Fimela.com, Jakarta Memiliki rambut tebal, sehat, dan berkilau tentu menjadi dambaan banyak orang. Namun, tidak sedikit yang mengeluhkan rambut rontok, terutama saat menyisir atau keramas. Jika jumlahnya masih sekitar 50–100 helai per hari, ini tergolong normal. Tapi, ketika kerontokan semakin banyak hingga membuat rambut menipis atau terlihat botak di beberapa area, hal ini patut diwaspadai.
Kerontokan rambut yang berlebihan tidak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga dapat mengurangi rasa percaya diri. Bahkan, bagi sebagian orang, masalah ini bisa memicu stres tambahan yang justru memperburuk kondisi rambut.
Penyebabnya pun beragam, mulai dari faktor genetik yang sulit dihindari, perubahan hormon yang alami terjadi pada tubuh, hingga kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari merusak kesehatan rambut. Mengetahui sumber masalahnya menjadi langkah penting sebelum menentukan perawatan yang tepat. Dilansir dari Medical News Today, berikut berbagai penyebab rambut rontok yang umum terjadi dan solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Penyebab Rambut Rontok
1. Faktor Genetik
Kebotakan pola pria atau wanita (androgenetic alopecia) merupakan penyebab yang paling umum. Kondisi ini biasanya berkembang secara bertahap dan sering kali terjadi pada mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah serupa. Pada pria, kerontokan cenderung dimulai dari garis rambut yang mundur membentuk huruf “M”, sedangkan pada wanita biasanya terlihat penipisan di bagian atas kepala.
2. Perubahan Hormon
Hormon memiliki peran besar dalam siklus pertumbuhan rambut. Kehamilan, persalinan, menopause, atau gangguan pada kelenjar tiroid dapat mengganggu siklus ini sehingga rambut lebih mudah rontok.
3. Stres Fisik atau Emosional
Peristiwa besar seperti operasi, sakit berat, kehilangan orang terdekat, atau tekanan mental berkepanjangan dapat memicu telogen effluvium, yaitu kondisi di mana banyak rambut masuk fase rontok secara bersamaan.
4. Kekurangan Nutrisi
Rambut memerlukan nutrisi penting seperti protein, zat besi, zinc, biotin, dan vitamin D untuk tumbuh sehat. Kekurangan salah satu dari nutrisi ini dapat membuat rambut lebih rapuh dan mudah patah.
5. Perawatan Rambut Berlebihan
Penggunaan cat rambut, pelurus kimia, bleaching, atau alat panas yang terlalu sering dapat merusak batang rambut dan melemahkan folikel.
6. Efek Samping Obat atau Pengobatan Medis
Beberapa jenis obat, termasuk pengobatan kanker seperti kemoterapi, memiliki efek samping berupa kerontokan rambut yang cukup signifikan.
Solusi Mengatasi Rambut Rontok
1. Perawatan Medis
- Minoxidil: Obat oles yang merangsang pertumbuhan rambut baru dan memperlambat kerontokan.
- Finasteride: Obat minum yang bekerja menghambat hormon penyebab kerontokan, direkomendasikan untuk kondisi tertentu.
- Suntikan kortikosteroid: Digunakan untuk kasus alopecia areata.
2. Perbaiki Pola Makan
Pastikan asupan protein, omega-3, vitamin D, zat besi, dan zinc tercukupi. Makanan seperti ikan berlemak, telur, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan biji-bijian dapat membantu memperkuat rambut dari dalam.
3. Perawatan Alami di Rumah
- Pijat kulit kepala secara rutin untuk meningkatkan aliran darah ke folikel rambut.
- Gunakan minyak esensial seperti rosemary atau peppermint yang sudah diencerkan untuk membantu merangsang pertumbuhan rambut.
- Batasi penggunaan cat rambut, pelurus kimia, dan alat panas.
4. Kelola Stres
Lakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan. Keseimbangan mental sangat berpengaruh pada kesehatan rambut.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera temui tenaga medis jika kerontokan terjadi secara tiba-tiba, jumlahnya banyak, membentuk pola tertentu, atau disertai gejala lain seperti gatal, nyeri, atau iritasi pada kulit kepala. Dokter dapat membantu menemukan penyebab pastinya dan memberikan perawatan yang sesuai.
Penulis: Siti Nur Arisha