Sukses

Info

Upaya Nyata Berkelanjutan dari Generasi Muda dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat akan Kondisi Lingkungan dan Risiko Perubahan Iklim

Fimela.com, Jakarta Menurut hasil survei dari KedaiKOPI, mayoritas atau sebanyak 77,4% anak muda di Indonesia tertarik dengan isu lingkungan. Sebanyak 81,1% responden beranggapan bahwa perubahan iklim merupakan kondisi darurat yang memerlukan langkah nyata segera.

Untuk mendukung Indonesia dalam hal melestarikan lingkungan, Sompo Insurance Indonesia bersama-sama dengan Sompo Environmental Foundation dan Japan Environmental Education Forum membuat program Sompo Alumni Idea Fund. Sompo Alumni Idea Fund adalah wadah bagi para mahasiswa Indonesia yang ingin belajar lebih lanjut mengenai isu lingkungan dan mengembangkan program yang berdampak positif bagi masyarakat.

Program Sompo Idea Fund ditujukan bagi para alumni NGO Learning Internship Program periode 2019, 2020, dan 2021 untuk melakukan aksi lingkungan yang nyata dengan mengajak masyarakat berpartisipasi dan berkontribusi menghadapi, sekaligus mencari solusi dari permasalahan lingkungan di sekitar mereka. Sebelum bisa mengikuti Sompo Alumni Idea Fund, para mahasiswa harus mengikuti kegiatan NGO Learning Internship Program terlebih dahulu, di mana selama program berlangsung, mahasiswa akan belajar di lingkungan NGO bersama para staf yang berpengalaman.

Lewat program magang ini, para mahasiswa diharapkan bisa membangun kesadaran dan sikap bagi generasi penerus, serta anggota masyarakat dengan perspektif yang lebih luas tentang isu lingkungan dan sosial. Program ini nantinya juga akan menjadi bekal bagi para mahasiswa untuk membuat dan mengimplementasikan program mereka di Sompo Alumni Idea Fund.

1. Novaldi Eza

Novaldi memperkenalkan agroforestri alpukat ke desa di Lampung, karena melihat kondisi lingkungan dan komunitas setempat yang bisa lebih ditingkatkan lagi. Novaldi juga melihat adanya pergeseran massa pertanian hutan.

Program yang dibuat Novaldi berupa sosialisasi bahan agroforestri alpukat dan skema panen yang sesuai agar komunitas setempat bisa menghasilkan pendapatan maksimal. Para petani lokal akan mendapatkan pelatihan untuk memilih lokasi penanaman yang ideal, cara mengaplikasikan pupuk, dan demonstrasi cara menanam di salah satu lahan petani.

Program ini diharapkan bisa memperbaiki ekosistem karena tanaman alpukat bisa menjaga ekosistem hutan lebih baik dibandingkan tanaman lain, meningkatkan konservasi air, dan menghasilkan siklus pendapatan yang stabil bagi petani lokal karena siklus panen yang terjadi setiap 3 bulan sekali. Program ini juga diharapkan bisa berdampak besar bagi masyarakat, mencegah timbulnya masalah lingkungan lain, dan memberi petani lokal pendidikan, serta keterampilan yang bermanfaat.

2. Ahmad Juang

Ahmad membuat program yang bisa mengubah sampah menjadi kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan membangun sistem pengolahan sampah, melibatkan kelompok anak muda dan ibu rumah tangga setempat. Ahmad melihat bahwa masyarakat bisa mengubah limbah menjadi sesuatu yang menguntungkan, karena sampah sendiri merupakan isu lingkungan paling umum di Indonesia.

Cara kerja programnya adalah dengan revitalisasi sistem pengelolaan sampah terpadu dan peningkatan kapasitas warga lokal. Dengan begitu, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk memilah sampah rumah tangga masing-masing.

Keterampilan dan pengetahuan tentang pengelolaan sampah organik menjadi kompos bisa mengurangi jumlah sampah rumah tangga. Sedangkan mengetahui cara mengelola sampah organik bisa bermanfaat sebagai sumber penghasilan. Lingkungan yang sehat adalah dampak paling penting dari program buatan Ahmad ini, karena memiliki lingkungan hidup yang sehat bisa meningkatkan produktivitas masyarakat.

3. Rina Nur Cahyani

Rina adalah seorang aktivis pendidikan yang ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ekosistem perubahan iklim kepada siswa. Ia bekerja sama dengan 1000 Guru Foundation untuk mendirikan kelas khusus dan ruang baca.

Rina melihat alasan di balik masyarakat Indonesia yang tidak memiliki pemahaman dan kesadaran yang jelas tentang pentingnya isu perubahan iklim dan pelestarian lingkungan, adalah karena kurangnya edukasi tentang hal tersebut. Untuk itu, Rina membuat program yang bisa mencapai hal tersebut, dengan memasang 1 unit koneksi PC dan internet yang bekerja sama dan didanai oleh PT Telkom Indonesia, agar guru dan siswa bisa mengakses informasi, serta materi untuk menciptakan pendidikan yang lebih kondusif.

Kegiatan lainnya yang diciptakan oleh Rina adalah bermitra dengan 1000 Guru Foundation untuk membuat kelas khusus dan pojok baca, mengajarkan siswa tentang perubahan iklim, keanekaragaman hayati, jenis sampah, dan cara memilahnya. Rina berharap program ini bisa menciptakan dan meningkatkan pengetahuan tentang lingkungan dan perubahan iklim, meningkatkan kesadaran sejak dini dengan menyediakan bahan dan demonstrasinya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading