Sukses

Entertainment

Tak Hanya Dian Pelangi dan Zaskia Sungkar yang Dikenal di Luar Negeri, 2 Nama Ini Juga Dianggap Pejuang

Fimela.com, Jakarta Dunia fashion moslem lifestyle atau yang akrab disebut mipster membawa pengaruh positif bagi Indonesia. Sejak beberapa tahun belakangan, Indonesia mulai diperhitungkan di skena tren modest dunia. Banyak akhirnya desainer dari Indonesia yang dikenal lewat jalur moslem fashion, sebut di antaranya Dian Pelangi, Zaskia Sungkar dan lainnya.

Melihat perkembangan fashion moslem lifestyle, banyak pihak dan juga didukung pemerintah berancang-ancang mengangkat kekayaan ini sebagai modal untuk memperkuat Indonesia sebagai salah satu kiblat fashion modest internasional.

Dan di balik Indonesia modest fashion scene, dua sosok perempuan ini punya andil besar terhadap dunia fashion Tanah Air. Siapa dia?

Franka Soeria

Bicara soal fashion modest, nama Franka Soeria sangat lekat dengan keberhasilan Dubai Modest Fashion Week. Berawal di tahun 2013, saat dia bertolak ke Turki dan bekerja sebagai fashion and PR Consultant di Modanisa, brand e-commerce modest ternama di sana. Dia lalu dipercaya untuk mengubah visual Modanisa.

"Langkah-langkah strategis saya ambil untuk Modanisa. Mereka besar namun masih kurang secara visual. Saya bilang mereka harus belajar dari Indonesia. Saya tahu cara mengubahnya," kata mantan jurnalis ini kepada wartawan, baru-baru ini.

Salah satu usaha re-branding yang dia usulkan adalah, menggelar modest fashion week. Pengalamannya sebagai salah satu tim di balik gempita Indonesia Fashion Week, membuatnya berhasil mengadakan modest fashion week pertama di Turki pada 2016 lalu.

Dari gelaran ini, beberapa nama desainer modest Indonesia mulai muncul. "Saya bukan perancang busana, tapi saya ingin modest maju," tutur perempuan kelahiran 1981 ini.

Sukses di Turki, Franka berhasil membawa modest fashion week ke tanah Inggris, tepatnya di London. Publikasi media pun menggeliat, sekali lagi Franka berhasil membawa nama Indonesia ke ranah internasional, terutama karena dia selalu menggelar sharing session/show tiap kali desainer Indonesia tampil.

Teti Nurhayati Rompis

CEO Indonesia Creative Hub ini berhasil menancapkan taji fashion modest tanah air di Amerika Serikat. Berkat tangan dingin businesswoman yang telah berkiprah di dunia profesional sejak 1994 ini, nama Indonesia mulai terdengar di ranah fashion New York dan sekitarnya.

Rasa cinta Teti Nurhayati Rompis pada dunia fashion muncul saat dia bergelut di advertising and PH business di tahun 2010. Kala itu, dia mengenal indahnya tekstil Indonesia, mulai dari songket hingga batik. Bekerja sama dengan pengrajin lokal, dia pun mulai bereksperimen dengan bahan-bahan tersebut untuk dipamerkan dalam galerinya.

Indonesian Creative Hub (ICH) menjadi wadah para desainer Indonesia untuk menampilkan karya terbaik mereka. Sejak 2015, ICH tergabung dengan Cannes Fahion Festival di Perancis dan ikut serta menggelar show di sana.

ICH juga menjadi bagian dari NY Now (kolektif pengusaha kreatif berbagai kebutuhan), ISNA (Islamic Society of North America) hingga NYFW First Stage and NYFW The Show, yang merupakan satu-satunya event Resmi NYFW karena event ini berada di bawah IMG, sebuah talent manajemen global yang kerap menggelar show dari beragam desainer, seperti Anna Sui, Karen Miller, Marchesa, DKNY, hingga Jeremy Scott.

Tak berhenti di situ, Franca kemudian menjadi co-founder alahijab.com yang merupakan platform sosial satu-satunya untuk fashion hijab. Dari situ, namanya semakin besar sebagai modest fashion expert dan berhasil melebarkan hubungan baik dengan komunitas busana muslim mulai dari Eropa, Asia hingga Afrika.

"Kalau mau menjadikan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia, satu tahu benar map-nya," tandasnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading