Sukses

Lifestyle

Studi: Perempuan dalam Poligami Rentan Depresi, Sakit, Bahkan Mengamuk

Netizen ternganga ketika pelawak Kiwil mengunggah foto putra bungsu dari istri keduanya. Pasalnya dalam foto bayi mungil bernama Alkhalifi Delta itu malah terkuak masalah rumah tangga Kiwil dengan sang istri, Meggy Wulandari.

Kiwil awalnya menuliskan caption indah,"Anakku adalah bagian dari ibadahku. Titipan Allah Azzawajalla yang harus kujaga. Semoga Allah Subhana Wataalla selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya buat kamu duhai anakku," begitu tulis Kiwil.

Tapi di kolom komentar, Meggy membalasnya dengan ucapan pedas, "Amin yaa Rabb, tapi suamiku adalah suami yang pilih kasih pada anak-anaknya... Sering kali nggak bersikap adil pada anak di sini dan Mamanya lah yang selalu jadi obat luka hati anak-anaknya... Adil hanya milik Alah Pak Ustaz Kiwil jadi jangan suka bohong pada anak dan istrinya, adanya saya di hidupmu diawali dari kebohonganmu Pak ustaz. Jadi lah bapak yang tidak pilih kasih pada anak-anak ya pak ustaz Kiwil... Karena itu hanya melukai perasaan anak-anakku," tulis Meggy.

Instagram Kiwil

Ucapan ini malah berbalik menyerang Meggy. Mantan artis sinetron itu dianggap netizen tidak tahu diri karena ia sendiri statusnya adalah istri kedua dalam hubungan poligami. Kenapa Meggy bisa semarah itu pada suaminya?

(Baca: Suami, Kenapa Kamu Waktu Susah Sama Aku Tapi Saat Senang Malah Poligami?)

Menurut Dr.Heba Sharkas, seorang konselor di Al Amal Centre yang berfokus pada masalah keluarga di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, para perempuan yang dipoligami akan mengalami masalah emosional.

"Dalam kasus serius dimulai dengan depresi, amuk amarah, atau bahkan sakit. Itu semua tergantung dari rasa toleransi dan rasa sabar yang diperlihatkan sang istri," ujar Dr.Sharkas seperti dilansir dari www.thenational.ae.

"Lingkungan tempat wanita itu dibesarkan bisa memengaruhi kemampuannya sebagai bagian dari pernikahan poligami," tambah sang konselor.

 (Baca: Poligami Itu Pilihanmu, Tapi Jangan Bohongi Aku)

Sebelum menikah lagi, Dr.Sharkas menyarankan agar para pria berbicara dengan dulu istri pertama. Kemukakan alasan kenapa harus ada istri kedua dalam pernikahan mereka. Jika ini tidak dilakukan, atau terjadi tanpa seizin istri pertama, pernikahan kedua akan berjalan penuh rasa cemburu dan amarah.

Seperti dikatakan Dr.Rana Raddawi, seorang pendamping profesor di Departemen Inggris, American University of Sharjah, perempuan dalam hubungan poligami umumnya merasa ditelantarkan dan cemburu. Kesimpulan ini ia lakukan pada 100 perempuan Arab yang terlibat dalam pernikahan poligami.

"Saya memiliki banyak kenalan dan anggota keluarga yang terlibat dalam poligami dan mereka menderita karenanya," ujar Dr.Rana.

(vem/zzu)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading