Efek Diet Ekstrem terhadap Kesuburan Perempuan: Apa yang Perlu Diketahui?

Hilda IrachDiterbitkan 29 Desember 2025, 15:15 WIB

ringkasan

  • Diet ekstrem dapat mengganggu keseimbangan hormonal dan siklus menstruasi.
  • Anovulasi akibat diet ekstrem menyumbang 30% dari kasus infertilitas wanita.
  • Pola makan sehat seperti diet Mediterania dapat meningkatkan kesuburan perempuan.

Fimela.com, Jakarta - Diet ekstrem sering kali dianggap sebagai solusi cepat untuk menurunkan berat badan. Namun, tahukah Anda bahwa diet yang terlalu ketat dapat memiliki efek serius pada kesuburan perempuan? Banyak ahli kesehatan mengungkapkan bahwa pembatasan kalori yang parah dapat mengganggu keseimbangan hormonal dan siklus menstruasi, yang pada gilirannya memengaruhi kemampuan reproduksi. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang efek diet ekstrem terhadap kesuburan perempuan.

Diet ekstrem dapat menyebabkan gangguan hormonal yang signifikan. Ketika kalori dibatasi secara drastis, tubuh beralih ke mode bertahan hidup, yang dapat mengganggu produksi hormon reproduksi penting. Hal ini dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur atau bahkan terlewat sama sekali, kondisi yang dikenal sebagai amenore. Menurut Dr. Nancy M. Walsh dari North Pointe OB/GYN, menstruasi yang terlewat dalam waktu lama dapat memiliki efek jangka panjang pada kesuburan.

Selain itu, amenore hipotalamus fungsional (FHA) juga menjadi masalah serius akibat diet ekstrem. FHA terjadi ketika tubuh menginterpretasikan stres dari pembatasan kalori dan aktivitas fisik berlebihan sebagai sinyal untuk menghentikan fungsi reproduksi. Banyak wanita yang tidak menyadari bahwa meskipun mereka melihat penurunan berat badan, fungsi ovarium mereka mungkin terganggu, yang dapat mengakibatkan siklus menstruasi yang berhenti.

What's On Fimela
2 dari 5 halaman

Gangguan Hormonal dan Siklus Menstruasi

Diet ekstrem dapat mengganggu produksi hormon seperti estrogen dan progesteron, yang sangat penting untuk ovulasi dan menjaga siklus menstruasi yang teratur. Ketika kalori dibatasi, tubuh tidak mendapatkan energi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Akibatnya, ketidakseimbangan hormon dapat terjadi, menyebabkan siklus tidak teratur dan kualitas telur yang buruk.

3 dari 5 halaman

Penurunan Fungsi Reproduksi dan Anovulasi

Pembatasan kalori yang parah juga dapat menyebabkan anovulasi, yaitu tidak adanya ovulasi yang merupakan penyebab umum infertilitas. Studi menunjukkan bahwa wanita dengan diet terbatas kalori memiliki peningkatan insiden gangguan menstruasi seperti anovulasi. Anovulasi menyumbang sekitar 30% dari kasus infertilitas wanita, sehingga menjadi faktor serius yang perlu diperhatikan.

4 dari 5 halaman

Kekurangan Nutrisi dan Persentase Lemak Tubuh yang Rendah

Diet ekstrem sering kali menyebabkan kekurangan nutrisi penting yang vital untuk kesehatan reproduksi. Nutrisi seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral memainkan peran penting dalam kesuburan. Kekurangan folat dan vitamin B12, misalnya, telah dikaitkan dengan masalah kesuburan dan peningkatan risiko keguguran.

Selain itu, tubuh membutuhkan persentase lemak tubuh tertentu untuk mempertahankan fungsi reproduksi yang sehat. Remaja putri yang kekurangan berat badan dapat memberi sinyal kepada otak bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk hamil, sehingga menghentikan fungsi reproduksi. Minimal 17% lemak tubuh diperlukan untuk menstruasi, dan 22% diperlukan untuk mempertahankan ovulasi.

5 dari 5 halaman

Risiko Jangka Panjang dan Pentingnya Diet Seimbang

Kondisi seperti anoreksia nervosa, yang merupakan bentuk pembatasan kalori yang parah, sangat berbahaya bagi kesehatan reproduksi. Wanita dengan riwayat anoreksia sering mengalami kesulitan untuk hamil. Sebaliknya, pola makan yang sehat, seperti diet Mediterania, telah terbukti memiliki dampak positif pada kesuburan. Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengikuti diet Mediterania memiliki peluang lebih baik untuk hamil dan melahirkan bayi hidup.

Dengan memahami efek diet ekstrem terhadap kesuburan, diharapkan perempuan dapat lebih bijak dalam memilih pola makan yang sehat dan seimbang untuk mendukung kesehatan reproduksi mereka.