7 Faktor yang Membuat Hubungan Gampang Putus

Endah Wijayanti diperbarui 28 Feb 2024, 13:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Banyak hubungan yang mengalami kegagalan karena berbagai alasan yang kompleks dan beragam. Faktor-faktor tertentu seringkali menjadi pemicu utama terjadinya perpisahan dalam hubungan. Ini bisa termasuk masalah seperti komunikasi yang buruk, kurangnya kompromi, kontrol yang berlebihan, pembatasan pertumbuhan pribadi, kurangnya sikap saling menghargai, kecenderungan untuk saling merendahkan, dan ketidakmampuan untuk bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan.

Ketika memasuki sebuah hubungan, kebanyakan dari kita mengharapkan hubungan tersebut akan bertahan lama, bahkan seumur hidup. Namun, realitasnya tidak selalu sesuai harapan. Banyak hubungan yang mengalami kegagalan, dan faktor-faktor tertentu seringkali menjadi pemicu terjadinya perpisahan. Kali ini, kita akan membahas tujuh faktor yang sering kali membuat hubungan gampang putus. Selengkapnya, langsung saja simak uraiannya di bawah ini, ya Sahabat Fimela.

What's On Fimela
2 dari 8 halaman

1. Komunikasi yang Buruk

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Sorrapong+Apidech

Komunikasi yang buruk adalah akar dari banyak masalah dalam hubungan. Ketika pasangan tidak mampu berkomunikasi secara efektif, banyak hal dapat terjadi. Misalnya, ketidakpahaman, ketidakjelasan, atau bahkan konflik yang tidak terselesaikan. Ketika saling tidak mendengarkan atau tidak memberikan perhatian pada apa yang disampaikan oleh pasangan, kesalahpahaman seringkali terjadi. Ini dapat mengarah pada perasaan tidak dihargai atau tidak dipahami, yang akhirnya bisa merusak hubungan secara keseluruhan.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Tidak Ada yang Mau Berkompromi

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/zhang+tianle

Kompromi adalah kunci dalam menjaga hubungan yang sehat. Namun, ketika salah satu atau kedua belah pihak tidak mau berkompromi, hubungan menjadi rapuh. Ini seringkali terjadi ketika ego masing-masing individu lebih besar dari keinginan untuk memperbaiki hubungan. Ketika tidak ada upaya untuk menemukan titik tengah atau solusi yang memuaskan untuk kedua belah pihak, ketegangan dalam hubungan akan meningkat dan menyebabkan ketidakharmonisan.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Kontrol yang Berlebihan

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/SunnyVMD

Memiliki kontrol yang berlebihan atas pasangan adalah tanda dari hubungan yang tidak sehat. Ketika salah satu pihak mencoba untuk mengontrol segala aspek dalam kehidupan pasangannya, ini menciptakan ketidakseimbangan dan rasa tidak nyaman dalam hubungan. Kecemburuan yang berlebihan, membatasi kebebasan pasangan, atau bahkan mengatur hidup pasangan tanpa memperhatikan keinginannya dapat merusak keintiman dan kepercayaan dalam hubungan.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Pembatasan Gerak untuk Bertumbuh

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Prot56

Hubungan yang sehat seharusnya mendukung pertumbuhan dan perkembangan pribadi masing-masing individu. Namun, ketika salah satu atau kedua pasangan merasa terkekang dan tidak bisa berkembang secara pribadi, hubungan tersebut menjadi terancam. Misalnya, jika salah satu pasangan tidak mendukung ambisi atau impian lainnya, atau bahkan menghalangi upaya untuk mencapai tujuan pribadi, ini bisa menyebabkan perasaan terkekang dan tidak bahagia.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Tidak Ada Sikap Saling Menghargai

ilustrasi pasangan bertengkar/maruco/Shutterstock

Salah satu fondasi dari hubungan yang sehat adalah sikap saling menghargai. Ketika pasangan tidak menghargai satu sama lain, rasa kekecewaan dan ketidakpuasan sering kali muncul. Ini bisa berkaitan dengan cara berbicara atau bertindak secara tidak sopan, tidak menghargai waktu atau usaha pasangan, atau bahkan tidak menghormati perbedaan pendapat. Tanpa adanya rasa saling menghargai, hubungan sulit untuk bertahan.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Saling Merendahkan Satu Sama Lain

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/SunnyVMD

Saling merendahkan atau mengkritik secara berlebihan adalah perilaku yang merusak dalam hubungan. Ketika pasangan saling mengecam atau menyalahkan satu sama lain secara terus-menerus, ini menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan tidak mendukung. Kritik yang berlebihan bisa membuat pasangan merasa tidak dihargai dan tidak aman dalam hubungan, yang pada akhirnya bisa mengarah pada putusnya hubungan.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Belum Berani Bertanggung Jawab

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/Kmpzzz

Bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan dalam hubungan adalah hal yang penting. Namun, ketika salah satu atau kedua belah pihak tidak berani mengambil tanggung jawab atas kesalahan atau masalah yang timbul, ini bisa merusak hubungan. Ketidakmampuan untuk mengakui kesalahan atau tidak mau bekerja sama untuk menyelesaikan masalah dapat menciptakan rasa frustrasi dan keputusasaan dalam hubungan.

Dalam menghadapi faktor-faktor yang membuat hubungan gampang putus, penting untuk mengambil langkah-langkah proaktif untuk memperbaiki masalah dan memperkuat hubungan ya Sahabat Fimela. Komunikasi yang terbuka dan jujur, kemampuan untuk berkompromi, dan sikap saling menghargai adalah kunci untuk menjaga hubungan tetap sehat dan harmonis.

Dengan kesadaran akan faktor-faktor yang dapat merusak hubungan, kita dapat bekerja sama untuk membangun hubungan yang lebih harmonis dan langgeng.