Sukses

Health

Alasan Mengapa Exhausted Adalah Kondisi yang Bikin Tubuh Terasa Remuk

ringkasan

  • Rasa exhausted adalah kondisi kelelahan ekstrem yang berbeda dari kantuk biasa dan tidak hilang dengan istirahat, seringkali disebabkan oleh berbagai faktor medis, gaya hidup, atau psikologis.
  • Penyebab kelelahan meliputi kondisi kronis seperti diabetes dan gangguan tidur, pola hidup tidak sehat seperti kurang tidur dan dehidrasi, serta masalah mental seperti stres dan depresi.
  • Sindrom Kelelahan Kronis (ME/CFS) merupakan gangguan kompleks yang menyebabkan kelelahan ekstrem berkepanjangan dengan gejala memburuk setelah aktivitas, membutuhkan penanganan khusus.

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah Anda merasa sangat lelah hingga sulit beranjak dari tempat tidur, bahkan setelah tidur semalaman? Kondisi ini, yang sering disebut exhausted adalah sebuah kelelahan ekstrem yang jauh berbeda dari rasa kantuk biasa. Rasa lelah ini terasa seperti dorongan kuat untuk tidur, namun seringkali tidak hilang meski sudah beristirahat.

Kelelahan jenis ini tidak hanya memengaruhi fisik, tetapi juga mental, membuat aktivitas sehari-hari terasa sangat berat. Berbeda dengan lelah biasa yang bisa hilang dengan istirahat singkat, exhausted seringkali menetap dan mengganggu kualitas hidup. Ini bisa berupa kelelahan fisik, mental, atau kombinasi keduanya yang berkepanjangan.

Lalu, mengapa seseorang bisa merasakan kelelahan yang begitu mendalam ini? Mari kita telusuri berbagai faktor penyebabnya. Mulai dari kondisi medis hingga gaya hidup dan aspek psikologis yang mungkin tidak Anda sadari, semua bisa berkontribusi pada perasaan exhausted yang tak tertahankan.

Mengenali Penyebab Medis di Balik Rasa Exhausted

Banyak kondisi, gangguan, dan pengobatan medis dapat menjadi alasan utama mengapa seseorang merasa exhausted adalah hal yang tak terhindarkan. Kelelahan parah dan berkepanjangan dapat menjadi gejala dari berbagai penyakit kronis. Misalnya, kondisi seperti kanker, sindrom kelelahan kronis (ME/CFS), fibromyalgia, penyakit ginjal, dan diabetes tipe 2 seringkali disertai dengan rasa lelah yang ekstrem.

Selain itu, infeksi seperti mononukleosis, HIV, COVID-19, influenza, pneumonia, dan penyakit Lyme juga dapat menyebabkan kelelahan. Infeksi jangka panjang bahkan bisa menjadi pemicu utama. Gangguan tidur tertentu, seperti insomnia, sleep apnea, dan narkolepsi, juga berperan besar dalam menyebabkan kelelahan ekstrem dan berkepanjangan karena kualitas istirahat yang terganggu.

Masalah jantung dan paru-paru, termasuk penyakit jantung, PPOK, dan gagal jantung kongestif, seringkali memiliki kelelahan sebagai gejala umum. Gangguan autoimun seperti lupus, multiple sclerosis (MS), dan rheumatoid arthritis juga dikenal menyebabkan rasa lelah. Kekurangan nutrisi, seperti vitamin B, C, D, zat besi, dan magnesium, serta kondisi tiroid yang tidak seimbang, juga merupakan penyebab umum kelelahan yang tidak dapat dijelaskan.

Gaya Hidup yang Memicu Kondisi Exhausted

Faktor gaya hidup seringkali menjadi pemicu utama mengapa perasaan exhausted adalah hal yang sering dialami banyak orang. Kebiasaan tidur yang tidak cukup, kualitas tidur yang buruk, atau bahkan tidur terlalu banyak, semuanya dapat menyebabkan kelelahan. Lingkungan tidur yang tidak higienis atau stres juga dapat mengganggu pola tidur, membuat seseorang bangun dengan perasaan tidak segar.

Pola makan yang buruk atau tidak seimbang, termasuk konsumsi makanan cepat saji, dapat berkontribusi pada kelelahan. Dehidrasi juga merupakan penyebab umum yang sering diabaikan. Konsumsi alkohol berlebihan dan penggunaan narkoba ilegal dapat menyebabkan kelelahan, karena alkohol adalah depresan yang mengganggu pola tidur normal.

Kurangnya aktivitas fisik atau gaya hidup yang tidak aktif (sedentary) dapat menyebabkan perasaan lelah. Namun, olahraga yang terlalu banyak atau jenis olahraga yang salah untuk tubuh juga dapat memicu kelelahan. Konsumsi kafein berlebihan juga bisa mengganggu siklus tidur, meningkatkan risiko kesulitan tidur dan kantuk di siang hari.

Ketika Beban Pikiran dan Emosi Berujung Exhausted

Faktor psikologis adalah penyebab umum mengapa seseorang merasa exhausted adalah kondisi yang sulit dihindari. Stres yang berkelanjutan memiliki dampak merugikan pada struktur dan fungsi otak, berpotensi menyebabkan peradangan dan kelelahan. Stres memicu respons 'fight or flight' tubuh, yang melibatkan pelepasan adrenalin dan kortisol tingkat tinggi. Tingkat kortisol yang tinggi secara terus-menerus dapat mencegah tubuh kembali ke keadaan rileks normal, yang akhirnya menyebabkan kelelahan.

Burnout, keadaan kelelahan fisik, mental, dan emosional akibat stres jangka panjang, juga merupakan pemicu kuat. Burnout dapat membuat seseorang merasa terlepas dan tidak termotivasi, memengaruhi kemampuan untuk berfungsi dan merasa putus asa. Kondisi ini sering terjadi ketika seseorang merasa di bawah tekanan konstan di lingkungan kerja atau kehidupan pribadi.

Kelelahan adalah gejala umum masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Perasaan sedih, putus asa, atau khawatir yang berkepanjangan dapat menguras tingkat energi secara signifikan. Trauma fisik atau emosional, serta duka akibat kehilangan orang yang dicintai, juga dapat memicu kelelahan mental dan emosional yang mendalam.

Sindrom Kelelahan Kronis: Bentuk Exhausted yang Membandel

Ensefalomielitis mialgik/sindrom kelelahan kronis (ME/CFS) adalah gangguan kompleks yang menyebabkan kelelahan ekstrem yang berlangsung setidaknya selama enam bulan. Gejala memburuk dengan aktivitas fisik atau mental tetapi tidak sepenuhnya membaik dengan istirahat. Ini adalah bentuk exhausted adalah kondisi yang sangat serius dan memerlukan perhatian medis khusus.

Penyebab ME/CFS belum sepenuhnya dipahami, tetapi diyakini melibatkan kombinasi faktor-faktor seperti genetika, infeksi (termasuk mononukleosis dan COVID-19), trauma fisik atau emosional, dan masalah dengan penggunaan energi dalam tubuh. Ciri khas ME/CFS adalah memburuknya gejala setelah aktivitas, yang dikenal sebagai malaise pasca-aktivitas (PEM).

PEM dapat dipicu oleh aktivitas fisik, kognitif, sosial, atau emosional, membuat penderitanya kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari. Pemahaman tentang jenis-jenis kelelahan ini penting untuk memilih kata mutiara yang tepat sesuai kondisi yang sedang dialami. Mengenali gejalanya adalah langkah awal untuk mencari penanganan yang tepat dan mendapatkan kembali energi Anda.

  • Kelelahan Fisik: Kondisi tubuh yang mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik akibat penggunaan energi yang berlebihan.
  • Kelelahan Mental: Keadaan pikiran yang merasa jenuh dan tidak mampu berkonsentrasi dengan baik akibat beban mental yang berlebihan.
  • Kelelahan Emosional: Kondisi perasaan yang terkuras habis akibat tekanan emosional yang berkepanjangan.
  • Kelelahan Spiritual: Keadaan jiwa yang merasa hampa dan kehilangan makna dalam menjalani hidup.
  • Kelelahan Sosial: Kondisi lelah dalam berinteraksi dengan orang lain akibat konflik atau tekanan sosial.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading