan dan kacang walnut.

Ketidakseimbangan asam lemak omega-6 dan omega-3 ini mendorong tubuh ke kondisi peradangan, yang dapat memperburuk keparahan jerawat. Sebaliknya, suplemen dengan asam lemak omega-3 dapat mengurangi tingkat peradangan dan telah terbukti mengurangi keparahan jerawat.

5. Cokelat

Cokelat telah dicurigai sebagai pemicu jerawat sejak tahun 1920-an.

Beberapa survei informal mengaitkan makan cokelat dengan peningkatan risiko timbulnya jerawat, tetapi ini tidak cukup untuk membuktikan bahwa cokelat menyebabkan jerawat.

Sebuah studi yang lebih baru menemukan bahwa pria berjerawat yang mengkonsumsi 25 gram cokelat hitam 99% setiap hari mengalami peningkatan jumlah lesi jerawat setelah hanya dua minggu.

Studi lain menemukan bahwa laki-laki yang diberi kapsul bubuk kakao 100% setiap hari memiliki lesi jerawat yang lebih banyak setelah satu minggu dibandingkan dengan mereka yang diberi plasebo.

Sementara penelitian terbaru mendukung hubungan antara konsumsi cokelat dan jerawat, masih belum jelas apakah cokelat benar-benar menyebabkan jerawat, dilansir dari healthline.com.

#Growfearless with FIMELA