Sukses

FimelaMom

3 Cara Berhenti Menyusui: Panduan untuk Ibu dan Bayi

Fimela.com, Malang Menyusui adalah salah satu momen paling berharga dalam perjalanan menjadi ibu. Selain memberikan nutrisi terbaik, proses ini juga mempererat ikatan antara ibu dan bayi. Namun, seiring bertambahnya usia anak dan perubahan kebutuhan, setiap ibu akan sampai pada masa di mana harus memutuskan untuk berhenti menyusui.

Proses ini tidak selalu mudah, baik secara fisik maupun emosional. Karena itu, memahami cara berhenti menyusui dengan lembut dan bertahap sangat penting, agar ibu dan bayi dapat beradaptasi tanpa tekanan.

Berikut adalah panduan untuk ibu dan bayi agar bisa lepas dari fase pemberian ASI.

Tentukan Waktu yang Tepat

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi. Setelah itu, ASI tetap dapat dilanjutkan bersamaan dengan pemberian makanan padat hingga usia 2 tahun atau lebih.

Namun, keputusan untuk berhenti menyusui sepenuhnya sangatlah pribadi. Setiap ibu dan bayi memiliki ritme masing-masing. Jika kamu merasa sudah siap, pastikan bayi juga mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari makanan dan minuman pendamping.

Tidak ada waktu yang “benar” atau “salah” untuk berhenti menyusui. Yang terpenting, prosesnya dilakukan dengan penuh kesadaran dan kesiapan dari kedua belah pihak.

Lakukan Secara Bertahap

Berhenti menyusui sebaiknya tidak dilakukan secara mendadak. Penghentian yang bertahap membantu tubuh ibu menyesuaikan produksi ASI, sekaligus memberi waktu bagi bayi untuk beradaptasi secara emosional.

Mulailah dengan mengurangi satu sesi menyusui dalam sehari, misalnya sesi siang hari, lalu gantilah dengan susu formula atau makanan padat jika anak sudah berusia di atas 6 bulan. Setelah bayi terbiasa, kurangi satu sesi lagi setiap beberapa hari atau minggu.

Pendekatan ini juga membantu menghindari masalah fisik seperti payudara bengkak (engorgement) atau infeksi mastitis. Selain itu, waktu menyusui yang tersisa bisa menjadi momen untuk menenangkan bayi, menjaga kedekatan tanpa tekanan.

Tetap Berikan Kenyamanan dan Kedekatan

Bagi banyak bayi, menyusui bukan hanya soal lapar, tapi juga kebutuhan akan kenyamanan dan rasa aman. Ketika proses menyapih dimulai, pastikan kedekatan emosional tetap terjaga melalui pelukan, sentuhan, dan perhatian ekstra.

Ibu juga perlu memberi waktu untuk dirinya sendiri, baik untuk menyesuaikan kondisi tubuh maupun emosinya. Rasa sedih, rindu, atau bahkan rasa bersalah bisa muncul, dan itu sangat wajar.

Jika prosesnya terasa sulit, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan bidan, konselor laktasi, atau tenaga kesehatan agar mendapatkan dukungan yang sesuai.

Berhenti menyusui bukanlah akhir dari kedekatan ibu dan anak, melainkan transisi menuju bentuk kasih sayang yang baru. Dengan pendekatan yang lembut, sabar, dan penuh cinta, proses ini bisa berjalan alami dan nyaman bagi keduanya. Ingatlah, tidak ada standar tunggal dalam perjalanan menyusui, setiap ibu berhak menentukan ritmenya sendiri, selama dilakukan dengan kasih.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading