Sukses

Beauty

Turunkan Berat Badan dengan Membekukan Saraf Pembawa Sinyal Lapar

Sebuah studi menunjukkan bahwa ada metode baru untuk menurunkan berat badan. Metode ini adalah dengan membekukan saraf yang membawa sinyal kelaparan ke otak. Membekukan saraf ini mungkin dapat menurunkan nafsu makan seseorang yang berdampak positif pada upaya menurunkan berat badan.

Dilansir oleh CNN (22/3), Dr. David Prologo--seorang ahli radiologi intervensi dari Sekolah Kesehatan Universitas Emory--bersama dengan rekan-rekannya, telah membekukan sebuah saraf yang disebut batang vagal posterior pada 10 orang dengan berat badan berlebih. Hasil ini pun sudah dipresentasikan.

Penelitian dilakukan pada pria dan wanita dalam penelitian ini dikategorikan mengalami obesitas, yakni dengan indeks massa tubuh (BMI) antara 30 dan 37, yang berada dalam kondisi tidak sedang memiliki penyakit atau pengobatan apa pun. Mereka dibius dan disuntik pada punggung melalui panduan CT, yang langsung mengarahkan jarum ke batang vagal posterior. Jarum suntik tersebut diisi dengan gas yang mampu membekukan target saraf dan area sekitarnya. Hal ini meremukkan bagian saraf yang terhubung ke otak, dan kemudian menghentikan sinyal di antara keduanya.

Prosedur ini berlangsung selama kurang lebih 30 menit dan dikatakan tidak menimbulkan rasa sakit. Para responden yang mencoba metode ini mengungkapkan bahwa mereka merasakan nafsu makan mereka berkurang. Akhirnya berimbas pada penurunan berat badan cukup signifikan. Sebanyak 53 persen responden mengaku sangat tidak bernafsu makan, sebanyak 30 persen mengaku kurang bernafsu makan, dan sisanya sebanyak 17 persen mengaku hanya sesekali tidak memiliki nafsu makan.

Menurut Dr. Prologo, jenis perawatan yang sama telah digunakan pada berbagai saraf untuk mengobati nyeri kronis. Prosedurnya tidak permanen. Saraf akan tumbuh kembali sekitar satu milimeter per hari, dan terus tumbuh secara normal pada delapan hingga 12 bulan setelahnya. Percobaan awal ini masih dianggap sebagai studi percontohan yang dimaksudkan untuk menilai keamanan dan kelayakannya. Masih akan dilakukan uji coba yang jauh lebih besar dengan lebih banyak responden. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah metode ini mampu bekerja dalam waktu yang panjang.

Sumber: Liputan6.com.

(vem/ivy)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading