Kurangi Ketergantungan Obat, 5 Buah Segar ini Diklaim Efektif Jaga Gula Darah

Buah alpukat merupakan opsi yang baik untuk penderita diabetes karena mengandung lemak sehat, terutama lemak tak jenuh tunggal. Lemak sehat tersebut membantu menahan rasa lapar lebih lama dan mengatur lonjakan gula darah setelah makan. 

Selain itu, kandungan serat yang tinggi dalam alpukat membantu mengatur penyerapan gula darah dan memelihara kesehatan pencernaan. Adanya kalium dalam alpukat juga mendukung keseimbangan elektrolit serta tekanan darah yang sehat.

Buah apel mengandung serat larut yang dapat menghambat penyerapan gula dari makanan ke dalam aliran darah. Efeknya, lonjakan gula darah yang tiba-tiba dapat diminimalisir. 

Selain itu, serat juga berperan dalam menjaga kesehatan pencernaan dan membuat perasaan kenyang bertahan lebih lama. Kulit apel mengandung sebagian besar serat, sehingga penting untuk tidak mengupasnya saat mengonsumsinya.

Salah satu pilihan buah yang dianjurkan bagi penderita diabetes adalah jeruk. Kaya akan vitamin C, jeruk bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mendukung pembentukan kolagen. 

Selain itu, kandungan seratnya membantu mengatur penyerapan glukosa darah serta menjaga kesehatan saluran pencernaan. Fungsi folat dalam jeruk juga esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama masa kehamilan.

Buah yang cocok untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes selanjutnya adalah stroberi. Hal ini disebabkan karena tingkat gula yang rendah serta memiliki indeks glikemik yang rendah pula. Dengan demikian, stroberi tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis. 

Selain itu, stroberi juga mengandung vitamin C yang bermanfaat untuk kesehatan kulit dan sistem kekebalan tubuh. Kaya akan serat dan antioksidan, stroberi juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung serta mengurangi risiko inflamasi.

Buah pir memiliki kandungan serat yang sangat baik, terutama serat larut. Serat jenis ini membantu mengatur penyerapan gula dan menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kandungan serat dalam pir juga berguna untuk memelihara kesehatan pencernaan dan mencegah terjadinya sembelit. 

Di samping serat, pir mengandung vitamin C yang mendukung sistem kekebalan tubuh, serta tembaga yang esensial untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan tulang.

Bagi penderita diabetes, mengatur pola makan dengan bijak sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil saat mengonsumsi buah-buahan. Berikut adalah beberapa saran untuk mengonsumsi buah-buahan dengan aman:

1. Pilih Buah dengan Indeks Glikemik Rendah

Prioritaskan buah-buahan yang memiliki indeks glikemik rendah, contohnya adalah buah beri, apel, pir, ceri, dan jeruk. Ini bertujuan untuk menghindari lonjakan gula darah yang signifikan.

2. Perhatikan Ukuran Porsi

Kendalikan jumlah buah yang dikonsumsi agar tetap seimbang. Hindari mengonsumsi dalam jumlah berlebihan yang dapat memengaruhi kadar gula darah.

3. Kombinasikan dengan Protein dan Serat

Gabungkan buah dengan sumber protein dan serat, seperti yoghurt rendah lemak atau kacang-kacangan. Hal ini membantu dalam mengatur penyerapan gula darah.

4. Kurangi Konsumsi Buah Kering dan Manis

Batasi konsumsi buah kering dan buah kalengan yang ditambahkan sirup gula karena dapat memiliki kandungan gula yang tinggi.

• Apel. American Diabetes Association (ADA) menyarankan pengidap diabetes memilih buah yang punya nilai indeks glikemik rendah. 
• Jeruk. Selain buah apel, jeruk juga bisa dipertimbangkan sebagai buah pilihan mengatasi penyakit diabetes. 
• Alpukat. 
• Pir. 
• Stroberi.

Dilansir dari laman Healthline, smoothie hijau atau jus sayur seperti bayam, kangkung, dan seledri bisa menjadi minuman yang sehat untuk menurunkan gula darah. Jus sayur ini akan menambahkan serat dan nutrisi tambahan ke dalam makanan, sambil tetap terhidrasi.

Beberapa contoh dari minuman yang harus dihindari orang dengan penyakit gula, antara lain minuman bersoda, sirup, teh dan kopi kemasan siap minum. Bahkan, minuman yang “terkesan” sehat sekalipun seperti jus dan susu kemasan mungkin harus Anda hindari.

Kadar dikatakan normal jika hasil kurang dari 140 mg/dL, dan kondisi prediabetes jika berkisar antara 140 hingga 199 mg/dL. Sedangkan hasil tes dengan kadar gula 200 mg/dL atau lebih sudah menunjukkan pasien menderita DM tipe 2.3.Tes Hemoglobin A1c (HbA1c).