Film Para Betina Pengikut Iblis Lolos Sensor 21 Plus, Banyak Adegan Sadis tapi Ada Pesan Positif

Anto Karibo diperbarui 12 Feb 2023, 16:46 WIB

Fimela.com, Jakarta Film Betina Pengikut Iblis yang akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada tanggal 16 Februari 2023 ini disebutkan bakal berdarah-darah karena penuh dengan adegan kejam dan sadis. Karenanya, film ini pun mendapatkan rating 21 plus.

Dengan label lulus sensor 21+, film Para Betina Pengikut Iblis tersebut digadang bakal menjadi salah satu film Indonesia paling sadis. Meski demikian, Sutradara film Para Betina Pengikut Iblis, Rako Prijanto mengungkapkan sisi lainnya.

Disebutkan olehnya, film ini menghadirkan banyak adegan sadis, namun ada pesan positif yang bisa diambil dari film ini.

"Menurut kami ini sudah sesuai. Namun, film ini bukan hanya menghadirkan ketegangan, tapi juga ada pesan positif yang ingin disampaikan," ujar Rako Prijanto kepada awak media, baru-baru ini.

2 dari 3 halaman

Paling Sadis

Mawar De Jongh dalam film Para Betina Pengikut Iblis (YouTube/Falcon)

Mawar De Jongh, yang memerankan tokoh Sumi mengungkapkan film Betina Pengikut Iblis ini film tersadis yang pernah ia perankan. Dalam film tersebut, Mawar diharuskan untuk bisa menciptakan kebencian sekaligus rasa cinta.

"Saya juga tidak menduga harus memerankan adegan membunuh ayah sendiri. Banyak adegan yang tidak aku duga yang aku harus perankan di film ini. Ini adalah film paling sadis yang pernah aku perankan," ungkapnya.

Adegan sadis yang harus dilakoni oleh Mawar De Jongh diantaranya adalah memotong leher, menyajikan gulai dengan daging manusia, hingga mencabik-cabik isi perut manusia yang ia bunuh.

3 dari 3 halaman

Pesan Moral

Film Para Betina Pengikut Iblis lulus sensor untuk 21 tahun ke atas. (Foto: Dok. Falcon Black)

Namun, dari banyaknya adegan kekerasan yang terdapat dalam film tersebut, ada sejumlah pelajaran yang dapat dipetik Mawar lewat karakter yang diperankannya di film Para Betina Pengikut Iblis.

"Dari Sumi, pastinya harus punya keputusan sendiri, jangan mudah terhasut, harus tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Kalau soal kesulitan pasti ada jalan keluarnya," imbuh Mawar De Jongh.

Selain Mawar De Jongh, film ini juga diperankan oleh Adipati Dolken, Hanggini, dan Sara Fajira.