6 Penyebab Bintik Merah pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Anisha Saktian Putri diperbarui 19 Sep 2020, 11:59 WIB

Fimela.com, Jakarta Bintik merah mejadi masalah kulit yang sering di bagian tubuh bayi. Hal ini dikarenakan kulit bayi masih beradaptasi dengan lingkungan dan sangat sensitif.

Bahkan saat bayi baru lahir, bintik merah sudah terjadi pada kulitnya. Melansir mottchildren.org, selama satu atau dua hari pertama kehidupan, banyak bayi mengalami bercak merah yang tidak berbahaya dengan benjolan kecil yang terkadang berisi nanah. Ini disebut erythema toxicum.

Ini mungkin muncul hanya di bagian tubuh atau di sebagian besar tubuh. Area bercak mungkin datang dan pergi, tetapi biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu seminggu.

Selain itu, bintik merah terjadi karena beberapa faktor, berikut ulasannya.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

1. Biang keringat

Nama Bayi Laki-laki Indah (Sumber: Pixabay)

Saat berpakaian terlalu hangat atau saat cuaca sangat panas biasanya anak mengalami biang keringat. Ini adalah ruam merah atau merah muda yang biasanya ditemukan di area tubuh yang tertutup pakaian. Seringkali terasa gatal dan membuat bayi tidak nyaman. Dokter menyebut ruam ini miliaria. Untuk membantu menghilangkan ruam, gunakan pakaian bahan tipis atau longgar mandikan dia dengan air normal.

2. Ruam popok

Kulit yang merah dan perih pada pantat bayi atau alat kelamin yang disebabkan oleh pemakaian popok basah dalam waktu yang lama. Air seni dan tinja bisa mengiritasi kulit. Ruam popok bisa terjadi saat bayi tidur berjam-jam tanpa bangun. Terkadang infeksi dari bakteri atau jamur dapat menyebabkan ruam popok. Jika bayi mengalami ruam popok, berhati-hatilah untuk menjaganya sekering mungkin.

 
3 dari 3 halaman

3. Eksim

Ilustrasi Bayi Credit: pexels.com/Helena

Melansir alodokter, tipe eksim yang paling sering terjadi pada bayi dan anak (namun bisa berlanjut hingga dewasa) adalah eksim atopik (atopic dermatitis). Eksim menyebabkan kulit bayi menjadi gatal, kering, merah, dan pecah-pecah. Eksim biasanya disebabkan oleh kulit sensitif atau alergi.

Pada umumnya, eksim muncul pada lipatan kulit, seperti di belakang lutut, lipatan siku, lipatan leher, dan daerah di sekitar mata dan telinga.

Untuk mengatasi eksim, hindarkan bayi dari suhu ekstrem dan segala sesuatu yang dapat mengganggu kondisi kulit. Mandikan bayi sebanyak dua atau tiga hari sekali dan keringkan kulitnya dengan ditepuk-tepuk secara lembut. Oleskan salep atau krim yang dianjurkan oleh dokter dan jangan gunakan pewangi atau pelembut pakaian ketika mencuci. Selalu upayakan untuk menemui dokter apabila eksim tidak kunjung membaik.

4. Petechiae

Bayi terkadang memiliki titik-titik merah kecil di kulit. Mungkin melihat titik merah kecil pada kulit bayi Anda. Titik merah ini disebut petechiae. Ini adalah noda darah yang bocor ke kulit. Mereka disebabkan oleh trauma karena terjepit melalui jalan lahir. Mereka akan menghilang dalam satu atau dua minggu pertama.

5. Penyakit tangan, kaki, dan mulut

Ditandai dengan demam, kehilangan nafsu makan, sakit tenggorokan, nyeri di mulut, dan ruam yang tidak terasa gatal. Penyakit ini menimbulkan ruam atau bintik merah di tangan dan kaki, serta sariawan di mulut. Penyakit ini juga dapat muncul di area bokong bayi.

Penyakit akibat infeksi virus ini dapat menular melalui batuk, bersin, atau popok bekas, namun dapat sembuh dengan sendirinya dalam 7-10 hari. Untuk mencegah penyebaran penyakit, biasakan untuk mencuci tangan. Jika merasa khawatir, hubungi dokter spesialis anak.

6. Biduran

Biduran atau urtikaria adalah kemerahan atau ruam gatal pada kulit yang muncul sebagai reaksi alergi terhadap benda atau zat tertentu seperti makanan, obat-obatan, sengatan jelatang, lebah, dan suhu dingin atau panas. Ruam tidak menular ini biasanya menghilang setelah beberapa hari. Biduran juga bisa menjadi tanda reaksi alergi serius yaitu anafilaksis, apabila disertai oleh sesak napas atau wajah bengkak. Anafilaksis memerlukan penanganan darurat. Jika biduran tidak sembuh dalam beberapa hari, segera periksakan bayi ke dokter.

 

#Changemaker