Ghosting? No Thanks! Ini Cara Tetap Waras Dalam Cinta

Nazwa Putri KurniawanDiterbitkan 01 Agustus 2025, 13:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Fenomena ghosting atau seseorang yang tiba-tiba menghilang tanpa penjelasan semakin sering terjadi. Awalnya intens berkomunikasi, lalu mendadak sunyi seolah tak pernah saling kenal. Situasi ini bisa bikin siapa pun merasa bingung, terluka, bahkan meragukan diri sendiri. Tak jarang, ghosting meninggalkan jejak emosional yang sulit dijelaskan. Menjaga hati di tengah era digital memang penuh tantangan. 

Namun, bukan berarti kamu harus terpuruk. Ada cara untuk tetap tenang, menjaga kewarasan, dan kembali percaya pada cinta tanpa kehilangan jati diri. Karena dalam urusan hati, kamu tetap layak untuk dihargai dan diperlakukan dengan hormat. Melalui situs growingself.com membangun batasan serta mengetahui makna dari perasaan diri sendiri merupakan langkah awal untuk dapat menghadapi sikap ghosting dari seseorang. 

Semuanya menjadi penting untuk diingat bahwa kamu layak mendapatkan kejelasan, ketenangan batin, dan hubungan yang sehat. Tanpa teka-teki dan kesan menyakitkan, yuk simak tips menghadapi fase ghosting agar kewarasan tetap terjaga! 

 

What's On Fimela
2 dari 4 halaman

Tahu Kapan Harus Berhenti Menunggu

Meminta kepastian agar tidak terikat oleh waktu yang lama (Foto: Unsplash)

Dalam hubungan yang masih abu-abu, menetapkan batas waktu adalah cara sehat untuk menjaga diri tetap waras. Tujuannya bukan untuk menekan atau mendesak, melainkan untuk memberi ruang yang jelas tentang sampai kapan kamu bersedia menunggu kepastian. Dengan memberi tenggat yang wajar, kamu bisa menghindari terjebak terlalu lama dalam harapan yang belum tentu terwujud. Ini juga menjadi langkah penting untuk tetap mencintai dengan sadar, tanpa mengorbankan ketenangan dan kendali atas perasaanmu sendiri.

3 dari 4 halaman

Pahami apa yang sebenarnya kamu rasakan

Menerima semua perasaan yang sedang dirasakan (Foto: Unsplash)

Sebelum menuntut kepastian dari orang lain, cobalah pahami dulu apa yang benar-benar kamu rasakan. Mengenali emosi entah itu rasa kecewa, marah, bingung, atau masih menyimpan harapan akan membantumu merespons keadaan dengan lebih tenang dan bijak. Saat kamu bisa jujur terhadap perasaan sendiri, kamu pun akan lebih siap menentukan langkah selanjutnya. Bertahan, mencari kejelasan, atau memilih untuk melepaskan. Kesadaran inilah yang menjadi dasar penting agar tetap tenang dan tidak terseret emosi dalam hubungan yang tak jelas arahnya.

4 dari 4 halaman

Hargai diri sendiri, jangan menyalahkan

Perasaan sedih boleh divalidasi, namun jangan sampai menyalahkan diri sendiri (Foto: Unsplash)

Saat seseorang mendadak menghilang tanpa penjelasan, wajar jika kita merasa bersalah atau mulai meragukan diri sendiri. Namun, sebenarnya ghosting lebih menunjukkan ketidakdewasaan emosional dari orang yang pergi, bukan kekurangan pada diri kita. Menyalahkan diri hanya akan memperburuk rasa sakit dan memperlambat proses pemulihan. Dengan menerima bahwa ada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan, kita dapat mulai membangun kembali kepercayaan diri dan melangkah maju dengan hati yang lebih tenang.

Alihkan waktu ke hal-hal yang kamu sukai 

Mengalami ghosting bisa sangat melelahkan secara emosional, sehingga penting untuk meluangkan waktu melakukan aktivitas yang benar-benar kamu sukai. Dengan menekuni hobi, menjalani kegiatan kreatif, atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat, kamu dapat mengalihkan pikiran dari rasa sakit dan mulai membangun kembali kebahagiaan dalam diri. Terlibat dalam hal-hal positif tidak hanya membantu proses penyembuhan berjalan lebih cepat, tapi juga memperkuat rasa percaya diri dan mengembalikan semangat hidup.