Fimela.com, Jakarta - Sahabat Fimela, saat bayi memasuki usia 7 bulan, penting untuk memperhatikan tekstur MPASI (Makanan Pendamping ASI) yang tepat. Pada tahap ini, tekstur makanan perlu ditingkatkan dari yang sangat halus menjadi sedikit lebih kasar. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan mengunyah dan menelan bayi, serta memperkenalkan beragam rasa yang lebih kompleks.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tekstur MPASI untuk bayi 7 bulan sebaiknya berupa bubur kental (puree) atau makanan yang dilumatkan (mashed). Kekentalan ideal dapat diuji dengan membalikkan sendok berisi bubur; jika tidak langsung tumpah atau cepat menetes, teksturnya sudah tepat. Pastikan tekstur bubur tidak terlalu encer agar asupan gizi dan kalori tetap optimal.
Beragam contoh tekstur makanan yang dapat diberikan meliputi bubur atau puree kasar, potongan kecil sayur yang telah direbus hingga matang, dan buah dengan tekstur lunak. Selain itu, finger foods lunak yang mudah larut di mulut juga sangat dianjurkan. Kombinasi makanan halus dan kasar dalam satu hidangan dapat membantu bayi beradaptasi dengan tekstur baru.
Rekomendasi Tekstur MPASI untuk Bayi 7 Bulan
Berikut adalah beberapa rekomendasi tekstur MPASI yang sesuai untuk bayi usia 7 bulan:
- Bubur atau puree kasar (lumpy).
- Potongan kecil sayur yang telah direbus hingga matang.
- Buah dengan tekstur yang lunak.
- Finger foods lunak yang mudah larut di mulut.
- Campuran makanan halus dan kasar dalam satu hidangan.
- Daging dan ikan yang dihaluskan.
- Sereal bayi sesuai usia.
- Sayur-sayuran dan buah-buahan yang dihaluskan.
- Kacang tumbuk dan lentil.
- Yoghurt, custard, dan keju lunak seperti keju cottage.
- Telur matang yang dihaluskan.
- Tahu dan tempe yang dihaluskan.
Pentingnya Kenaikan Tekstur MPASI
Kenaikan tekstur MPASI pada usia 7 bulan sangat penting untuk mendukung perkembangan bayi. Beberapa manfaatnya antara lain:
- Melatih kemampuan mengunyah dan menelan bayi.
- Mengenalkan beragam rasa yang lebih kompleks.
- Mendukung perkembangan otot mulut dan kemampuan mengunyah.
- Mencegah risiko gerakan tutup mulut (GTM) dan picky eater di kemudian hari.
- Mengoptimalkan asupan gizi, karena tekstur yang terlalu encer dapat mengurangi kalori.
- Mencegah bayi melepeh atau mengemut makanan karena tekstur yang terlalu halus dapat menghambat kemampuan mengunyah.
Tanda Kesiapan Bayi untuk Naik Tekstur
Sebelum memperkenalkan tekstur makanan yang baru, penting untuk memperhatikan tanda-tanda kesiapan bayi. Beberapa tanda yang dapat diperhatikan meliputi:
- Mampu menggerakkan rahang dalam gerakan mengunyah.
- Dapat menelan makanan dengan lebih mudah tanpa tersedak.
- Tidak lagi mendorong makanan keluar dari mulut dengan lidah.
- Sudah bisa duduk tegak dengan sedikit bantuan.
- Mampu membuka mulut ketika sendok didekatkan.
- Mulai bermain dengan makanan di piringnya.
- Terlihat bosan dengan makanan halus dan lebih lahap saat makan kasar.
Tanda Bayi Belum Siap Naik Tekstur
Berikut adalah beberapa ciri bayi yang belum siap naik tekstur MPASI:
- Mudah tersedak atau batuk saat makan.
- Menolak membuka mulut atau melepeh makanan kasar.
- Bisa saja muntah saat mencoba makanan dengan tekstur lebih padat.
- Memalingkan wajah saat disuapi.
- Menangis saat melihat makanan yang disajikan.
Tips Mengenalkan Tekstur Baru
Untuk membantu bayi beradaptasi dengan tekstur baru, berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
- Perhatikan kesiapan bayi sebelum menaikkan tekstur.
- Mulai dengan porsi kecil, berikan 1 sendok teh makanan bertekstur baru di antara menu MPASI biasanya.
- Beri waktu untuk mencoba, penolakan di awal adalah hal yang wajar.
- Sajikan saat bayi lapar agar lebih mudah menerima.