Sukses

Beauty

Kenali Ciri-Ciri Kulit Stres, Bisa Membuat Wajah Terlihat Kusam!

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, tidak hanya kita saja, ternyata kulit juga bisa mengalami stres, lho. Kondisi pikiran kita dangat berpengaruh dengan kondisi kulit. Jika pikiran kita tenang dan bahagia, kulit akan terlihat sehat dan bercahaya. Sebaliknya, jika kita sedang stres dan merasa tertekan, kulit juga ikut merasakannya. 

Dilansir dari CV Skin Labs, saat berada dalam kondisi stres, otak akan merangsang pelepasan hormon stres seperti kortisol, adrenalin, dan norepinefrin. Hormon-hormon ini dapat berdampak negatif pada kulit, yang mana bisa menyebabkan peningkatan keringat, perubahan sistem kekebalan yang dapat menyebabkan peradangan, dan penurunan aliran darah yang dapat menyebabkan munculnya jerawat dan ruam.

Berikut adalah ciri-ciri yang menandakan kulitmu sedang dalam kondirisi stres. Yuk simak informasi selengkapnya!

1. Kulit Menjadi Kusam

Tingkat stres yang tinggi dapat memengaruhi kualitas tidur, mengurangi asupan air, dan merangsang pelepasan hormon stres seperti kortisol. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada proses regenerasi kulit, menghambat pergantian sel-sel kulit yang mati dengan yang baru.

Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi sirkulasi darah, mengurangi aliran darah ke kulit dan nutrisi yang dibawa oleh darah. Akibatnya, kulit mungkin kehilangan kelembapan dan kecerahannya, terlihat kusam dan kurang bersinar. Untuk mengembalikan wajah menjadi cerah, Sahabat Fimela bisa menggunakan produk skincare dengan kandungan niacinamide. 

2. Muncul Jerawat

Dilansir dari Charlestone Dermatology, dalam situasi stres, tubuh kita bereaksi dengan meningkatkan produksi kortisol, yang dapat memicu peningkatan hormon CRH. Tingkat CRH yang lebih tinggi diyakini merangsang kelenjar sebaceous di sekitar folikel rambut untuk melepaskan minyak berlebihan. Produksi minyak yang berlebihan ini dapat menyebabkan pori-pori tersumbat. Akibatnya, jerawat bisa mucul pada wajah. 

Permasalahan ini dapat diatasi dengan menggunakan produk skincare yang mengandung salicylic acid. Bahan tersebut berfungsi untuk mengendalikan kadar minyak dalam kulit. 

3. Muncul Lingkaran Hitam di Bawah Mata

Tingkat stres yang tinggi dan tidak terkontrol dapat memicu kantung mata atau lingkaran hitam di bawah mata. Studi telah menunjukkan bahwa stres akibat kekurangan tidur adalah salah satu penyebab kemungkinan dalam pembentukan kantung di bawah mata. 

Cobalah untuk menggunakan krim mata yang bersifat brightening sebelum tidur untuk mengatasi permaslahan ini. Selain itu, biasakan untuk tidur yang cukup, setidaknya 7 jam dalam sehari agar mata terlihat lebih berisnar. 

4. Kulit Menjadi Kering dan Keriput

Pelepasan hormon kortisol saat stres dapat memengaruhi fungsi barier kulit, seperti stratum corneum, yang bertanggung jawab untuk menjaga kelembapan. Stres yang tidak diatasi dengan baik dapat merusak lapisan pelindung ini, sehingga menyebabkan kulit kehilangan kadar air. Kondisi ini membuat kulit menjadi kering dan terasa gatal.

Selain itu, stres dapat mengurangi protein-protein dalam kulit yang mana dapat berpengaruh pada elastisitasnya, dan membuatnya lebih rentan terhadap kerutan. Ketika stres, biasanya kita cenderung mengeluarkan ekspresi-ekspresi berulang yang bisa memicu kerutan di dahi. 

Untuk mengatasi permasalahan ini, sebaiknya gunakan moisturizer secara rutin. Moisturizer berfungsi untuk menjaga kulit agar tetap terhidrasi. Sementara itu, Sahabat Fimela bisa menggunakan produk skincare yang mengandung retinol untuk mengatasi garis-garis halus dan kerutan yang muncul.

5. Adanya Iritasi

Dilansir dari laman The Skin Gym, pelepasan hormon kortisol saat stress dapat memengaruhi respons sistem kekebalan tubuh. Hal ini bisa menyebabkan peradangan pada kulit, memicu atau memperburuk kondisi seperti dermatitis, eksim, atau jerawat. 

Selain itu, stres juga dapat memengaruhi pola hidup dan perawatan diri, seperti tidur yang cukup atau pola makan yang sehat. Ketidakseimbangan ini dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan kulit dan meningkatkan risiko iritasi. Jika kulit mengalami iritasi atau mengalami kondisi dermatitis ataupun eksim, sebaiknya konsultasikan kepada dokter kulit agar diberikan obat untuk meredakan iritasimu tersebut. 

Itulah ciri-ciri yang muncul ketika kulit mengalami stres. Semua orang pasti mengalami stres dan setiap orang menunjukkannya dengan cara yang berbeda-beda. Stres tidak bisa dihindari, jadi lebih baik kita berusaha untuk mengelolanya. Ada banyak cara untuk mengelola stres, seperti latihan meditasi hingga berjalan-jalan di alam terbuka. 

 

Penulis: Denisa Aulia

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading