Sukses

FimelaMom

Langkah Tepat Melakukan Pumping ASI agar Aman dan Steril

Fimela.com, Jakarta Memberikan ASI eksklusif adalah salah satu cara terbaik untuk mendukung tumbuh kembang bayi. Bagi ibu dengan aktivitas padat, pumping ASI menjadi solusi agar si kecil tetap mendapatkan nutrisi meski tidak selalu menyusu langsung. Dengan cara ini, kebutuhan gizi bayi tetap terpenuhi tanpa mengurangi peran ibu dalam keseharian.

Meski terlihat sederhana, proses pumping ASI tidak boleh dilakukan sembarangan. Kebersihan dan cara penyimpanan yang tepat sangat menentukan kualitas ASI yang diberikan kepada bayi. Karena itu, penting bagi setiap ibu untuk memahami langkah-langkah pumping yang aman dan steril agar nutrisi ASI tetap terjaga dengan baik.

Persiapan Sebelum Pumping

Sebelum memulai pumping, hal pertama yang wajib dilakukan adalah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Langkah sederhana ini sangat penting untuk mencegah kuman atau bakteri masuk ke dalam ASI. Kebersihan tangan akan memastikan proses pumping lebih aman bagi bayi.

Selain itu, pastikan alat pompa ASI dalam kondisi steril sebelum digunakan. Kamu bisa mensterilkannya dengan cara direbus, dikukus, atau menggunakan sterilizer elektrik. Pilih juga tempat yang bersih, nyaman, dan tenang agar proses pumping berjalan lebih maksimal.

Saat Melakukan Pumping

Ketika mulai memompa, pastikan posisi duduk rileks dan nyaman. Posisi tubuh yang baik akan membantu aliran ASI lebih lancar dan mengurangi rasa lelah. Gunakan pompa sesuai petunjuk agar hasilnya optimal.

Atur mode hisapan pada pompa sesuai kenyamanan, jangan terlalu kuat agar tidak menimbulkan rasa sakit. Hindari menyentuh bagian dalam botol atau corong pompa dengan tangan yang belum steril. Dengan langkah ini, kualitas ASI tetap terjaga dan aman untuk si kecil.

Setelah Pumping

ASI yang sudah dipompa sebaiknya segera dimasukkan ke wadah khusus yang sudah disterilkan. Wadah yang bersih akan menjaga kualitas ASI tetap higienis dan aman dikonsumsi bayi. Jangan lupa beri label tanggal dan jam pada setiap wadah ASI, agar memudahkan dalam mengatur urutan pemakaian. 

Dengan begitu, ASI bisa digunakan sesuai waktu penyimpanan dan kualitasnya tetap terjaga. Langkah sederhana ini juga membantu menghindari kebingungan saat memilih ASI yang harus diberikan terlebih dahulu kepada si kecil.

Setelah itu, simpan ASI sesuai kebutuhan penyimpanan. Di kulkas dengan suhu 4°C, ASI bisa bertahan 3-4 hari. Sementara di freezer dengan suhu -18°C, ASI dapat bertahan hingga 6 bulan.

Jangan mencampur ASI lama dengan ASI baru dalam satu wadah karena dapat memengaruhi kualitas dan keamanan ASI. Selalu gunakan ASI sesuai urutan tanggal agar nutrisi tetap terjaga dan bayi mendapatkan asupan terbaik. Selain itu, jika ASI sudah dipanaskan, sebaiknya tidak dibekukan kembali agar kandungan gizi dan kebersihannya tetap optimal.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sahabat Fimela sebagai panduan praktis, sehingga proses pumping menjadi lebih nyaman, higienis, dan mendukung tumbuh kembang buah hati.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading