Sukses

Lifestyle

Kekerasan Seksual Puluhan Santriwati di Pondok Pesantren

Kasus kekerasan seksual di lembaga pendidikan berbasis islam yang bernama pesantren sepertinya telah meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dapat diketahui dengan survey yang dikemukakan dalam icrp-online.org yang mengatakan bahwa di tenggang waktu 3 tahun, yaitu dari tahun 2009 hingga tahun 2013 saja, telah banyak terjadi kekerasan seksual. Korbannya pun berjumlah puluhan yang kebanyakan berjenis kelamin perempuan dan masih dalam usia anak-anak.

Adanya kasus-kasus kekerasan seksual di pesantren seperti ini tentu saja membuat miris hati orang-orang yang mengetahuinya. Bagaimana tidak, Ladies? Pesantren seharusnya menjadi tempat menuntut ilmu agama agar pemahaman terhadap agama semakin kuat. Namun kenyataannya malah tindakan asusila yang terjadi di tempat yang para staff dan ustad beserta ustadzahnya merupakan orang-orang yang memiliki pengetahuan agama yang tinggi.

Dikemukakan dalam koran.tempo.co, kekerasan seksual yang terjadi di pondok pesantren ternyata banyak sekali macamnya. Banyak laporan dari siswa dan siswi pesantren yang mengatakan bahwa mereka telah menjadi korban sodomi, perkosaan, kawin paksa, pelecehan seksual dan berbagai macam hal tidak pantas lainnya. Pelakunya pun kadang adalah guru ngaji mereka yang terkenal sangat taat pada agama tersebut.

Tempat kejadian dari kekerasan seksual di lingkungan pesantren inipun ternyata juga tersebar hampir di seluruh penjuru Indonesia. Beberapa kota yang pernah gempar karena adanya kasus kekerasan seksual di pesantren ini adalah Wonogiri, Semarang, Jepara, Klaten dan masih banyak lagi. Mengetahui hal ini tentu saja membuat kepercayaan orang-orang terhadap pondok pesantren menjadi jauh menurun.

 

Oleh: Meilia Hardianti

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading