Sukses

FimelaMom

Mengapa Remaja Mudah Terpengaruh Teman? Ini Penjelasan Psikologisnya

Fimela.com, Jakarta Masa remaja adalah fase ketika seseorang mulai mencari jati diri dan tempat untuk merasa diterima. Dalam proses ini, pengaruh teman sering kali menjadi lebih besar daripada nasihat keluarga sendiri. Tidak heran jika remaja cenderung mengikuti apa yang dilakukan kelompok pergaulannya, entah itu hal positif maupun sebaliknya.

Di usia ini, otak remaja juga masih berkembang, terutama bagian yang mengatur pengambilan keputusan dan kontrol impuls. Hal ini membuat mereka lebih peka terhadap tekanan sosial serta lebih sensitif terhadap penilaian orang lain. Akhirnya, mereka mudah mengikuti kebiasaan teman demi merasa cocok dan tidak berbeda.

Selain itu, remaja melihat teman sebaya sebagai cerminan siapa mereka ingin menjadi. Mereka memandang kelompok pertemanan sebagai ruang aman untuk bereksperimen, mencoba hal baru, dan merasa diakui. Karena itulah, pengaruh teman menjadi sangat kuat dalam membentuk perilaku dan cara berpikir mereka.

Mencari Identitas Diri

Salah satu alasan utama remaja mudah terpengaruh teman adalah karena mereka sedang dalam tahap pencarian identitas. Di fase ini, mereka berusaha memahami siapa diri mereka, apa yang mereka sukai, hingga bagaimana ingin terlihat oleh orang lain. Teman sebaya menjadi rujukan paling dekat dan paling relevan karena mereka berada pada fase yang sama. Ketika melihat teman melakukan sesuatu, remaja merasa terdorong untuk mencoba hal serupa agar tidak ketinggalan atau agar bisa memiliki kesamaan yang membuat mereka merasa diterima.

Pengaruh Otak yang Masih Berkembang

Secara psikologis, remaja berada pada masa ketika bagian prefrontal cortex—bagian otak yang bertugas mengatur pertimbangan dan kontrol diri—belum berkembang sepenuhnya. Sebaliknya, bagian otak yang mengatur emosi dan sensasi kesenangan berkembang lebih cepat. Ketidakseimbangan ini membuat remaja lebih mudah mengambil keputusan impulsif dan mengikuti ajakan teman meski sebenarnya mereka tahu risikonya. Mereka lebih sensitif terhadap pujian, penerimaan, dan rasa kebersamaan, sehingga tekanan teman sebaya menjadi sangat kuat.

Kebutuhan Akan Penerimaan Sosial

Remaja memiliki kebutuhan besar untuk merasa diterima, dihargai, dan menjadi bagian dari suatu kelompok. Teman sebaya memberi mereka rasa memiliki yang mungkin tidak mereka dapatkan di lingkungan lain. Ketika teman menjadi pusat dunia sosial mereka, pendapat dan tindakan kelompok menjadi acuan utama. Demi mempertahankan hubungan itu, remaja cenderung menyesuaikan diri, bahkan jika harus mengabaikan nilai atau aturan yang mereka ketahui. Penerimaan sosial menjadi prioritas, membuat mereka lebih terbuka terhadap pengaruh teman.

Pengaruh teman memang besar pada masa remaja, namun dengan bimbingan yang tepat, mereka dapat belajar membangun identitas yang kuat dan membuat keputusan yang lebih mandiri. Kuncinya adalah komunikasi terbuka dan lingkungan yang mendukung.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading