Sukses

Info

9 Hal Terkait Kebijakan Baru Penanganan Covid-19 Menurut Mantan Direktur WHO Asia Tenggara

Fimela.com, Jakarta Prof Tjandra Yoga Aditama Mantan Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Asia Tenggara memberi tanggapan mengenai kebijakan penanganan Covid-19 yang mengalami penyesuaian. 

Ada sembilan hal yang harus dipertimbangkan terkait pelaksanaan kebijakan tersebut di kemudian hari. Dikutip dari Liputan6.com, ia mengungkapkan jika fokus perhatian pada sejumlah hal. 

"Sehubungan berita kemarin tentang beberapa kebijakan baru COVID-19 seperti perjalanan domestik, level PPKM, menonton olahraga dan lama karantina, maka ada 9 hal yang baik juga dipertimbangkan untuk kelancaran pelaksanaan kebijakan ini di hari-hari mendatang," kata Tjandra.

Poin Pertama: Kasus Covid-19 sudah melandai

"Jumlah kasus memang secara umum sudah melandai dan mudah-mudahan terus menurun sampai ke situasi Desember 2021, dengan sekitar 100 - 200 kasus sehari," ujar Tjandra.

Meski demikian, Tjandra juga menekankan bahwa masih mungkin terjadi fluktuasi dari kasus yang melandai tersebut.

"Walau di sisi lain tentu masih mungkin ada fluktuasi."

Poin Kedua: Rumah sakit dan sistem kesehatan

"RS dan sistem kesehatan harus selalu siap untuk antisipasi kalau-kalau ada peningkatan kasus," lanjutnya.

Poin Ketiga: Vaksinasi primer perlu ditingkatkan hingga 70%

Vaksinasi primer perlu ditingkatkan hingga 70 persen dari total jumlah penduduk. "Bukan hanya 70% dari sasaran yang ditetapkan," ucapnya.

Poin Keempat: Vaksinasi booster harus ditingkatkan

"Angka cakupan sekitar 5-6 persen sekarang ini tampaknya masih terlalu rendah," kata Tjandra melalui pesan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa, 8 Maret 2022.

Poin Kelima: Kendalikan angka kematian nasional

"Diharapkan dapat kembali ke data awal Januari 2022 dimana yang wafat tidak sampai 10 orang per hari."

Poin Keenam: Angka positif menurun

Tjandra menyebut, angka kepositifan yang kini sudah menurun akan baik jika mencapai di bawah 5 persen.

Poin Ketujuh: Angka reproduksi

Menurutnya akan baik jika angka reproduksi berada di bawah 1.

Poin Kedelapan: Kasus probable harus diperketat

“Sehingga kalau ada peningkatan kasus, maka terdeteksi sejak awal sekali," tuturnya.

Poin Kesembilan: WGS ditingkatkan

Untuk wanti-wanti dan deteksi dini kalau ada varian baru, dapat termasuk juga surveilan limbah," tutupnya.

 

 

 

#Women for Women

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading