Sukses

Lifestyle

Hobi Menulis? Ternyata Begini Cara Mudah untuk Mempromosikan Tulisanmu

Fimela.com, Jakarta Harapan setiap orang yang memiliki hobi menulis adalah bisa menerbitkan bukunya suatu saat nanti. Ya, harus diakui kalau menerbitkan buku itu bukanlah sebuah hal yang mudah untuk didapat. Butuh proses yang panjang agar tulisan yang sudah dibuat selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun tersebut akhirnya tidak hanya dinikmati oleh diri sendiri, tapi juga bisa dibaca oleh orang lain.

Sebelum membahas lebih lanjut soal kemudahan cara menerbitkan buku tersebut, sepertinya kita memang harus berterima kasih kepada kemajuan teknologi yang dapat kita nikmati saat ini. Karena kemajuan teknologi tersebut jugalah yang semakin mempermudah penulis untuk mempromosikan tulisannya tanpa harus bersusah payah mencari penerbit. Lalu bagaimana caranya?

Sudah pernah dengar soal Storial.co? Buat yang belum tahu, Storial.co adalah sebuah platform online story sharing yang didirikan oleh Steve Wirawan (CEO), Briliant Yotenega dan Aulia Halimatussadiah (CEO Nulisbuku). Dalam websitenya dijelaskan,”Storial adalah cara baru bercerita. Kamu bisa menuliskan ceritamu sendiri atau bersama teman-temanmu dan mendapatkan royalti.”

Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap, beberapa waktu lalu Fimela.com sempat bertemu dengan salah satu pendiri Storial.co, yakni Aulia Halimatussadiah atau yang akrab disapa Ollie. “Kita bilangnya social story telling platform. Jadi penulis bisa menulis bukunya per-bab. Pembaca juga punya chance untuk membaca tulisan-tulisan itu lalu memberikan komentarnya,” jelas Ollie. 

Setidaknya kini Storial.co yang sudah berjalan dua tahun tersebut telah memiliki 12.426 judul buku, 7.496 jumlah bab yang di-upload dari total member 40.000, kalau penulis sendiri itu sudah ada sekitar 10.000 orang. Ada beberapa alasan mengapa Ollie bersama teman-temannya membuat Storial.co, namun alasan yang paling utama adalah Ollie ingin membuktikan kalau orang Indonesia itu memiliki minat baca yang tinggi.

Dijelaskan oleh Ollie bahwa minat baca masyarakat Indonesia sudah tinggi, hanya saja aksesnya yang masih kurang. “That’s why kita mau bikin platform yang dapat membuat orang gampang mendapatkan bacaan. Nah, bacaannya dari mana? Sekarang zamannya UGC (user generated content) bahwa semua orang pengin mengekspresikan diri. Nah kenapa nggak kita kasih tempatnya juga untuk melakukan itu. Jadi penulis pun dapat membuat bukunya,” ungkap Ollie.

Pengin tulisan kamu juga bisa diposting ke Storial.co? Caranya gampang, kamu hanya perlu mendaftar dengan Facebook atau pun alamat email lalu ikuti petunjuk selanjutnya. Kamu bisa bergabung dengan komunitas penulis dan juga bisa melihat berbagai komentar dari komunitas pembaca tentang tulisanmu.

Kata Para Penulis

Tak hanya pendiri Storial.co, Fimela.com juga berkesempatan untuk bertemu dengan tiga orang perempuan yang tercatat sebagai penulis yang rajin mengunggah tulisannya ke Storial.co. Ketiga orang tersebut Anah, Kenya dan Astrid Estrelita. Anah dan Kenya yang memiliki hobi menulis sejak kecil mengungkapkan pada awalnya mereka memang kesulitan untuk menerbitkan buku.

“Aku dulu suka ngirim tulisan ke majalah-majalah, tapi kan sekarang ini banyak majalah yang tutup, jadi rasanya emang sulit untuk mempublikasikan tulisan. Tapi, ya beruntung karena sekarang ada platform ini,” ujar Kenya yang telah mengunggah beberapa cerpennya ke Storial.com, salah satunya adalah Malioboro Malam Itu.

Anah sendiri mengungkapkan jika dirinya merasa sangat beruntung lantaran puisi-puisinya tidak hanya tersimpan di dalam buku catatannya saja, tetapi kini semua orang bisa membaca puisinya hanya dengan mengakses internet. “Kini teknologi sudah maju, orang biasanya kan nggak lepas dari hanpdhonenya, dan kini ada buku digital. Buat yang baca lebih mudah, dan buat penulis juga tentunya ini solusi dari susahnya mencari penerbit,” ungkap Anah.

Buat yang suka menulis, tapi takut untuk memulai membuat sebuah buku atau pun cerita pendek, maka Astrid Estrelita memberikan beberapa tipsnya. Perlu diketahui bahwa sehari-harinya Astrid adalah seorang fashion designer. “Karena bisa sedikit menulis, jadi sekarang saya maunya setiap baju yang saya buat itu memiliki filosofinya sendiri,” jelas penulis buku The Story of Imago, The Journey of Transformation ini.

“Mulai aja dulu, kadang kalau nulis penginnya perfect karena takut salah, banyak pikiran, saat nulis udah ketakutan dulu. Nulis ya nulis aja dulu, edit terus, jadi proses edit yang akan memperhalus. Kalau punya mimpi punya niat tapi nggak konsisten ya nggak bakalan jadi,” tegas Astrid.

Ketagihan Astrid dalam dunia tulis-menulis bahkan membuatnya memutuskan jika nanti ia akan menghabiskan masa tuanya dengan dunia menulis, dunia yang kini sangat dicintainya, dunia yang membuatnya merasa nyaman dan bisa menjadi diri sendiri. “Sediakan saja waktu 15 menit sehari untuk menulis, tapi memang harus disiplin. Mulai dan selesaikan tulisan yang memang sudah kamu mulai,” pungkas Astrid.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading