Sukses

Health

Vaksinasi Cacar Monyet Cukup Sekali Seumur Hidup, Ini Penjelasan dari Menkes

Fimela.com, Jakarta Vaksin cacar monyet telah dibeli pemerintah, meskipun nantinya tidak seluruh masyarakat akan mendapatkan vaksinasinya. Hal ini dijelaskan oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Istana Kepresidenan pada Selasa (23/8).

Dilansir dari Liputan6.com, Budi menjelaskan bahwa alasan tidak seluruh masyarakat mendapatkan vaksin cacar monyet adalah penularannya tidak secepat penularan Virus COVID-19. Target vaksinasi cacar monyet nantinya adalah masyarakat yang memiliki imunitas rendah dan mudah terpapar.

Menurut rencana, vaksin ini akan diberikan ke yang mungkin lebih memiliki kemungkinan terpapar lebih besar, terutama yang imunitasnya rendah

Vaksin Cacar Monyet untuk Sekali Seumur Hidup

Budi menjelaskan bahwa vaksin cacar monyet tidak sama dengan vaksin COVID-19 yang diberikan setiap sekali 6 bulan. Sedangkan vaksin cacar monyet diberikan cukup sekali seumur hidup. Budi menambahkan, sebenarnya orang yang pernah cacar smallpox masih terproteksi.

Budi menjelaskan bahwa total ada 39.000 kasus cacar monyet di dunia. Namun, dia menuturkan tingkat fatality rate dari cacar monyet sangat rendah yakni, hanya 0,03 persen dari jumlah kasus yang ada. Saat ini varian yang banyak beredar adalah varian Afrika Barat dengan fatality rate rendah.

Menurut Budi, cacar monyet menular melalui kontak fisik dengan cairannya. Sehingga, penularan akan terjadi apabila berkontak fisik langsung dengan penderita cacar monyet. Sehingga terlihat bahwa COVID-19 lebih mudah menular dari pada cacar monyet.

Tak Perlu Panik

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat untuk tidak panik dengan penyakit cacar monyet yang sekarang sudah terdeteksi di Indonesia. Pasalnya, penularan cacar monyet bukan melalui droplet, melainkan kontak langsung dengan penderita cacar monyet.

Meski demikian, Jokowi menekankan yang terpenting adalah kesiapan Indonesia menghadapi penyakit cacar monyet. Presiden Jokowi sendiri telah memerintahkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk menyediakan vaksin dan memperketat pintu-pintu masuk.

Presiden Jokowi juga sudah memberikan arahan kepada Menteri Kesehatan untuk segera mengurus vaksin ,menerapkan protokol kesehatan ketat untuk tempat-tempat yang interaksinya tinggi, kemudian menjaga ketat gerbang-gerbang masuk ke Indonesia.

Pasien Pertama Cacar Monyet di Indonesia

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan pasien cacar monyet pertama di Indonesia baru melakukan perjalanan dari Eropa Barat dan melakukan isolasi mandiri di indekosnya. Hal itu dipaparkan Riza pada Senin, 22 Agustus 2022 sore.

"Atas kesepakatan bersama, domisilinya belum bisa disampaikan. Pokoknya di Jakarta, tinggal di kos-kosan, usianya 27 (tahun), laki-laki, baru pulang dari Eropa Barat," kata Riza. Riza juga menyampaikan terdapat delapan ruam pada pasien pertama tersebut. Namun, kondisinya sudah membaik dan terus berobat jalan serta melakukan karantina di kamar indekosnya. 

Dua Warga Depok Terdeteksi Terinfeksi Cacar Monyet

Kementerian Kesehatan belum lama ini mengumumkan ditemukannya satu warga Jakarta terkonfirmasi cacar monyet atau Monkeypox. Diduga dua warga Kota Depok melakukan kontak erat terhadap satu warga terkonfirmasi Monkeypox.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, cacar monyet berdasarkan pengumuman Kementerian Kesehatan terdapat satu orang terpapar. Namun, diduga warga tersebut melakukan kontak erat dengan dua warga Kota Depok yang belum diketahui domisili lengkap tempat tinggalnya.

Mary mengungkapkan, pencegahan penularan Monkeypox telah dilakukan Dinas Kesehatan Kota Depok melalui sosialisasi di berbagai media. Selain itu, telah mensosialisasikan kembali pada awal Agustus saat Monkeypox masuk ke Indonesia.

 

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading