Sukses

Lifestyle

Anak-anak Ini Lalui 7 Jalur Tak Terduga untuk Sampai ke Sekolah

Fimela.com, Jakarta Buat kamu yang bersekolah di kota-kota besar sih, rasanya tak menemukan kesulitan berarti kalau ditanya soal akomodasi ke sekolah. Begitu banyak pilihan. Bisa naik angkutan umum, bus kota, kendaraan pribadi, hingga bus gratis bagi pelajar di Jakarta. Sehingga, kesulitan pun berada di tingkat paling minimal.

Namun, hal itu tentu tak berlaku bagi semua anak. Terlebih, bagi mereka yang bertempat tinggal di satu tempat terpencil. Entah di dalam hutan, pulau kecil, ataupun jauh di atas gunung. Demi mencapai sekolah, tempat dimana mereka menimba ilmu, jalur-jalur menantang (yang mungkin saja tak terduga olehmu) harus dilalui.

Jalur menantang yang harus dilalui selama 5 jam oleh anak-anak di Gulu, Cina, ini memang tak main-main. Demi mencapai sekolah terdekat, mereka rela berjalan di gunung batu yang lebar jalan setapaknya tak sampai satu meter. Tanpa pengaman, mereka melakukan perjalanan di jalur-jalur khas peziarah Hindu maupun Buddha di Asia Tengah.

Jalur sekolah di Gulu, Cina. | via: Sipa Press

Masih beraada di Cina. Namun, ini adalah potret jalur ke sekolah bagi anak-anak yang tinggal di Cina bagian selatan. Mereka harus memanjat tebing dengan menggunakan tangga bambu yang (tentu saja) bisa jatuh kapanpun. Bergantian dengan temannya, anak-anak ini sabar menanti gilirannya untuk menaiki tangga menuju tempat dimana harapan bergantung.

Jalur sekolah di Zhang Jiawan, Cina. | via: yettrue

Jalur sekolah di Zhang Jiawan, Cina. | via: yettrue

Bukan hanya meniti langkah di tebing-tebing curam. Berbeda dengan teman-temannya di Cina, anak-anak di Colombia ini menempuh perjalanan layaknya sedang bermain flying fox. Menggunakan pengaman seadanya, mereka memberanikan diri untuk meluncur sepanjang 800 meter di sebuah kabel baja yang terbentang di ketinggian 400 meter dari sungai Rio Negro.

Jalur sekolah di Colombia. | via: Christoph Otto

Jalur sekolah di Colombia. | via: Christoph Otto

Kembali lagi ke Cina. Namun, kali ini bukan tebing yang harus dilalui, melainkan sebuah jembatan. Jangan bayangkan jembatan ini layaknya penyebrangan yang ada di kota-kota besar. Hampir lepas dari engselnya, namun ini lah satu-satunya akses menuju sekolah. Perjalanan bertambah tantangannya saat salju turun, karena jembatan jadi lebih licin untuk diseberangi.

Jalur sekolah di Dujiangyan, Provinsi Sichuan, Cina. | via: dailyfresher

Potret tersebut pun kerap terlihat di negeri sendiri, Indonesia. Anak-anak di desa Cilangkap, Jawa Barat ini harus menggunakan rakit untuk bersekolah. Bukan rakit besar yang bertempat duduk. Melainkan hanya 'selembar' bambu yang berjalan karena kayuhan dayung sederhana. Harus menjaga keseimbangan supaya tak jatuh ke sungai.

Jalur sekolah di desa Cilangkap, Jawa Barat. | via: quartz

Tentu 200 kilometer bukanlah jarak 'normal' yang harus ditempuh seorang anak untuk bersekolah. Namun, hal itu pun kerap dilakoni oleh mereka di Pili, Cina. Melangkah di tepian gunung batu untuk menuju sekolah. Tak boleh hilang fokus. Salah-salah bukan sekolah yang didatangi, malah dasar jurang yang begitu dalam.

Jalur sekolah di Pili, Cina. | via: amusingplanet

Kalau tadi di Cina ada jembatan yang sudah hampir lepas dari engselnya, di Padang, Sumatera Barat, ini titian jembatannya sudah hilang sepenuhnya. Mereka harus berpegang pada tali jembatan yang ada di ketinggian 10 meter dari sungai di bawahnya. Tanpa pengaman, dengan hati-hati mereka melangkah di tali-tali 'penahan' jembatan.

Jalur sekolah di Padang, Sumatera Barat. | via: dailymail

Jalur sekolah di Padang, Sumatera Barat. | via: dailymail

Tanpa keluhan, mereka menapaki jalan, langkah demi langkah kecil untuk menuju tempat dimana segala harapan akan pengetahuan bergantung. Tak peduli jalan pulang yang sama beratnya dengan pergi (atau bahkan lebih berat). Kalau kamu tahu jalan tak terduga yang harus ditempuh anak-anak untuk bersekolah lainnya, langsung tambahkan di kolom komentar aja.

 

Baca Juga: 10 Sekolah Paling Aneh di Dunia yang Sanggup Bikin Kamu Heran

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading