Sukses

Health

5 Penyebab Bulu Kucing Rontok Akibat Infeksi, Ketahui Cara Mengobatinya

Fimela.com, Jakarta Bagi para pecinta kucing, pasti salah satu masalah yang kerap dihadapi adalah bulu kucing yang mudah rontok dan berserakan. Bulu kucing rontok bisa sebagian atau seluruhnya, dan polanya bisa bervariasi atau simetris.

Sebenarnya rontoknya bulu kucing adalah hal yang normal. Tapi jika sudah terlalu banyak bisa jadi ada masalah pada kucing yang perlu kamu waspadai. 

Kucing memang sering merawat dirinya sendiri dengan cara menjilati tubuhnya. Namun terlalu banyak menjilati dapat menyebabkan bulu rontok, luka kulit, dan infeksi. Jika kucing peliharaanmu tampak lebih tertarik menjilati bulunya, daripada aktivitas lain seperti bermain atau makan, itu pertanda buruk.

Untuk lebih jelasnya, berikut Fimela.com kali ini akan mengulas 5 penyebab bulu kucing rontok akibat infeksi beserta cara mengobatinya. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkpanya di bawah ini. 

Penyebab Bulu Kucing Rontok Akibat Infeksi

1. Alergi

Alergi menjadi penyebab bulu kucing rontok yang paling umum. Dilansir dari WebMD, layaknya manusia, kucing juga bisa alergi terhadap makanan, gigitan serangga, obat-obatan, debu, atau serbuk sari.

Untuk meredakan gatalnya, mereka akan menjilati bulunya hingga ada bintik-bintik yang botak. Mudah untuk disembuhkan, tapi kamu mungkin harus memberinya obat selama beberapa waktu hingga mereda.

2. Parasit

Selanjutnya, penyebab lain yang membuat bulu kucing rontok adalah parasit. Jika kucing memang sudah terkena parasit, maka mereka akan menggaruk dan menjilat hingga menyebabkan bintik-bintik botak dan bahkan luka. 

Dikutip dari Catster, kutu dapat menggigit dan mengganggu kucing mana pun. Tetapi beberapa kucing memiliki hipersensitivitas terhadap antigen di dalam air liur kutu. Kucing alergi ini menjadi sangat gatal jika bertemu kutu dan banyak dari mereka membutuhkan perawatan secara serius.

3. Infeksi Kurap

Penyebab bulu kucing rontok selanjutnya ialah infeksi kurang atau infeksi jamur. Adanya bulu hilang dengan dan kulit bersisik bisa menjadi tanda. Dokter hewan dapat memberi tahu dengan pasti serta meresepkan krim atau salep antijamur, obat mandi, atau bahkan obat-obatan oral.

4. Efek Penyakit Tertentu

Kesehatan yang buruk atau penyakit yang tidak terdeteksi semuanya dapat menyebabkan kucing kehilangan bulunya. Kadang-kadang, kucing akan menjilati area tubuhnya terlalu banyak bukan karena gatal, tetapi karena jaringan di bawah kulitnya sakit.

Kucing dengan artritis, misalnya, dapat menjilat sendi yang sakit terus-menerus karena itu menyakitkan, dan menjilati membantu meringankan ketidaknyamanan.

5. Gangguan Endokrin

Penyebab bulu kucing rontok berikutnya, bisa karena gangguan endokrin. Bulu kucing rontok mungkin mengalami hipertiroidisme-tiroid yang terlalu aktif, yang juga mengakibatkan penurunan berat badan dan gejala lainnya.

Di luar tiroid, jika kucing mengalami ketidakseimbangan hormon dan peningkatan kadar steroid dalam tubuh, folikel bulu bisa mati. Dengan kadar hormon yang tidak normal, bulu baru mungkin tidak tumbuh kembali.

Cara Mengobati Bulu Kucing yang Rontok

Kutu adalah penyebab bulu kucing rontok yang paling mudah diobati. Biasanya untuk penanganannya, dokter hewan akan meresepkan metode efektif pengendalian kutu dan merekomendasikan produk untuk membersihkan rumah.

Jika alopecia atau bulu disebabkan oleh kelainan kulit, seperti erosi kulit. Lalu ketidakseimbangan tiroid, atau ketidakseimbangan hormon lainnya, ada obat kucing dan perawatan topikal yang tersedia.

Jika bulu kucing rontok disebabkan oleh masalah perilaku, dokter hewan mungkin akan meresepkan obat kecemasan untuk kucing. Mengobati masalah yang mendasarinya dapat mencegah kerontokan bulu lebih lanjut.

Cara Membersihkan Perabotan Rumah dari Bulu Kucing yang Rontok

Bulu kucing yang rontok tentu akan mengotori beberapa perabotan yang ada di rumah. Jika hal ini terjadi, maka kamu harus tahu cara yang tepat untuk membersihkannya agar tidak terhirup. Berikut beberapa cara membersihkan perabotan yang telah dihinggapi bulu kucing: 

1. Karpet

Sering dianggap sebagai pilihan terbaik, nyatanya penyedot debu kurang optimal menghilangkan bulu kucing dari karpet, melainkan hanya kotoran dan partikel pasir yang menempel pada kaki anabul.

Untuk hasil yang lebih optimal, pertimbangkan untuk menggunakan jasa pembersih yang bukan hanya menyedot debu, tapi juga membersihkannya dengan uap untuk membuat karpet bersih dari bulu hewan peliharaan.

2. Lantai

Baik lantai kayu, vinyl, atau ubin yang jauh lebih mudah dirawat, pastikan untuk memiliki waktu membersihkan bulu-bulu hewan peliharaan yang rontok. Bisa menggunakan sapu atau vacuum cleaner tanpa kabel, yang memudahkanmu untuk menyedot gumpalan bulu yang tertinggal di sudut atau bawah perabotan yang sulit dijangkau.

3. Tempat Tidur

Sering dipakai beristirahat atau bermain oleh kucing, tidak heran jika tempat tidur jadi area yang sering kotor oleh bulu-bulu yang rontok. Salah satu trik cepat yang bisa digunakan untuk menghilangkan bulu kucing adalah dengan memakai sarung tangan karet yang dibasahi air lalu diusapkan ke seluruh permukaannya. Lebih mudah mengumpulkannya, lakukan juga pada pakaian sebelum memasukkannya ke dalam mesin cuci.

4. Sofa

Bukan hanya rentan cakaran, sofa pun sering tak lepas dari bulu kucing yang rontok. jaga perabotanmu tetap bebas bulu dengan menyimpan lint roller yang mudah dijangkau atau menyikat permukaan kain dengan spons kering. bisa juga menggunakan kain lap basah yang sudah diperas untuk mengangkat bulu-bulu kucing yang menempel pada sofa.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading