Sukses

Lifestyle

Libur Waisak, Yuk Datangi Sederet Candi Buddha Tercantik di Bumi

Fimela.com, Jakarta Banyak, begitu banyak, cara untuk mengisi libur Waisak, termasuk dengan traveling. Bukan perjalanan biasa, agendamu kali ini juga bisa disesuaikan dengan perayaan hari suci bagi umat Buddha tersebut. Jadi, pilihan bertandang ke sejumlah candi berparas menawan tentu mestinya dipertimbangkan.

Dari Kamboja hingga Hawaii, candi-candi Buddha ini memang berparas berbeda satu sama lain. Namun tak serupa wajah mereka malah menambah alasan untuk singgah dan menemukan kedamaian di dalamnya. Poin ini termasuk arsitektur menarik yang bisa dijumpai di sana. Ditambah letak candi yang beberapa dirasa mustahil.

Sebagian ada yang 'hinggap' di puncak-puncak gunung, sementara sisanya berusia cukup tua. Tak peduli sudah berapa lama mereka berdiri atau seberapa cantik arsitekturnya, candi-candi Buddha ini merupakan tempat suci untuk memanjatkan puji-pujian pada Sang Empunya Hidup. Sebagaimana dimuat cntraveler.com, inilah beberapa candi Buddha paling cantik di Bumi.

Popa Taung Kalat, Myanmar. (Sumber Foto: Getty)

Popa Taung Kalat, Myanmar. Selama berjalan menuju candi ini, kamu akan melewati kawanan monyet dan segelintir penduduk lokal yang menjual minuman. Khusus mengenai monyet yang biasa dijumpai, usahakan kamu selalu menghindar, lantaran mereka tak segan menggigit bila merasa terancam.

Setelah menempuh jalur yang tak bisa dikatakan ringan maupun berat tersebut, segera saja kamu akan mendapatkan pemandangan menakjubkan. Bila beruntung, kamu akan bertemu salah seorang biarawan yang disebut yeti, di mana mereka didapati mengenakan topi tinggi dan terlihat hanya di satu-dua kesempatan.

Pagoda Merah yang Menggoda

Seiganto-Ji, Jepang. Candi yang berada di Wakayama ini merupakan Situs Warisan Budaya UNESCO. Meski tahun berdirinya masih belum bisa dipastikan, namun terdapat tanda-tanda alam yang meyakinkan candi ini sudah ada sejak abad ke-4.

Seiganto-Ji, Jepang. (Sumber Foto: jigsaw-and-more.co.uk)

Highlight di kompleks candi ini adalah pagoda tiga-cerita yang dipugar pada tahun 1972. Pagoda berwarna merah yang berlatar belakang Air Terjun Nachi ini menciptakan latar yang menarik banyak pecinta fotografi.

Byodo-In, Hawaii. Berada di kaki Gunung Ko'olau, candi ini diresmikan pada 7 Juni 1968 saat memperingati 100 tahun kali pertama imigran Jepang menjejak tanah Hawaii. Tempat ini merupakan replika candi berusia lebih dari 950 tahun Byodo-in di Uji, Jepang.

Byodo-In, Hawaii. (Sumber Foto: Michael DeFreitas/robertharding)

Byodo-In mempersilakan semua pemeluk agama untuk bertandang, bermeditasi atau semata mengapresiasi kecantikannya. Saking menarik, tempat in sering kali jadi latar perayaan pernikahan bagi penduduk Hawaii atau pelancong dari Jepang.

 

Sarang Harimau di Sisi Tebing

Paro Taktsang, Bhutan. Siapa yang tak tahu biara ini? Juga dikenal dengan nama tiger's nest, Paro Taktsang merupakan landmark sekaligus alasan utama untuk bertandang ke Bhutan, negara yang terkenal akan napas Buddha di tiap elemen kehidupannya.

Paro Taktsang, Bhutan. (Sumber Foto: Getty)

Menempel di tebing batu, kamu mesti mendaki untuk mencapai biara yang tak mengizinkan video atau foto di dalam kompleks candinya tersebut. Soal lama waktu, setiap pelancong punya ukuran berbeda. Ada beberapa yang hanya mendaki selama 1 jam 45 menit. Namun tak jarang juga ada yang mencapai 2,5 jam. Pagi hari jadi waktu yang disarankan untuk singgah.

Angkor Wat, Kamboja. Tergila-gila dengan arsitektur candi Buddha? Maka Angkor adalah tempat terbaik untuk disinggahi di Asia Tenggara. Di antara sejumlah nama, Angkor Wat merupakan satu sudut yang haram dilewati.

Angkor Wat, Kamboja. (Sumber Foto: ooaworld.com)

Selain pemandangan matahari terbit yang (terlalu) memukau untuk dilewatkan, kamu akan diajak memasuki lorong waktu ketika menjelajah kompleks candi yang satu ini. Megah, memukau, penuh misteri, Angkor Wat memanggil untuk disinggai saat libur Waisak.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading