Sukses

Lifestyle

Awas, Gigiti Kuku Bisa Terserang Sepsis

Fimela.com, Jakarta Kebiasaan menggigit kuku mungkin cuma terlihat jorok atau kotor. Tapi, ternyata, menggigit kuku bisa sangat membahayakan, bahkan mengancam nyawa. Pasalnya, seorang pria mengalami sepsis dan nyaris kehilangan nyawa karena kebiasaan ini. 

Pria berumur 28 tahun asal Birkdale, Inggris tersebut merasa tidak enak badan setelah dia menggigit kuku. Selama seminggu, dia mengalami gejala mirip flu. Saat itu, infeksi menyebar melalui darahnya.

Luke Hanoman, nama pria itu, akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Dia menghabiskan empat hari di bawah 24 jam observasi dan diberitahu oleh dokter bahwa dirinya sangat beruntung.

"Saya sering menggigiti kuku sepanjang waktu. Suatu hari saya menggigit kulit di tepi kuku saya. Sedikit sakit tapi saya tidak memikirkannya," ujar ayah dua anak tersebut.

Melansir New York Post pada Rabu (2/5/2018), dia membiarkan dirinya bekerja selama sepekan dan mulai mengalami gejala flu yang makin buruk.

"Saya berkeringat dingin, gemetar, dan kemudian menjadi panas. Jari saya membengkak dan berdenyut yang tidak tertahankan."

Luke pulang seperti biasa dan mengira dirinya hanya tidak bisa tidur.

"Aku tidur pada jumat malam dan bangun jam 2 siang keesokan harinya," ujar Hanoman. Beruntunglah, sang ibu yang curiga karena hal tersebut segera berpikir bantuan layanan kesehatan nasional dan memberitahu operator tentang gejalanya.

Hanoman sendiri segera mendapatkan infus dan perawatan di rumah sakit Southport Hospital pada Juli tahun lalu. Dia mendapatkan garis merah di seluruhnya tubuhnya dan suhu tubuhnya meninggi.

37 ribu Orang Meninggal Karena Sepsis

Sepsis sendiri terjadi akibat adanya infeksi di dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh menjadi menyerang dirinya sendiri dan membuat jaringan serta organ yang sehat menjadi mati.

Setiap tahun ada sekitar 123 ribu kasus sepsis di Inggris.

Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris, sekitar 37 ribu orang meninggal setiap tahun sebagai akibat dari kondisi tersebut.

Gejala-gejala kondisi tersebut meliputi perasaan lesu, memiliki suhu tinggi, dan pernapasan cepat.

Gejala tersebut juga termasuk pusing, diare, kulit memerah atau pucat.

“Saya tidak tahu apa itu sepsis dan saya tidak tahu tentang gejala yang harus diwaspadai. Perlu ada lebih banyak kesadaran. Saya pikir orang-orang penting tahu bahwa itu dapat menargetkan siapa pun pada usia berapa pun," kata Hanoman.

 

 

Penulis: Giovani Dio Prasasti

Sumber: Liputan6.com

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading