Sukses

Health

Dampak Buruk Rokok bagi Otak Manusia

Fimela.com, Jakarta Rokok adalah benda yang dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan tubuh. Namun, hingga kini masih banyak orang yang merokok terlepas dari efek yang diberikannya. Dilansir dari badankebijakan.kemkes.go.id, berdasarkan hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 yang diluncurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terdapat penambahan jumlah perokok dewasa sebanyak 8,8 juta orang di Indonesia. Pada tahun 2011 terdapat 60,3 juta perokok dewasa, lalu pada tahun 2021 jumlah perokok dewasa meningkat menjadi 69,1 jiwa. 

Dampak buruk yang rokok berikan pada tubuh tidak bisa dianggap remeh. Berbagai masalah kesehatan dapat muncul, mulai dari masalah pernapasan, kerusakan organ, hingga menyebabkan kematian. Rokok juga memberikan efek pada otak manusia. Jika otak manusia sudah rusak, maka fungsi tubuh juga akan terganggu. Dilansir dari Medical News Today, berikut adalah dampak rokok bagi kesehatan otak.

Rokok dan penyusutan otak

Dilansir dari Medical News Today, penelitian terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di Washington University School of Medicine in St. Louis, MO (WashUMed) menemukan bahwa merokok dapat menyebabkan penyusutan otak. Penyusutan otak dapat menyebabkan peningkatan risiko gangguan kognitif, seperti demensia dan alzheimer. 

Penyusutan otak dan merokok, keduanya dapat disebabkan oleh faktor genetik. Namun, para penliti menyimpulkan bahwa faktor paling signifikan dari penyusutan otak adalah merokok. Para peneliti meneliti perokok yang merokok satu bungkus aatau 20 batang rokok per hari dengan memindai otaknya. Jika dibandingkan dengan perokok yang merokok kurang dari 100 batang atau yang bukan perokok sama sekali, mereka yang merokok 20 batang rokok per hari mengalami penyusutan otak yang lebih besar.

Penyusutan otak juga menyebabkan hilangnya saraf-saraf dan hubungan yang terjadi antarsaraf. Hilangnya saraf-saraf dari otak tentu menyebabkan fungsi otak berkurang dari yang seharusnya. Volume otak yang menyusut biasanya diakibatkan oleh penuaan. Dr. Laura J. Bierut menyatakan bahwa para perokok memiliki otak yang “tua”.

Saat merokok, perokok menghirup banyak bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu, para perokok juga memiliki kadar oksigen yang sangat rendah dalam darah. Padahal otak sangat memerlukan oksigen dan otak menjadi kelaparan jika asupan oksigennya tidak terpenuhi dengan baik. Kabar buruknya adalah jika otak sudah mengalami penyusutan, ia tidak bisa kembali ke bentuk semula. Namun, kabar baiknya adalah penyusutan ini dapat dicegah atau diperlambat dengan tidak merokok atau segera berhenti merokok.

Manfaat berhenti merokok

Tidak ada kata terlambat untuk berhenti merokok. Semakin lama seseorang merokok, maka akan semakin tua pula kondisi otaknya. Tidak hanya para perokok dewasa yang harus berhenti, tetapi juga para perokok yang baru memulai, seperti perokok anak-anak atau remaja juga harus berhenti agar efek yang diterima tubuh tidak semakin buruk. Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, berikut adalah manfaat jika seseorang berhenti merokok:

  1. Meningkatkan kesehatan tubuh dan kualitas hidup
  2. Mengurangi risiko kematian dini
  3. Mencegah risiko berbagai penyakit (kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan)
  4. Mengurangi tingkat perokok pasif dan mendukung lingkungan yang sehat
  5. Memberikan dampak baik bagi para ibu hamil dan bayi
  6. Memberikan dampak baik bagi para pengidap penyakit jantung koroner

 

Penulis: Karina Alya.

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading