Kenali 10 Cara Membuat Anak Berani Ngomong Jujur Tanpa Takut Dimarahi

Siti Nur ArishaDiterbitkan 29 Desember 2025, 08:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Salah satu tantangan terbesar dalam pola asuh adalah membuat anak nyaman untuk berkata jujur. Banyak anak memilih berbohong bukan karena nakal, melainkan karena takut dimarahi, takut mengecewakan orang tua, atau tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan kesalahan. Padahal, kejujuran adalah fondasi penting yang membangun rasa saling percaya antara orang tua dan anak.

Ketika anak merasa aman, diterima, dan tidak dihakimi, mereka akan lebih mudah terbuka tentang apa yang mereka alami—termasuk hal-hal yang sulit diakui. Karena itu, menciptakan lingkungan yang mendukung keberanian untuk berkata jujur adalah langkah penting dalam pembentukan karakter mereka ke depannya.

Dilansir dari All Pro Dad, ada berbagai cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan kejujuran anak sejak dini. Berikut adalah panduan lengkap yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, simak penjelasan lengkapnya Sahabat Fimela!

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

1. Beri Apresiasi Saat Anak Bersikap Jujur

Alih-alih langsung menegur ketika anak melakukan kesalahan, berikan apresiasi ketika mereka memilih untuk berkata jujur. Pujian sederhana, pelukan, atau ucapan terima kasih bisa membangun kepercayaan diri anak sekaligus memperkuat perilaku positif mereka. (foto/dok: freepik/stockking)

Alih-alih langsung menegur ketika anak melakukan kesalahan, berikan apresiasi ketika mereka memilih untuk berkata jujur. Pujian sederhana, pelukan, atau ucapan terima kasih bisa membangun kepercayaan diri anak sekaligus memperkuat perilaku positif mereka.

2. Ajarkan Anak Bicara Apa Adanya

Anak perlu memahami bahwa mereka tidak harus mengucapkan hal-hal yang tidak mereka maksudkan hanya untuk menyenangkan orang lain. Ajarkan mereka untuk menyampaikan pendapat dengan jujur tetapi tetap sopan, sekaligus mengingatkan bahwa diam juga kadang lebih baik daripada menyakiti.

3. Berani Mengatakan Kebenaran yang Sulit

Ada saatnya anak perlu belajar bahwa kejujuran lebih penting dibanding kenyamanan. Seperti ketika melihat temannya berbuat curang atau melakukan sesuatu yang salah, anak perlu tahu bahwa mengingatkan teman atau melapor adalah bentuk tanggung jawab, bukan pengkhianatan.

4. Orang Tua Harus Menjadi Teladan Kejujuran

Anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika orang tua terbiasa “berbohong kecil”, anak akan menganggap kebiasaan itu wajar. Karena itu, biasakan jujur pada hal-hal kecil: janji, ucapan, dan tindakan agar anak melihat kejujuran sebagai standar hidup.

5. Hindari Pertanyaan yang Menjebak

Jika orang tua sudah tahu apa yang terjadi, tidak perlu bertanya seolah tidak tahu. Contoh: ketika ibu melihat anak menumpahkan jus di sofa, jangan bertanya “Kamu tumpahin ya?” karena hal itu justru membuka peluang anak untuk berbohong. Langsung arahkan mereka untuk bertanggung jawab, misalnya dengan membersihkan bersama.

3 dari 3 halaman

6. Tetapkan Konsekuensi yang Konsisten

Kejujuran bukan berarti anak bebas dari konsekuensi. Jika mereka berbohong, beri konsekuensi yang wajar dan konsisten agar mereka belajar bahwa berbohong tidak pernah menguntungkan. Yang penting, lakukan tanpa membentak atau mempermalukan. (foto/dok: freepik/jcomp)

Kejujuran bukan berarti anak bebas dari konsekuensi. Jika mereka berbohong, beri konsekuensi yang wajar dan konsisten agar mereka belajar bahwa berbohong tidak pernah menguntungkan. Yang penting, lakukan tanpa membentak atau mempermalukan.

7. Gunakan Kesalahan sebagai Momen Belajar

Saat anak berbohong, jangan hanya menghukum. Ajukan pertanyaan lembut: “Kenapa kamu merasa perlu berbohong?” Dengan begitu, orang tua dapat memahami akar masalahnya dan membantu anak belajar memperbaiki diri di masa depan.

8. Ajarkan Anak Memegang Janji

Kepercayaan dibangun dari janji yang ditepati. Ajarkan anak bahwa ucapan adalah tanggung jawab. Mulai dari hal-hal kecil seperti menepati janji bermain, menyelesaikan tugas, atau mengembalikan barang yang dipinjam.

9. Bantu Anak Menghargai Barang Milik Orang Lain

Anak perlu memahami bahwa setiap barang memiliki pemilik dan harus dirawat. Ketika meminjam sesuatu, mereka perlu mengembalikannya dalam keadaan baik. Sikap ini tidak hanya mendidik tanggung jawab, tetapi juga membentuk kejujuran dalam tindakan.

10. Dampingi Anak Memilih Teman yang Baik

Lingkungan pertemanan memengaruhi karakter anak. Jika anak berada di antara teman-teman yang suka berbohong atau curang, kebiasaan itu bisa menular. Dampingi mereka mengenali teman yang jujur dan dapat dipercaya, tanpa membatasi pergaulan secara berlebihan.

Sahabat Fimela, kejujuran bukan hanya nilai moral, melainkan keterampilan hidup yang harus dipupuk sejak kecil. Dengan memberikan dukungan emosional, teladan yang baik, dan ruang aman untuk bercerita, anak akan tumbuh sebagai pribadi yang berani berkata jujur tanpa merasa takut. Orang tua memegang peran penting untuk menciptakan lingkungan yang penuh kepercayaan, pengertian, dan kasih sayang.

Penulis: Siti Nur Arisha