Perbedaan Stunting dan Anak Berpostur Pendek yang Perlu Diketahui

Mimi Rohmitriasih diperbarui 17 Jun 2022, 14:35 WIB

Fimela.com, Jakarta Stunting merupakan kondisi di mana anak memiliki tubuh yang lebih pendek dari usianya karena kurang gizi. Saat ini, stunting masih menjadi masalah tersendiri bagi sebagian masyarakat Indonesia. Ada banyak hal yang menyebabkan anak memiliki risiko stunting. Hal yang paling umum adalah kurangnya gizi anak baik saat masih di dalam kandungan atau pun setelah ia lahir.

Meski anak yang berperawakan pendek adalah ciri dari stunting, perlu kita tahu bahwa tidak semua anak dengan tubuh pendek mengalami stunting. Melansir dari laman theasianparents.com, anak yang bertubuh pendek bisa saja karana perawakannya seperti itu. Untuk membedakan stunting dan anak yang berpostur pendek, ada beberapa hal yang bisa kita lihat. Apa saja?

2 dari 3 halaman

Penyebab Stunting, Tanda dan Cara Mencegahnya

Ilustrasi/copyrighshutterstock/PR Image Factory

Untuk anak stunting, penyebab paling umum adalah anak kurang gizi dan kurang nutrisi atau disebut malnutrisi. Pada kurva KMS, anak stunting biasanya diperlihatkan dengan pertumbuhannya yang tidak normal. Anak stunting tidak jarang juga mengalami masalah pada perkembangan motorik maupun kognitifnya. Melansir dari laman parents.com, pada anak stunting tidak hanya tinggi badan yang bermasalah atau jauh dari kata normal tetapi juga berat badan pun pertumbuhan tubuhnya secara keseluruhan. 

Mencegah anak stunting sebaiknya dilakukan sejak anak dalam kandungan. Pastikan mengonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi selama kehamilan, konsumsi vitamin dan tambah darah yang direkomendasikan oleh dokter atau bidan. Hindari mengonsumsi obat-obatan tertentu tanpa konsultasi dulu dengan dokter. Saat anak lahir, berikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama usianya, lakukan imunisasi lengkap dan biasakan memiliki pola hidup dan perilaku sehat serta bersih.

3 dari 3 halaman

Penyebab Tubuh Anak Pendek

Stunting dan anemia pada anak/ Bessi from Pixabay

Jika stunting disebabkan oleh nutrisi yang kurang, anak yang bertubuh pendek biasanya disebabkan oleh gen atau hormon. Anak ini meski memiliki tubuh pendek, kurva di KMS masih normal, perkembangan motorik dan kognitif baik dan anak tidak kalah cerdas dengan anak-anak lainnya. 

Untuk menambah tinggi anak, sebaiknya berikan nutrisi dan gizi yang seimbang setiap harinya. Berikan makanan yang memang bermanfaat menambah tinggi anak seperti sayuran hijau, daging, susu, ikan dan sumber protein lainnya. 

Semoga informasi ini bermanfaat.

#WomenForWomen