Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, perubahan suasana hati atau mood swing adalah hal yang sangat wajar terjadi pada anak-anak. Kondisi ini ditandai dengan pergeseran emosi yang cepat dan drastis. Anak bisa tiba-tiba dari ceria menjadi sedih, marah, atau cemas dalam waktu singkat, bahkan terkadang terlihat seperti tantrum.
Meskipun umum, mood swing ini seringkali membuat orang tua bingung dan kewalahan. Memahami mengapa anak mengalami perubahan emosi mendadak sangat penting. Pengetahuan ini membantu orang tua memberikan dukungan yang tepat bagi perkembangan emosi si kecil.
Artikel ini akan membahas tuntas berbagai pemicu umum mood swing pada anak serta strategi efektif untuk mengatasinya. Dengan demikian, Sahabat Fimela dapat membimbing anak melewati fase ini dengan lebih baik dan membangun fondasi emosi yang sehat.
Penyebab Umum Mood Swing pada Anak
Mood swing pada anak dapat dipicu oleh beragam faktor, baik yang bersifat fisik maupun emosional. Mengenali pemicu ini adalah langkah awal yang krusial bagi orang tua. Kelelahan dan kurang tidur menjadi salah satu penyebab utama anak mudah rewel dan tersinggung. Selain itu, asupan nutrisi yang tidak memadai, seperti kekurangan vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat, juga dapat meningkatkan risiko perubahan suasana hati.
Rasa lapar juga seringkali menjadi pemicu mood swing yang terabaikan. Saat kadar gula darah menurun, suasana hati anak bisa terpengaruh drastis. Anak-anak juga bisa mengalami stres dan kecemasan layaknya orang dewasa, yang kemudian termanifestasi sebagai perubahan emosi. Perubahan rencana mendadak, larangan, atau rasa bosan juga dapat membuat anak menjadi moody.
Pada anak yang beranjak remaja, fluktuasi hormon selama masa pubertas menjadi faktor signifikan yang memengaruhi suasana hati. Penting untuk diingat bahwa dalam beberapa kasus, mood swing yang ekstrem dan berkepanjangan bisa menjadi indikasi kondisi medis. Misalnya, Obstructive Sleep Apnea, penyakit tiroid, atau gangguan mental seperti depresi, gangguan bipolar, atau ADHD. Jika demikian, penanganan medis profesional sangat dibutuhkan.
Strategi Efektif Mengatasi Mood Swing pada Anak
Sahabat Fimela, menghadapi mood swing anak memerlukan kesabaran dan strategi yang tepat. Langkah pertama adalah tetap tenang dan tidak terpancing emosi saat anak sedang bergejolak. Tunjukkan empati dan akui perasaannya tanpa mengkritik atau meremehkan, karena memahami emosi anak adalah kunci penting.
Upayakan untuk menemukan pemicu mood swing tersebut. Dekati anak saat ia tenang dan ajak berkomunikasi secara hangat. Tanyakan apa yang membuatnya risau atau emosi. Jika anak belum mau bicara, berikan waktu baginya untuk menenangkan diri. Setelah itu, alihkan perhatiannya dengan aktivitas positif yang menarik minatnya, seperti bermain, membaca buku, atau mendengarkan musik. Aktivitas fisik juga sangat efektif untuk memperbaiki suasana hati.
Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup dan berkualitas, sebab kelelahan adalah pemicu umum mood swing. Selain itu, tawarkan makanan bergizi seimbang, seperti buah-buahan, sayuran, yogurt, atau kacang-kacangan, untuk mencegah perubahan suasana hati akibat kekurangan nutrisi atau rasa lapar. Hindari pemberian junk food yang dapat memperburuk kondisi.
Membimbing anak mengendalikan emosi tanpa kekerasan adalah pendekatan terbaik. Ajarkan keterampilan mengelola emosi melalui relaksasi, meditasi, atau latihan pernapasan. Dorong interaksi sosial dengan teman-temannya, karena persahabatan penting untuk membangun lingkaran sosial yang sehat. Ciptakan juga lingkungan rumah yang rileks dan santai. Terakhir, terapkan gaya hidup sehat secara keseluruhan, termasuk olahraga teratur dan pengelolaan stres, untuk menjaga kestabilan mood anak.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Meskipun mood swing adalah bagian normal dari tumbuh kembang anak, ada batas di mana orang tua perlu mempertimbangkan bantuan profesional. Jika perubahan suasana hati terjadi terlalu sering, sangat drastis, berlangsung lama, dan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari anak, seperti prestasi sekolah atau kehidupan sosialnya, ini adalah tanda peringatan.
Perhatikan juga jika mood swing disertai dengan tanda-tanda lain yang mengkhawatirkan. Misalnya, anak menunjukkan keinginan untuk melukai diri sendiri, berbicara tentang mengakhiri hidup, atau mengalami perubahan perilaku ekstrem lainnya. Kondisi ini memerlukan perhatian serius dan intervensi segera dari ahli.
Apabila mood swing yang dialami si kecil sulit diatasi dengan pendekatan di rumah dan terlihat semakin mengkhawatirkan, jangan ragu untuk membawa anak ke dokter atau psikolog. Mood swing yang disebabkan oleh gangguan mental seringkali tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Tanpa penanganan medis yang tepat, kondisi anak justru bisa memburuk. Bantuan profesional dapat memberikan diagnosis akurat dan rencana penanganan yang sesuai.