Sukses

Health

9 Penyebab Perut Panas yang Menandakan Gangguan Pencernaan

Fimela.com, Jakarta Perut panas merupakan masalah pencernaan yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Terkadang, masalah perut satu ini kerap disertai nyeri yang menyakitkan. 

Masalah perut panas diakibatkan oleh beberapa kondisi yang bisa menyebabkan rasa panas di perut. Perut yang terasa panas adalah masalah umum yang disebabkan oleh berbagai masalah kesehatan, makanan, dan gaya hidup.

Sensasi terbakar juga bisa diakibatkan oleh kondisi kronis atau reaksi terhadap pengobatan. Untuk itu, kamu perlu tahu apa saja yang menyebabkan perut panas agar pengobatan dan pencegahannya bisa dilakukan secara efektif. 

Berikut Fimela.com kali ini akan mengulas 9 penyebab perut panas yang menandakan gangguan pencernaan. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

 

Asam Lambung hingga Gastritis

1. Asam Lambung Naik

Penyebab perut panas yang pertama ialah asam lambung yang naik. Asam lambung naik menyebabkan sensasi terbakar di dada atau perut bersama dengan nyeri dada, kesulitan menelan, dan batuk kronis. Kondisi ini cenderung memburuk jika orang tersebut berbaring atau membungkuk, dan juga setelah makan.

Refluks asam yang terjadi secara presisten atau sering disebut dengan Penyakit gastroesophageal reflux (GERD). Jika GERD tidak diobati, ini dapat menyebabkan kondisi prakanker yang dikenal sebagai esofagus Barrett.

2. Disepsia

Penyebab perut panas yang kedua ialah disepsia. Untuk kamu yang belum tahu, dispesia merupakan ketidaknyamanan perut pada bagian atas. Ini bisa menjadi gejala masalah pencernaan lainnya.

Perut yang terbakar adalah salah satu keluhan umum pada penderita disepsia. Gejala lain mungkin termasuk kembung, mual, begah setelah makan, merasa kenyang tanpa makan banyak, dan sering bersendawa.

3. Gastritis

Penyebab perut panas yang ketiga adalah gastritis. Gastritis merupakan kondisi yang menyebabkan peradangan pada lapisan perut. Selain perut panas, gejala lain juga meliputi mual, muntah, dan rasa begah setelah makan.

Dalam beberapa kasus tertentu, gastritis menyebabkan sakit tukak lambung, pendarahan lambung, dan peningkatan risiko kanker perut.

Bakteri Helicobacter pylori merupakan penyebab gastritis paling umum. Dalam kasus lain, peradangan terjadi akibat iritasi, yang mungkin disebabkan oleh penggunaan alkohol atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

Tukak Lambung hingga Reaksi Makanan

4. Tukak Lambung

Tukak lambung adalah luka yang terbentuk ketika cairan pencernaan mengikis lapisan sistem pencernaan. Luka bisa terjadi di lapisan lambung, duodenum, atau bagian bawah kerongkongan. Penyebab tersering adalah bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) dan penggunaan obat antiinflamasi non steroid.

Sakit perut yang terbakar adalah gejala paling umum dari tukak lambung. Gejala lain juga bisa meliputi rasa begah, kembung, sendawa, dan mual.

5. Sindrom Iritasi Usus Besar

Sindrom iritasi usus besar adalah kelainan usus yang menyebabkan ketidaknyamanan perut, dan terkadang, rasa sakit yang membakar. Gejala lainnya termasuk gas, diare, sembelit, lendir di tinja, kram atau kembung, dan mual.

Sampai saat ini, para ilmuwan tidak yakin apa yang menyebabkan sindrom ini. Tetapi ada bukti yang berkembang bahwa mikroba yang ada selama infeksi gastroenteritis dapat memicu reaksi jangka panjang.

6. Reaksi Makanan

Beberapa orang memiliki intoleransi terhadap laktosa. Jika ia mengonsumsi susu atau produk turunannya, ia akan merasa mual, kembung, kram, atau perut terasa panas.

Kondisi ini juga terjadi pada penderita penyakit celiac yang tidak bisa mengonsumsi gluten. Mereka mungkin mengalami gejala usus, seperti diare, penurunan berat badan, atau kembung.

Reaksi Obat hingga Efek Mengonsumsi Alkohol

7. Reaksi Obat

Penyebab perut panas ketujuh ialah karena reaksi obat. Perlu diketahui, obat-obatan tertentu, terutama antiperadangan nonsteroid (NSAIDS), dapat menyebabkan masalah gastrointestinal, yang dapat menyebabkan rasa sakit yang membakar di perut.

Adapun jenis obat NSAIDS yang sering ditemui seperti ibuprofein dan aspirin. Sebaiknya kamu perlu berhati-hati lagi saat akan mengonsumsi obat.

8. Kebiasaan Merokok

Penyebab perut panas kedelapan ialah kebiasaan merokok. Sudah jadi rahasia umum jika merokok memengaruhi seluruh tubuh, termasuk pencernaan. Orang yang merokok lebih mungkin mengembangkan perut terbakar dan masalah pencernaan, seperti GERD, tukak lambung dan Penyakit Crohn.

9. Alkohol

Penyebab perut panas yang terakhir efek mengkonsumsi alkohol dapat mengiritasi saluran pencernaan. Ini bisa menyebabkan rasa terbakar di perut.

Mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan tukak lambung, radang perut, dan masalah gastrointestinal lainnya. Beberapa orang juga bisa mengalami intoleransi alkohol, suatu kondisi yang menghambat tubuh mencerna alkohol.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading