Sukses

Lifestyle

Drama Musikal Ada Gulali di Hatiku, Potret Kehidupan Anak Rusun di Jakarta

Dalam hidup tentu tidak terlepas dari seni. Sebab lewat senilah dunia akan terasa begitu indah. Memupuk kecintaan terhadap seni pun dapat diajarkan sedari diri.

"Hidup kalo ngga ada seni pasti hampa, karena lewat seni hidup akan menjadi indah. Anak-anak pun bisa menggantikan generasi mendatang, dan meneruskan cita-cita terhadap seni. Jadi sebagai orangtua kita punya tanggung jawab untuk mewujudkannya. Agar Indonesia menjadi negara yang besar," ujar Ibu Happy Farida Djarot selaku Ibu Ketua Penggerak PKK DKI Jakarta, saat di temui di Jakarta.

Nah, ladies berkesenian pun tak melulu harus mahal, seperti halnya yang dilakukan penghuni rumah susun di Jakarta yang memiliki kegiatan positif seperti pelatihan paduan suara. Komunitas paduan suara yang diikuti oleh penghuni rusun ini dinamakan "Program Aku Anak Rusun".

"Kota Jakarta memiliki sekitar 23 buah Rumah Susun (Rusun) yang tersebar di beberapa wilayah. Setiap rusun memiliki banyak kegiatan positif yang dapat dilakukan oleh seluruh penghuni sesuai dengan kelompok umur, salah satu membentuk paduan suara,"tambahnya.

Konferensi pers Ada Gulali di Hidupku / copyright redaksi vemale/anisha

Komunitas Paduan Suara “Aku Anak Rusun” ini bahkan akan mempersembahkan sebuah karya drama musikal berjudul ''Ada Gulali di Hatiku' sebagai simbol kebersamaan dan keragaman penghuni rusun yang dituangkan melalui harmoni indah. Dalam drama tersebut, akan mengangkat cerita dari kehidupan rumah susun di wilayah Jakarta dan sekitar, yang kaya akan keragaman budaya dan lika-likunya.

Sebanyak 110 orang anak paduan suara dan 40 orang penari yang akan terlibat dalam drama musikal ini. Paduan suara Aku Anak Rusun terdiri dari usia 6-17 tahun yang berasal dari rusun berbeda-beda. Rusun yang terlibat dalam acara ini diantaranya yaitu Rusun Tipar Cakung, Rusun Pulogebang, Rusun Albo (Cakung Barat), Rusun Tambora, dan Rusun Marunda.

Anak-anak paduan suara ini akan menyanyikan 19 lagu anak-anak dan daerah, lagu-lagu ini akan di aransemen ulang dengan gaya dan nuansa baru dalam durasi 2-3 menit. Lagu-lagu yang akan dibawakan seperti Rasa Sayange, Ampar-Ampar Pisang, Pelangi-Pelangi, Naik Kereta Api, dan masih banyak lagi.

Drama musikal yang didukung oleh kolaborasi antara Sekolah Musik Gloriamus, Soundkestra dan Taman Suropati Chambers, bersama dengan penampilan khusus dari idola cilik Naura dan Fira Christiano juga akan membawakan kembali lagu-lagu anak dan lagu-lagu daerah khas Indonesia yang merupakan kekayaan khas nusantara.

“Semoga acara ini dapat menginspirasi anak-anak Indonesia mengenai pentingnya keragaman budaya. Di waktu yang sama Operet ini juga meningkatkan pengertian akan pemberdayaan dan ketrampilan bagi penghuni rusun, terutama ibu dan anak. Kita juga bisa melihat dari karya ini bukti atau hasil dari kehadiran RUSUN juga RPTRA sebagai wadah bagi warga DKI Jakarta," ungkap ibu Happy.

Penampilan anak rusun/copyright redaksi vemle/anisha

Mengusung tema "Ada Gulali di Hati", drama musikal ini berkisah tentang persahabatan 10 anak dari beragam suku, yang tinggal di rumah susun. Persahabatan mereka terbukti ketika Munil, anak terkecil di antara mereka, menginginkan sebuah boneka. Teman-temannya yang anggota tim bola, berjanji akan membelikan boneka itu jika mereka menang tanding. Masalahnya, mereka ragu bisa menang karena Kakek Gulali yang biasa memberikan mereka gulali keberuntungan, tak pernah muncul lagi.

“Tema ini diangkat sebagai simbol kebhinekaan dan mengangkat keseharian penghuni rusun dari sudut pandang anak-anak penghuni rusun, operet ini akan menunjukkan bahwa keragaman adalah sebuah kekayaan yang patut dibanggakan sebagai bangsa Indonesia”, ungkap Vanda Parengkuan, Penulis Naskah.

Konsep dan ide Operet Aku Anak Rusun sendiria ialah untuk mengangkat lagu anak-anak Indonesia yang kian terlupakan. Dan rangkaian lagu-lagu nasional inilah yang mewujudkan Operet Aku Anak Rusun sebagai simbol rasa cinta kita terhadap Indonesia yang kaya akan seni dan budaya.

“Keragaman dari berbagai suku maupun agama ataupun pekerjaan yang akan kami tonjolkan, kiranya bertujuan untuk menghidupkan kembali lagu-lagu anak dan lagu daerah dengan aransemen musik pop orkestra yang lebih moderen”, tutup Rita Dewi Saleh,Sutradara Ada Gulali di Hatiku.

Nah ladies jika kamu penasaran bagaimana jalan cerita drama musikal ini, kamu bisa langsung melihat penampilan mereka pada tanggal 21 September 2017 di Ciputra Artpreneur Theater – Kuningan, Jakarta Selatan, pukul 17.00 WIB. Harga tiket dijual mulai dari harga Rp 350.000,- Rp 500.000,- dan Rp 750.000,-. Untuk pemesanan tiket bisa didapatkan melalui KIOSTIX.COM.

(vem/asp/apl)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading