Sosok Perempuan Hebat dan Tangguh di Balik Sumpah Pemuda

Ayu Puji Lestari diperbarui 28 Okt 2022, 10:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, setiap tahunnya, 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. 94 tahun yang lalu, pemuda-pemuda Indonesia sedang berkumpul dan mengikrarkan sebuah sumpah yang lahir dari hasil Kongres Pemuda II. Ikrar ini begitu penting karena telah mempersatukan bangsa Indonesia yang memiliki berbagai latar belakang dan budaya.

Tak heran jika momen Sumpah Pemuda adalah peristiwa sangat penting, sebagai awal pergerakan. Tapi tahukah kamu jika dari berbagai dokumentasi sejarah yang menceritakan ulang peristiwa bersejarah ini, jarang sekali yang menyorot keterlibatan beberapa tokoh perempuan di balik Sumpah Pemuda. 

Berikut adalah sosok dan peran mereka dalam momen Sumpah Pemuda ini. Seperti yang dilansir dari rilis Zenius yang diterima Fimela (28/10) berikut ini.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Sosok Perempuan pada Sumpah Pemuda

Perempuan hebat/copyright shutterstock

Siti Soendari

Pertama, Siti Soendari yang merupakan adik bungsu dr. Soetomo. Beliau berasal dari kalangan Jawa elit dan berhasil menempuh pendidikan tinggi dengan gelar Meester in de Ritchen (Sarjana Hukum) di Universitas Leiden di Belanda pada tahun 1934. Pada masa itu, tidak mudah bagi perempuan untuk bisa mengenyam pendidikan yang tinggi. Bahkan, Siti adalah perempuan ke-2 yang berhasil mendapatkan gelar tersebut. Selain berhasil dalam pendidikan, Siti juga pernah menjabat sebagai direktur bank. 

Di Kongres Pemuda II, Siti berpidato soal rasa cinta Tanah Air. Beliau menekankan bahwa rasa cinta tanah air harus ditanamkan pada perempuan sejak kecil, tidak hanya pada laki-laki saja. Saat itu Siti berpidato dalam bahasa Belanda sehingga Muhammad Yamin, selaku Sekretaris Kongres Pemuda II, menerjemahkan pidato Siti. 

Emma Poeradiredja

Emma Poeradiredja adalah tokoh perempuan yang mengenyam pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Selama hidupnya, beliau aktif dalam berbagai organisasi yang bergerak di bidang perjuangan kemerdekaan Indonesia dan kesetaraan perempuan. Beliau juga pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung dan anggota DPR/MPR Indonesia. Di Kongres Pemuda II, Emma yang menjabat sebagai Ketua Cabang Bandung Jong Islamieten Bond berpidato mengenai peran para perempuan agar terlihat tidak hanya dalam pembicaraan pergerakan namun juga dengan perbuatan. 

Poernomowoelan

Ketiga, ada Nona Poernomowoelan yang merupakan seorang guru dan salah satu perwakilan pemuda Taman Siswa. Beliau menjadi pembicara pertama di mimbar Kongres Pemuda II. Sebagai tokoh yang aktif di bidang pendidikan, beliau berpidato soal mencerdaskan bangsa yang harus disertai dengan pendidikan yang tertib dan disiplin. Selain itu, menurutnya anak haruslah mendapatkan pendidikan yang baik di sekolah maupun di rumah. 

Demikian beberapa tokoh perempuan hebat dan menginspirasi yang berperan penting saat momen Sumpah Pemuda. Bagi kamu yang penasaran dan ingin mempelajari peristiwa Sumpah Pemuda lebih lanjut, kamu bisa mengunjungi Museum Sumpah Pemuda. Di sini terdapat begitu banyak koleksi termasuk foto, patung, dan barang lainnya yang berhubungan dengan peristiwa Sumpah Pemuda.

Semoga dengan mempelajari peran pemuda di masa lalu secara lebih mendalam, rasa semangat dan daya juangmu dalam belajar akan terus meningkat! Dan semoga di hari Sumpah Pemuda ini, kita semua bisa menjadi pemuda yang mampu berkontribusi dan membawa dampak baik bagi negara Indonesia. Selamat Hari Sumpah Pemuda!