4 Tips Mengatur Keuangan di Masa Pensiun

Fimela Reporter diperbarui 26 Mar 2024, 07:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Masa pensiun merupakan masa yang dinanti-nantikan banyak orang. Namun, masa ini juga bisa menjadi sumber kekhawatiran, terutama dalam hal keuangan. Jika menyiapkan anggaran untuk pengeluaran bulanan saat ini dan pengeluaran tidak rutin, maka ada target jumlah pendapatan pensiun tahunan yang harus dihasilkan. Kalau dilakukan secara teratur mengeluarkan uang lebih banyak daripada yang diharapkan dari pendapatan pensiun, maka cepat atau lambat, Kamu akan kehabisan uang saat menjalani masa tua. 

Tidak perlu khawatir, simak tips berikut ini untuk mengatur keuangan di masa pensiun agar aman secara finansial selama 20 hingga 30 tahun, yang merupakan masa pensiun kebanyakan orang, dilansir dari forbes.com (13/03).

2 dari 5 halaman

1. Perhatikan Perubahan Pengeluaran Saat Masa Pensiun

ilustrasi memperhatikan pengeluaran yang berubah saat pensiun//copyright freepik/Drazen Zigic

Untuk sebagian besar orang yang telah pensiun, ada penurunan dalam beberapa pengeluaran dan peningkatan dibandingkan ketika masih bekerja. Misalnya, mereka tidak lagi membayar pajak penghasilan dan pengeluaran berkurang jika tidak lagi memiliki tanggungan anak. Beberapa pensiunan juga tidak lagi memiliki biaya yang terkait dengan pekerjaan seperti transportasi atau gaya hidup yang berkaitan dengan pekerjaan sebelumnya.

Namun, di sisi lain, premi asuransi dan biaya medis yang tidak terduga cenderung meningkat setelah pensiun. Selain itu, beberapa mungkin ingin mengalokasikan lebih banyak uang untuk perjalanan selama masa pensiun. Biaya perumahan, transportasi, dan kesehatan merupakan fokus penting dalam pengelolaan keuangan pensiunan, terutama jika pendapatan pensiun tidak mencukupi untuk menutupi seluruh estimasi biaya hidup mereka.

3 dari 5 halaman

2. Tentukan Mana yang Kebutuhan dan Mana yang Keinginan

pentingnya menentukan kebutuahn dan keinginan saat masa pensiun//copyright freepik

Sangat penting untuk  merinci biaya hidup menjadi dua kategori utama: biaya primer dan biaya sekunder. Biaya primer mencakup kebutuhan pokok seperti rumah, transportasi, makanan, utilitas, premi asuransi, pakaian, dan pajak penghasilan. Jika memiliki rumah sendiri, biasanya termasuk juga pajak properti dan premi asuransi rumah. Prioritaskan dengan sumber pendapatan pensiun yang stabil, seperti Jaminan Sosial, dana pensiun, dan anuitas, yang tidak terlalu dipengaruhi oleh fluktuasi pasar.

Kemudian, ada biaya sekunder yang dapat disesuaikan sesuai keinginan, seperti perjalanan, hobi, hiburan, hadiah, atau pengeluaran untuk memanjakan cucu. Pengeluaran ini bisa dikurangi jika pendapatan pensiun menurun akibat penurunan pasar. Penting juga untuk menyertakan perkiraan biaya tak terduga saat merencanakan anggaran untuk masa pensiun, seperti perbaikan mobil dan rumah, tagihan dokter gigi yang tak terduga, dan sebagainya.

4 dari 5 halaman

3. Pilih Metode Budgeting yang Paling Cocok

metode budgeting yang tepat bisa membantu untuk mengatur keuangan saat pensiun//copyright freepik/rawpixel.org

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran pensiun, mulai dari menggunakan aplikasi seperti Spreadsheet, Excel, atau aplikasi online lainnya, hingga pendekatan manual seperti membuat grafik atau menggunakan kertas bergaris.

Pilihlah metode yang paling sesuai dengan preferensi dan kenyamananmu, dan susunlah anggaran setiap tahun dengan teliti. Pastikan untuk menghemat anggaran dari tahun ke tahun, sehingga menjelang awal tahun saat menyiapkan informasi pajak penghasilan, kamu dapat dengan mudah meluangkan waktu sejenak untuk memeriksa anggaran dari tahun sebelumnya dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk tahun yang akan datang.

5 dari 5 halaman

4. Motivasikan Dirimu Untuk Tetap Konsisten Pada Anggaran Pensiun

ilustrasi menikmati masa pensiun dengan baik//copyright freepik

Tetap konsisten dengan anggaran pensiun dapat menjadi tantangan, namun, penting untuk mempertimbangkan konsekuensi dari ketidak-konsistenan tersebut. Sebagian pensiunan mungkin mengalami dilema di mana mereka memiliki kecukupan finansial di usia 60-an dan 70-an, tetapi kemudian mulai mengalami penipisan dana di usia 80-an. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam membiayai rumah mereka dan bahkan memerlukan bantuan dari keluarga atau teman-teman untuk pindah.

Masalah lain yang sering dihadapi oleh pensiunan adalah pengelolaan simpanan yang besar dalam rencana pensiun. Uang yang tersedia terlihat melimpah sehingga seringkali digunakan seperti rekening giro, tanpa mempertimbangkan bahwa tabungan tersebut harus mencukupi selama sisa hidup mereka. Akibatnya, uang sering dihabiskan dengan cepat, meninggalkan risiko hidup lebih lama dari tabungan yang tersedia.

Untuk menghindari masalah ini, anggaplah waktu yang dihabiskan untuk menyusun anggaran di masa pensiun sebagai bagian dari "pekerjaan masa pensiun". Dengan 4 tips ini, Sahabat fimela tidak akan lagi menyesal telah menghabiskan uang dengan boros ketika menyambut masa tua dan berada di  finansial yang aman dan masih menjalani kehidupan sesuai keiginan di masa pensiun.

 

Penulis: Patricia Angelique E.L