Sukses

Health

Penyebab Kandung Kemih Sakit yang Perlu Diwaspadai

Fimela.com, Jakarta Kandung kemih terletak di bagian bawah perut. Kandung kemih punya peran penting yaitu menjadi tempat untuk menampung urine. Jika kandung kemih bermasalah, maka fungsinya pun akan terganggu dan akhirnya mengganggu aktivitas kita sehari-hari.

Kandung kemih yang sakit pasti terasa tak nyaman. Ternyata kondisi ini disebabkan karena berbagai hal. Berikut penyebab kandung kemih sakit yang perlu kamu waspadai dan tidak boleh disepelekan.

Interstitial cystitis (IC)

Interstitial cystitis atau sistitis adalah penyakit kronis yang menyebabkan peradangan, nyeri, dan tekanan di kandung kemih. Rasa sakit karena penyakit ini dapat menjalar hingga panggul, ginjal, dan area sekitarnya. Sistitis merupakan salah satu penyakit kandung kemih dapat mengganggu fungsi organ tersebut dalam menyimpan dan mengeluarkan urine (air kencing).

Gejala Interstitial cystitis:

  • Tekanan dan nyeri pada kandung kemih yang semakin parah saat ingin buang air kecil.
  • Nyeri pada perut bagian bawah, punggung bawah, panggul, atau uretra (saluran keluarnya air kencing dari tubuh).
  • Merasa ingin sering buang air kecil (lebih dari 8 kali sehari).
  • Mendadak ingin kencing (overactive bladder), padahal baru saja buang air kecil.

Penyebab Interstitial cystitis:

  • Infeksi bakteri
  • Konsumsi obat
  • Radiasi
  • Bahan kimia. Bahan kimia dari produk pembersih vagina, sabun, dan pembunuh sperma bisa memicu reaksi alergi pada kandung kemih yang mirip peradangan.
  • Alat medis. Pemakaian kateter urine dan alat kontrasepsi dapat memicu pertumbuhan bakteri dan iritasi pada kandung kemih.
  • Penyakit tertentu. Penyakit diabetes, batu ginjal, penyakit BPH (pembesara kelenjar prostat), dan cedera tulang belakang bisa mengganggu fungsi kandung kemih.

Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi ketika sistem kemih mengalami infeksi. Bisa di bagian ureter, ginjal, kandung kemih, dan juga uretra. Umumnya, infeksi tersebut menyerang dua bagian, yaitu uretra dan juga kandung kemih. Meski bisa terjadi pada siapa saja, infeksi ini lebih rentan terjadi pada wanita.

Penyebab dari infeksi saluran kemih adalah bakteri yang menginfeksi salah satu bagian dari sistem kemih. Jenis bakteri yang paling sering jadi penyebab infeksi ini adalah E. coli. Namun, ada beberapa jenis bakteri lain yang juga bisa jadi penyebab penyakit ini. Seperti Klebsiella, Pseudomonas, dan Staphylococcus saprophyticus.

Penyakit ini dapat terjadi saat bakteri masuk ke saluran kemih melalui uretra dan berkembang di kandung kemih. Meskipun sistem kemih berfungsi mencegah bakteri masuk dari uretra, terkadang bisa saja tetap terjadi. 

Faktor risiko infeksi saluran kemih secara umum:

  • Memiliki kelainan saluran kemih.
  • Mengalami penyumbatan di saluran kemih.
  • Memiliki sistem kekebalan yang rendah.
  • Menggunakan kateter.
  • Mendapatkan operasi atau pemeriksaan saluran kemih.

Faktor risiko pada wanita:

  • Aktif secara seksual.
  • Anatomi tubuh wanita yang memiliki uretra lebih pendek daripada pria.
  • Menggunakan jenis alat kontrasepsi tertentu.
  • Sudah menopause.

Gejala penyakit infeksi saluran kemih:

  • Sensasi terbakar pada organ intim ketika buang air kecil.
  • Sering ingin buang air kecil, meskipun urine yang keluar sedikit.
  • Nyeri atau tekanan di punggung atau perut bagian bawah.
  • Urine berdarah atau berwarna lebih gelap.
  • Urine berbau menyengat.
  • Lebih sering buang air kecil di malam hari.
  • Nyeri saat berhubungan intim.
  • Rasa nyeri pada penis.
  • Merasa lelah atau gemetar.
  • Demam atau meriang. Ini mengindikasikan infeksi mungkin sudah mencapai ginjal.

Kanker Kandung Kemih

Kanker kandung kemih dimulai ketika sel-sel di kandung kemih mengembangkan perubahan (mutasi) dalam DNAnya. DNA sel bertugas memberi instruksi sel terkait apa yang harus dilakukan. Terjadinya mutasi memicu sel untuk terus berkembang biak dengan cepat dan terus hidup. Padahal, normalnya, sel-sel sehat tersebut seharusnya mati dan kemudian akan digantikan dengan sel baru. 

Pada akhirnya, sel yang terus berkembang biak membentuk tumor yang mampu menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh normal. Jika terus dibiarkan tanpa penanganan, sel yang abnormal tersebut dapat pecah dan menyebar (bermetastasis) ke seluruh tubuh.

Faktor Risiko Kanker Kandung Kemih:

  • Merokok
  • Risiko kanker ini meningkat seiring bertambahnya usia. Meski dapat terjadi pada usia berapa pun, sebagian besar orang yang terdiagnosis kanker kandung kemih berusia lebih dari 55 tahun.
  • Berjenis kelamin laki-laki
  • Paparan bahan kimia tertentu
  • Menjalani pengobatan kanker sebelumnya
  • Peradangan kandung kemih kronis 
  • Riwayat keluarga mengidap kanker atau pernah mengidapnya.

Gejala Kanker Kandung Kemih:

  • Munculnya kandungan darah dalam urine (hematuria). Biasanya urine akan tampak merah cerah atau berwarna seperti kola.
  • Sering buang air kecil
  • Buang air kecil yang terasa menyakitkan
  • Sakit punggung

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading