Fimela.com, Jakarta Detak jantung adalah frekuensi detak jantung seseorang per menit. Denyut jantung normal bervariasi pada setiap orang, tapi kisaran normal untuk orang dewasa adalah 60 hingga 100 denyut per menit. Hanya saja, detak jantung normal tergantung pada individu, usia, ukuran tubuh, kondisi jantung, aktivitas seseorang, penggunaan obat tertentu, dan bahkan suhu udara.
Detak jantung bisa lebih cepat atau lebih lambat. Detak jantung yang lebih cepat bisa jadi karena emosi yang kuat, misalnya sedang gugup atau takut. Namun detak jantung yang lebih cepat juga bisa pertanda permasalahan pada jantung.
Dalam istilah medis, detak jantung yang tidak teratur disebut dengan aritmia. Aritmia perlu dipahami agar tak membahayakan kesehatan jantung. Berikut penjelasan mengenai aritmia yang perlu kamu ketahui.
Advertisement
Advertisement
Jenis Aritmia
Aritmia adalah kondisi saat irama jantung berdetak terlalu cepat ataupun terlalu lambat daripada kondisi normalnya. Kondisi ini terjadi akibat impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Berikut berbagai jenis aritmia yang perlu kamu ketahui:
1. Bradikardia
Kondisi ini terjadi ketika jantung pengidapnya berdetak lebih lambat dari kondisi normal, yaitu di bawah 60 kali per menit.
2. Blok jantung (AV block)
Kondisi ini terjadi ketika sinyal listrik tidak berjalan normal di jantung. Jantung masih bisa memompa darah, namun detaknya lebih lambat dan kurang efisien dibanding jantung yang normal.
Advertisement
3. Takikardia supraventrikular
Kondisi ini disebabkan ketidaknormalan rangkaian hantaran elektrik pada jantung (umumnya sudah terjadi ketika lahir).
4. Fibrilasi atrium
Kondisi ini terjadi ketika detak jantung berdetak sangat cepat, bahkan pada saat sedang beristirahat. Kondisi ini terjadi akibat kacaunya impuls elektrik pada atrium (serambi) jantung.
5. Fibrasi ventrikel
Ini adalah jenis aritmia yang menyebabkan pengidapnya kehilangan kesadaran atau kematian mendadak akibat detak jantung yang tidak teratur dan terlalu cepat.
Gejala Aritmia
Aritmia bisa terjadi tanpa disertai tanda dan gejala. Namun secara umum, tanda dan gejala aritmia berupa:
- Jantung berdetak lebih cepat (takikardia) atau lebih lambat dari biasanya (bradikardia)
- Kelelahan
- Pusing
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Kehilangan kesadaran (pingsan).
Advertisement
Cara Mencegah Aritmia
Secara umum, aritmia dapat dicegah dengan menjaga kesehatan jantung, yaitu dengan:
- Berhenti merokok
- Mengonsumsi makanan sehat
- Menjaga berat badan ideal
- Berolahraga secara teratur
- Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein
- Menghindari konsumsi obat tanpa petunjuk dokter
Penderita penyakit jantung perlu melakukan kontrol rutin ke dokter agar kondisi penyakitnya tidak makin memburuk dan menimbulkan aritmia. Penderita juga perlu mengonsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter dan segera ke dokter begitu gejala memburuk.