Sukses

FimelaMom

Imaginative Play: Cara Menumbuhkan Kreativitas Lewat Bermain Imajinatif

Fimela.com, Jakarta Siapa sangka bahwa beberapa kursi dapur dan seprai bersih bisa berubah menjadi benteng rahasia di tengah hutan ajaib? Atau bahwa satu sendok kayu dapat menjadi mikrofon dan dua sendok lainnya berubah menjadi stik drum band impian? Di dunia anak, tidak ada batas untuk berimajinasi. Segala sesuatu bisa hidup, berbicara, dan menjadi bagian dari kisah besar yang mereka ciptakan sendiri.

Bermain bukan sekadar hiburan, tetapi bagian penting dari proses tumbuh kembang anak. Melalui permainan, anak belajar memahami kehidupan, mengelola emosi, dan mengasah kemampuan berpikir. Terutama dalam bermain imajinatif, anak diajak menjelajahi dunia khayalan yang membantu mereka mengenal diri, mengekspresikan perasaan, dan memahami orang lain dengan cara yang menyenangkan.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), seperti yang dilansir dari laman Health Line, bermain adalah aktivitas yang dilakukan secara sukarela, penuh keterlibatan, dan menghasilkan penemuan yang menggembirakan. Melalui permainan, anak menemukan cara mereka memahami dunia, tanpa tekanan, tanpa batas, dan dengan rasa ingin tahu yang tinggi.

Mengapa Bermain Imajinatif Penting untuk Anak?

Bermain imajinatif bukan hanya melatih daya cipta, tetapi juga membantu anak membangun keterampilan sosial dan emosional. Saat anak berpura-pura menjadi dokter, pahlawan super, atau penjelajah hutan, mereka sedang berlatih memahami peran, tanggung jawab, serta perasaan orang lain.

Bermain jenis ini juga memperkuat hubungan antara orang tua dan anak. Melalui interaksi yang hangat, anak merasa aman untuk mengekspresikan ide dan emosinya. Selain itu, bermain imajinatif memberikan berbagai manfaat, seperti:

  • Mengurangi kecemasan dan stres
  • Meningkatkan kemampuan konsentrasi dan fokus
  • Mengembangkan kecerdasan emosional dan empati
  • Melatih kemampuan berbahasa dan berkomunikasi
  • Menumbuhkan kemampuan berbagi serta bernegosiasi

Ketika anak diberi ruang untuk berimajinasi, mereka belajar bahwa tidak ada cara yang salah untuk berpikir. Imajinasi memberi mereka keberanian untuk mencoba hal baru, menyelesaikan masalah dengan cara kreatif, dan memahami bahwa setiap ide memiliki nilai.

Cara Mendorong Anak Bermain Imajinatif di Rumah

Kita tidak perlu menyiapkan mainan mahal atau ruangan khusus untuk mendukung imajinasi anak. Dunia penuh keajaiban bisa lahir dari hal-hal sederhana di rumah.

Gunakan benda sehari-hari seperti kotak kardus, kain, atau perabot bekas untuk menjadi bagian dari permainan. Kotak bisa menjadi kapal bajak laut, rumah boneka, atau pesawat luar angkasa. Sediakan pula kotak pakaian bermain berisi topi, syal, baju lama, dan aksesori lain agar anak bebas berkreasi.

Orangtua juga dapat membuat “toples ide” berisi potongan kertas bertuliskan berbagai skenario, seperti “menjadi penjelajah hutan” atau “mendirikan restoran impian”. Saat anak membutuhkan inspirasi, mereka bisa mengambil satu kertas dan memulai petualangan baru.

Yang terpenting, tunjukkan ketertarikan pada dunia bermain anak. Biarkan mereka memimpin alur cerita, sementara orang tua hadir sebagai pendengar dan pendamping yang hangat.

AAP menegaskan bahwa anak belajar paling baik ketika diberi kebebasan untuk mengontrol tindakannya sendiri. Bermain bersama, bahkan hanya 15 menit sehari, sudah cukup untuk membangun kedekatan emosional yang berarti.

Ide Bermain Imajinatif Sesuai Usia Anak

Kebutuhan bermain anak akan berbeda sesuai dengan tahapan usianya. Berikut beberapa inspirasi kegiatan sederhana yang bisa Moms lakukan di rumah.

Usia 0–2 tahun

  • Tiru suara bayi dan balas dengan senyuman.
  • Bacakan cerita dan nyanyikan lagu dengan ekspresi wajah yang beragam.
  • Mainkan cilukba untuk melatih persepsi dan daya ingat.
  • Ajak bayi mengeksplorasi benda berwarna cerah yang aman dimainkan.

Usia 2–5 tahun

  • Ajak anak ke taman, perpustakaan, atau pantai untuk memperluas pengalaman sensorik.
  • Adakan pesta teh atau piknik kecil dengan boneka dan mainan favorit.
  • Bacakan cerita, lalu minta anak memerankannya kembali.
  • Buat musik dari benda-benda rumah tangga, seperti ember, sendok kayu, dan kotak sepatu.

Usia 5–7 tahun

  • Main restoran: biarkan anak membuat menu dan melayani pesanan.
  • Bangun kota mini dari lego atau balok kayu.
  • Main sekolah, di mana anak menjadi guru dan boneka menjadi murid.
  • Buat buku bergambar atau eksperimen sains sederhana bersama.

Moms , bermain imajinatif bisa menjadi suatu cara anak belajar memahami dunia dengan penuh kehangatan, kreativitas, dan rasa ingin tahu.

Dari permainan sederhana seperti cilukba hingga bermain peran yang kompleks, setiap momen bermain adalah kesempatan untuk membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak.

Melalui imajinasi, anak belajar tentang kehidupan, empati, dan cara berpikir kreatif. Dengan mendukung permainan mereka, kita tidak hanya membantu anak tumbuh percaya diri, tetapi juga menciptakan kenangan yang akan melekat sepanjang hidup. Imajinasi adalah bahasa pertama anak untuk memahami dunia, dan tugas kita adalah menjaganya tetap hidup.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading