Sukses

Health

Diary Fimela: Kisah Dokter Dwi Handayani Mutia, Patahkan Stigma Menyeramkan Periksa Gigi

Fimela.com, Jakarta Drg. Dwi Handayani Mutia, Sp.KG (54 tahun) masih mengingat kejadian waktu kecil saat memeriksakan giginya di sebuah klinik gigi. Dokter gigi yang terkesan ‘galak’ karena kurang ramah dan kurang komunikatif, menyisakan rasa trauma bagi ‘Mutia kecil’ saat memeriksakan giginya dulu.

“Waktu kecil, gigi aku memang tidak bagus, sehingga mengharuskan untuk memakai bracket. Di tengah kondisi gigi yang sakit itu aku harus nunggu waktu yang lama sekali untuk tindakan. Begitu tindakan dimulai, ya sudah selesai, dokter tersebut tidak ngomong apa-apa. Feels-nya tidak enak. Padahal setiap bulannya kan aku harus kembali terus ya ke klinik,” cerita Mutia itu kepada Fimela.

Pengalaman kurang menyenangkan di masa kecilnya itu menjadi motivasi yang kuat bagi Mutia untuk menjadi dokter gigi. Ia bertekad untuk membuat pasien yang dirawat menjadi tenang dan senang saat memeriksakan giginya ke dokter gigi. Sehingga stigma negatif akan dokter gigi yang galak dan menyeramkan tersebut akan hilang.

Sejak 1988, Mutia mendedikasikan hidupnya untuk bidang pendidikan Ilmu Kedokteran gigi di Universitas Prof. dr Moestopo Beragama. Kemudian, pada tahun 2005, ia kembali menamatkan pendidikan Spesialis Konservasi Gigi di Universitas Indonesia.

 

Perjalanan Karier Penuh Tantangan

Diakui oleh Mutia, latar belakang kedua orangtuanya jauh dari kedokteran gigi. Sehingga menempuh pendidikan di dunia kedokteran gigi menjadi tantangan tersendiri untuknya.

“Jadi tantangannya itu lebih ke pada pengalaman itu sendiri yang bukan didapatkan orangtua, tapi diri sendiri. Kalau kita bertekad semua bisa, nggak ada kata tidak bisa,” kata perempuan kelahiran Pekanbaru tersebut.

Setelah cukup mengenyam pendidikan, Mutia mulai berpraktek di  beberapa tempat. Seperti di antaranya Klinik Gigi dentist & dentists,  RS EMC Alam Sutera, RS EMC Pekayon, dan RS Murni Teguh Sudirman Jakarta. Terbaru, ia membuka klinik giginya sendiri yang diberi nama Deneira Dental Clinic.

Sukses Bangun Klinik Sendiri

Berlokasi di Jl. Kuningan Barat II No.21, RT.3/RW.2, Deneira Dental Clinic menawarkan berbagai macam perawatan gigi, lengkap dengan peralatan yang canggih. Adapun perawatan yang ditawarkan antara lain keluhan sakit gigi akibat gigi berlubang dan mengenai saraf, pemakaian behel, crown atau pemasangan gigi palsu di atas gigi rusak atau patah, veneer, bleaching, serta perawatan gigi dan mulut lainnya.

Bagian menarik dari Deneira Dental Clinic yang membuatnya beda dari yang lain adalah pelayanan klinik yang ramah dan friendly. Mutia tidak hanya menganggap pasien sebagai pasien pada umumnya, tetapi juga menjadikan mereka sebagai teman dan sahabat. 

“Saya mau hubungan dokter gigi dan pasien itu nggak hanya berhenti sampai di situ. Bahkan ada pasien saya yang sudah 30 tahun langganan sama saya, sudah seperti saudara sendiri,” ujar dokter gigi langganan para pejabat itu.

Menyoal harga perawatan gigi, Mutia juga tidak punya patokan khusus. Hal ini merupakan salah satu upayanya agar semua orang dari berbagai kalangan bisa mendapatkan perawatan gigi yang layak dan setara. Well, kalau kamu penasaran bisa langsung kunjungi Instagram @deneiradentalclinic. 

#Breaking Boundaries

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading