Sukses

Lifestyle

Melihat Jenis-Jenis Prostitusi di Zaman Roma Kuno

Prostitusi sekarang sering dianggap sebagai perbuatan yang tidak senonoh atau bahkan tidak bermoral. Di Indonesia sendiri prostitusi merupakan suatu hal yang dilarang. Pandangan terhadap prostitusi di zaman dahulu seperti di Roma mungkin berbeda. Prostitusi di zaman Roma kuno bukanlah hal ilegal ataupun dilarang. Bahkan prostitusi terbagi menjadi 2, yaitu prostitusi yang terdaftar atau meretrices dan prostitusi tidak terdaftar atau prostibulae.

Selain diatas, menurut feministe.us, banyak istilah lain yang merujuk pada prostitusi, seperti:
1. AccaLarentia: seseorang yang dianggap sebagai pekerja seks paling mulia. Juga dianggap sebagai pekerja seks paling legendaris.

2. Aedile: orang yang bertugas untuk mengurus pendaftaran pekerja seks dan menangkap pekerja seks yang tidak berlisensi. Terkadang juga menagih pembayaran pada orang yang mencoba berlaku curang.

3. Aelicariae: ini adalah sebutan untuk wanita penjual kue bertemakan seksual seperti kue yang berbentuk organ seksual manusia sebagai bentuk pengorbanan terhadap venus.

4. Amasiae: wanita biasa yang mewujudkan bentuk penghormatan kepada Venus dengan bekerja paruh waktu sebagai pekerja seks.

5. Ambubiae: penyanyi yang juga bekerja paruh waktu sebagai pekerja seks.

6. Amica: pekerja seks yang dapat melayani baik pria maupun wanita.

7. Ancillaeornatrices: orang yang bekerja di rumah bordil sebagai pembantu untuk membersihkan tubuh para pekerja seks.

8. Bona dea: dewi yang memiliki perayaan dengan prostitusi di muka umum dan hubungan lesbian.

9. Busturiae: orang yang bertugas menghibur dengan cara seksual pada sebuah pemakaman.
Mungkin beberapa definisinya terdengar janggal ya, Ladies. Tapi memang sepeti itulah pandangan terhadap prostitusi di zaman Roma kuno.

Oleh: Muhammad Faris

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading