Sukses

Lifestyle

Indahnya Skenario Tuhan, Jodohku Ternyata Teman Sekelasku Sendiri

Siapa yang akan jadi jodoh kita nantinya? Kita mungkin tak akan bisa menjawabnya sebelum sang jodoh itu akhirnya benar-benar muncul di hadapan kita. Inilah yang dialami oleh sahabat Vemale, Ninik Sapriyani. Ia tak pernah menyangka bahwa pria yang jadi suaminya saat ini adalah seseorang yang pernah dikenal di masa lalu.

***

Dear  Vemale,

Saya Ninik Sapriyani. Berikut ini adalah kisah cinta saya yang alhamdulillah berakhir manis.

Saya pasangan yang baru menikah 23 Maret 2014 lalu, ya memang baru seumur jagung. Sebelum saya memutuskan untuk menikah,  saya dan suami dulu pernah satu kelas saat bersekolah di sebuah SMA di daerah Ciledug angkatan 2004.

Dulu ketika di bangku SMA, saya mengenalnya sebagai tipe pria yang pendiam dan lumayan pintar di kelas. Beda dengan saya yang supel, cerewet, dan suka mengobrol di kelas. Kami dulu bahkan tidak pernah ngobrol sama sekali meskipun berada dalam satu kelas.  Pada saat kami naik kelas 2, kami tidak lagi berada dalam satu kelas, saya kelas 2 D dan dia kelas 2 F. Pada saat itu, kami sudah tak pernah lagi bertatap muka. Hingga kemudian ketika naik kelas 3, ia pindah ke SMA di daerah Jakarta Selatan. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, kami pun putus kontak sama sekali.

Lalu saya menjalin hubungan dengan seorang pria. Usia kami terpaut 4 tahun. Rumah kami jaraknya hanya 1 kilometer karena kami berada di satu komplek yang sama. Jadi jika dia apel ke rumah saya tidak akan terkena macet.

Singkat cerita, lama kami menjalin hubungan sampai hampir mendekati 4 tahun, saya mencoba menanyakan keseriusan dia kepada saya. Karena waktu 3 tahun lebih sudah cukup bagi saya untuk mengenal pribadi masing-masing. Dia memberitahu saya agar sabar menunggu.

Saya mencoba sabar untuk menunggu kabar baik dari dia. Saya mencoba berkali-kali bertanya bagaimana hubungan kami ke depannya. Dan pada akhirnya dia tidak memberikan saya kepastian hubungan kami ke depannya. Saya mencoba untuk kuat mengambil keputusan  mengakhiri hubungan kami yang cukup lama terjalin, setelah saya meminta petunjuk kepada Allah dan sholat istikharah.

Pada saat masih baru putus, rasanya campur aduk. Ada rasa sedih karena kehilangan, tapi di satu sisi saya harus punya hati yang kuat untuk kehidupan saya yang akan jauh lebih baik dari sebelumnya. Setelah saya melewati semuanya beberapa bulan dan sudah move on, saya dapat kabar kalau mantan saya itu sudah menikah dengan wanita beranak satu. Pada saat itu saya kaget dan rasanya seperti tidak percaya. Saya mencoba tabah dan sabar karena ini sudah dibuatkan skenarionya  oleh Allah.

Beberapa bulan sudah terlewati, muncullah teman saya sewaktu SMA di Yadika dulu, kami sebelumnya pernah say hello di chat facebook di tahun 2009.  Tetapi entah kenapa setelah saya putus dari mantan, dia lebih sering menyapa saya di media social di tahun 2013. Dan akhirnya dia meminta nomor HP saya, dan akhirnya saya berikan. Saya pada saat itu belum memiliki perasaan yang spesial kepada dia.

Setelah kami bertukar nomor HP dan sudah sering komunikasi, entah kenapa setiap kali dia mencoba menghubungi saya lewat telepon dan juga chat, hati saya deg degan dan setelah pembicaraan selesai ada rasa seperti kehilangan dan tidak ingin terpisahkan. Kami pada saat itu belum pernah ketemu sama sekali sehabis kelas 2 SMA.

Karena memang pekerjaan dia yang sedang dinas di luar kota untuk proyek dermaga di daerah Kepulauan Riau, dan saya bekerja di Tangerang.  Dan beberapa bulan sudah terlewati,  entah kenapa hati saya pun terombang-ambing  dengan perasaan yang gelisah juga, saya tetap berusaha meminta petunjuk kepada Allah. Apakah ini tanda-tanda jodoh saya yang di kirimkan oleh Allah.

Di tahun 2012 tepatnya pada saat Idulfitri, dia datang untuk silaturahim dengan keluarga saya. Dia hanya datang seorang diri. Ada perasaan kaget, senang, dan sedih. Sedih nya sih karena sehabis lebaran dia harus kembali bekerja lagi.

Setelah lebaran terlewati, kami pun masih berlanjut komunikasi. Dan sepertinya kami pada saat itu sudah merasa seperti jadian, meskipun tidak ada momen nyatakan cinta seperti zamannya ABG dulu. Hubungan kami pun terpaksa dilakukan secara jarak jauh. Karena lagi lagi masalah pekerjaan dia yang tidak bisa ditinggal begitu saja.

Saya masih ingat sekali, di bulan November 2013 dia menelepon saya dan mengatakan bahwa bulan Desember, keluarga intinya akan datang ke rumah saya di tanggal 25 Desember untuk silaturahim dan nembung(istilah bahasa jawa yang artinya kurang lebih untuk melamar). Sontak saya kaget, terharu dan senang. Mendengar kabar itu, saya mencoba memberitahu keluarga saya akan niat baik calon suami saya itu.

Setelah ada pembicaraan antara keluarga saya dengan keluarga calon suami saya, ditetapkanlah kami menikah pada tanggal 23 Maret 2014.

Memang singkat sekali prosesnya. Meskipun dulu pernah saling mengenal di bangku SMA, kamu baru bisa saling kenal semakin dekat hanya dalam waktu satu tahun saja.  

Alhamdulilah sekarang kami sudah menikah dan sah menjadi pasangan suami istri. Sempat merasa belum percaya kalau suami saya saat ini adalah teman satu kelas pada saat waktu SMA. Dan sempat bercanda-canda, “Kok bisa ya kita ketemu begini?” Pertanyaan konyol itu sering keluar dari mulut saya. Dengan bijaksana, suami saya menjawab, “Nduk (panggilan Jawa untuk anak perempuan), itu semua sudah Allah yang atur, mungkin dulu kita cuma dipertemukan sebentar, insha allah kita dipertemukan sekarang dan seterusnya sampai ajal memisahkan kita.” Saya menangis pada saat suami saya bilang seperti itu.

Banyak pelajaran hidup yang saya ambil dari masa lalu saya, saya diberikan cobaan dan jodoh yang tertunda. Namun, Allah tahu apa yang terbaik untuk setiap hamba-Nya. Allah punya skenario yang lebih baik untuk saya dan suami. Dan, alhamdulilah kini Allah telah memberikan kebahagiaan dan keberkahan kepada keluarga kami.

Saya percaya  semua yang ada di muka bumi ini memang sudah dibuatkan skenarionya oleh Allah.

Ladies, saatnya Anda berbagi kisah cinta Anda. | Foto: dok. Vemale

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading