Tanpa Sadar, 7 Kebiasaan Makan Ini Bisa Bikin Kolesterol Tinggi dan Picu Serangan Jantung

7 Kebiasaan Makan Ini Bisa Bikin Kolesterol Tinggi dan Picu Serangan Jantung (photo by freepik.com) — Kolesterol tinggi masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering diabaikan banyak orang. Padahal, kadar kolesterol jahat (LDL) yang menumpuk dalam tubuh bisa memicu berbagai penyakit serius seperti serangan jantung, stroke, hingga diabetes. (foto/dok: freepik/wirestock)... Selengkapnya

Fimela.com, Jakarta Kolesterol tinggi masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering diabaikan banyak orang. Padahal, kadar kolesterol jahat (LDL) yang menumpuk dalam tubuh bisa memicu berbagai penyakit serius seperti serangan jantung, stroke, hingga diabetes. Gaya hidup modern yang serba cepat seringkali membuat orang lebih memilih makanan instan, praktis, dan lezat, tanpa memikirkan dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan.

Selain gaya hidup sedentari atau kurang gerak, pola makan yang salah juga menjadi pemicu utama meningkatnya kadar kolesterol dalam tubuh. Mulai dari camilan manis, makanan tinggi lemak, hingga kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, semua bisa berkontribusi pada naiknya kadar LDL. Jika terus dibiarkan, kondisi ini dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Dilansir dari Hindustan Times, tidak semua kolesterol bersifat buruk. Tubuh juga membutuhkan kolesterol baik atau HDL untuk menjaga fungsi organ tetap optimal.Namun, kebiasaan makan yang tidak sehat dapat meningkatkan LDL sekaligus menurunkan HDL. Avantii Deshpaande, seorang Clinical Nutritionist, membagikan 7 pola makan berbahaya yang dapat menyebabkan kadar kolesterol meningkat. Yuk, Sahabat Fimela simak penjelasannya.

TERKAIT: 5 Manfaat Makan Buah Sebelum Makan agar Tubuh Lebih Sehat dan Pencernaan Lancar

TERKAIT: 10 Menu Sarapan Rendah Lemak dan Tinggi Protein untuk Awali Hari Lebih Bertenaga

TERKAIT: 4 Makanan yang Bisa Bantu Menjaga Mood dan Energi Sehari-hari

1. Terlalu Sering Konsumsi Kue dan Produk Bakery

Biskuit, kue, pastry, hingga roti manis sering dibuat dengan lemak nabati seperti margarin atau vanaspati. Kandungan trans fat di dalamnya terbukti dapat meningkatkan kolesterol jahat sekaligus menurunkan kolesterol baik. Jika dikonsumsi terus-menerus, risiko penyumbatan pembuluh darah akan semakin besar.

2. Mengonsumsi Daging Olahan

Sosis, bacon, salami, hingga daging burger beku biasanya diawetkan dengan garam, pengasapan, atau bahan kimia. Selain tinggi kolesterol, makanan ini juga dikategorikan sebagai karsinogenik yang berpotensi memicu kanker. Konsumsi berlebihan dapat menambah beban kerja hati dan meningkatkan risiko hipertensi.

3. Menjadikan Fast Food sebagai Camilan

Baik fast food ala Barat seperti burger dan pizza, maupun jajanan lokal seperti samosa, pav bhaji, dan bhature, umumnya menggunakan minyak goreng berulang serta bahan tinggi lemak jenuh dan karbohidrat. Proses pengolahan ini menjadikan makanan cepat saji kaya kalori tapi miskin nutrisi. Jika dikonsumsi sering, bisa memicu kolesterol tinggi, obesitas, diabetes, hingga PCOS pada perempuan.

Serat tinggi dalam buah dan sayur dapat membantu menurunkan kolesterol jahat serta meningkatkan HDL. Selain itu, kandungan antioksidannya berperan membersihkan racun dari tubuh dan mendukung fungsi organ vital seperti hati dan ginjal. Mengabaikan asupan buah dan sayur berarti tubuh kehilangan salah satu benteng alami terhadap penyakit metabolik.

5. Jarang Konsumsi Makanan Berserat Larut

Oats, apel, jeruk, wortel, hingga jambu kaya akan serat larut yang mampu mengikat kolesterol dalam usus dan membuangnya keluar dari tubuh. Menghindari makanan ini membuat kolesterol jahat menumpuk lebih cepat. Selain itu, serat larut juga membantu menjaga pencernaan tetap sehat dan mencegah sembelit.

6. Terlalu Sering Makan Produk Olahan dalam Kemasan

Makanan kemasan dengan masa simpan panjang biasanya melalui banyak proses pengawetan, baik dengan bahan kimia maupun teknik industri. Jika dikonsumsi berlebihan, kandungan lemak jenuh, sodium, serta zat aditif di dalamnya bisa berdampak buruk pada kesehatan jantung. Memeriksa label gizi sebelum membeli bisa membantu memilih produk yang lebih aman.

7. Sering Mengonsumsi Gula dan Dessert Tinggi Kalori

Minuman kemasan, kue manis, hingga roti putih memang tidak selalu tinggi lemak, tetapi kandungan gulanya dapat berubah menjadi lemak dalam tubuh. Lemak ini kemudian meningkatkan kadar kolesterol jahat sekaligus risiko penyakit seperti fatty liver. Pola makan tinggi gula juga bisa membuat tubuh lebih cepat lelah dan meningkatkan ketergantungan pada makanan manis.

Menjaga pola makan sehat dengan mengurangi makanan olahan, tinggi gula, dan lemak jenuh bisa membantu menyeimbangkan kadar kolesterol. Sahabat Fimela, jangan lupa imbangi dengan olahraga rutin dan gaya hidup aktif untuk menjaga kesehatan jantung dan tubuh secara menyeluruh ya!

Penulis: Siti Nur Arisha