Sukses

Lifestyle

4 Tips Agar Terhindar dari Jebakan Gaya Hidup Hedonisme

Fimela.com, Jakarta Hedon. Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan kalimat tersebut. Hedon sendiri berasal dari kata latin, yaitu hedone yang memiliki arti kesenangan. Sedangkan dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), hedonisme merupakan pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup.

Orang-orang yang memiliki pandangan ini menganggap bahwa tujuan hidup mereka yaitu untuk bersenang-senang. Dalam hal ini, materi punya peran penting untuk mewujudkannya. Sedapat mungkin untuk menghindari hal-hal yang menyakitkan hati juga menjadi salah satu prinsip yang dipegang teguh oleh hedonis. Hobi belanja menjadi salah satu hal yang berkaitan dengan hal ini. Di mana seseorang bisa merasa senang, puas, dan bahagia ketika ia membeli barang-barang kesukannya, terutama dari brand ternama.

Dewasa ini, hedonisme ini tak lagi hanya menjadi sebuah pandangan, melainkan gaya hidup yang dipilih masyarakat urban. Sesungguhnya, tak ada larangan bahwa seseorang untuk memiliki gaya hidup hedon. Namun, lebih baik jika dihindari. Sebab, gaya hidup semacam ini dapat menimbulkan efek ekslusifitas yang membuat kesenjangan sosial. Biar kamu nggak terjebak dalam pola hidup hedonisme, ada baiknya kamu simak beberapa tips di bawah ini. 

Hidup sederhana. Bahagia itu sederhana, begitu ungkapan yang dipelopori oleh Farid Stevi, seorang seniman asal Yogyakarta. Tanamkan dalam diri, bahwa kesederhanaan adalah kunci kebahagiaan. Tak perlu bermewah-mewah, tidak kekurang sudah bisa menjadi modal hidup tenang. Hidup sederhana dapat menjauhimu dari sifat tamak dan serakah.

Hidup sederhana. (Via: lifehack.org)

Buat daftar skala prioritas. Gaya hidup hedonis membuat seseorang jadi berperilaku konsumtif. Untuk menghindarinya, buatlah skala prioritas mengenai barang atau hal-hal yang kamu butuhkan. Mulai dari yang tingkat urgensi yang tinggi hingga ke rendah. Jangan lupa buat subtitusinya.

Buat skala prioritas. (Via: mrsayunda.com)

Berhati-hati dalam memilih teman. Berteman dengan siapa saja, namun tak semua orang bisa menjadi teman kita. Lingkungan pergaulan dapat mempengaruhi kepribadian serta gaya hidup, maka dari itu, berhati-hatilah dalam memilih seseorang sebagai teman. Namun, bukan berarti kamu pilih kasih. Kamu juga menyaring orang-orang yang bisa memberi efek buruk pada dirimu.

Hati-hati dalam memilih teman. (Via: chsmirror.com)

Mendekatkan diri pada Tuhan. Setelah melakukan hal-hal di atas, jangan lupa diiringi dengan peningkatan iman kepada Tuhan agar selalu bersyukur atas apa yang telah dimiliki dan nggak mudah iri pada orang lain. So, jangan sampai kamu terjebak dalam gaya hidup hedonisme, ya! :)

Mendekatkan diri pada Tuhan. (Via: answersfromscriptureonline com)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading