Sukses

Lifestyle

Tracing Omicron di Indonesia Tembus 60 Kasus, Stop Panik Saatnya Jaga Daya Tahan Tubuh

Fimela.com, Jakarta Hidup di tengah kondisi pandemi selama 2 tahun belakangan ini, pasti bikin kamu mulai merindukan kehidupan seperti dulu lagi. Biarpun mulai terbiasa dengan gaya hidup baru di rumah saja, tapi nggak bisa dipungkiri serunya bebas jalan-jalan ke mana saja jadi salah satu yang bikin kangen.

Penanganan Covid-19 masih terus diupayakan oleh pemerintah. Selain lewat penerapan protokol kesehatan, percepatan vaksinasi juga terus dilakukan demi mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Tapi, di tengah harapan untuk bisa bebas dari pandemi, muncul berita terbaru yang bikin panik yaitu ditemukannya kasus pertama varian Omicron di Indonesia. Apa yang harus dilakukan ya?

Kasus Pertama Varian Omicron Ditemukan di Wisma Atlet

Kasus pertama varian Omicron diumumkan secara resmi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Rabu (15/12/2021) malam. Kasus ini ditemukan di Wisma Atlet Jakarta yang merupakan petugas kebersihan di sana.

Terkait dengan penemuan kasus pertama ini, Wisma Atlet dikabarkan akan di-lockdown selama 7 hari ke depan. Karantina bagi Pekerja Migran Indonesia, ASN, maupun pelajar akan dipusatkan di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara.

Berita paling baru, hasil tracing kasus Omicron pertama di tanah air menunjukkan data 60 orang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Meski belum bisa dipastikan apakah terinfeksi Omicron, tapi masyarakat wajib mulai waspada dengan varian yang satu ini.

Prediksi Para Ahli, Transmisi Pandemi ke Endemik

Ahli kesehatan dunia memprediksi bahwa Omicron dapat menjadi langkah signifikan dalam transisi pandemi menjadi endemik. Direktur pelaksana Bain Capital Life Sciences, Dr. Adam Koppel mengungkapkan varian Omicron yang sekarang ini mewabah di beberapa negara sangat mengkhawatirkan dan berpotensi menjadi strain global yang dominan.

“Itu akan memungkinkan kita untuk lebih cepat mencapai keadaan endemik sebagai menentang keadaan pandemi di mana kita dapat hidup lebih teratur dengan virus yang lebih mirip dengan flu daripada yang terlihat seperti COVID," katanya seperti dikutip dari Fox News, Jumat (17/12/2021).

Ilmuwan yang sudah mempelajari varian Omicron ini juga mengungkapkan masih banyak yang harus dipelajari tentang varian baru tersebut. Namun, mereka masih belum menemukan indikasi penyakit parah akibat infeksi Omicron daripada varian Delta.

Mengenal Gejala Khas Varian Omicron

Varian Omicron pertama kali dilaporkan ke World Health Organization (WHO) dari Afrika Selatan, tepatnya pada 24 November 2021. Setelah itu, kasus tersebut mulai ditemukan di negara lain di dunia. Dihimpun dari CDC, ada kemungkinan Omicron menyebarkan virus lebih mudah dan cepat jika dibandingkan varian Covid-19 lainnya. Bahkan, orang yang terinfeksi virus ini bisa menyebarkannya ke orang lain meskipun sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.

Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah mengajukan profil gejala awal Omicron. Lewat Morbidity Mortality Weekly Report, CDC mengungkapkan gejala utama pasien Omicron adalah batuk (89%), lalu gejala lain seperti mudah lelah (65%), pilek atau hidung tersumbat (59%), demam (38%), mual (22%), sesak napas (16%), diare (11%), anosmia atau hilangnya kemampuan penciuman (8%).

Sementara itu, menurut dr. Erlina Burhan, Dokter Spesialis Paru, yang dikutip dari wawancara dengan salah satu stasiun televisi nasional mengungkapkan bahwa gejala Omicron memang ringan tapi tidak boleh disepelekan.

“Laporan dari berbagai negara, seperti Israel, Jepang, dan Korea, kasus Omicron ditemukan pada orang yang sudah divaksin lengkap. Bahkan ada yang sudah booster juga. Ini menunjukkan kalau Omicron ini memang gejalanya ringan saja dibandingkan Delta, akan tetapi dia bisa escape atau menghindar dari sistem imun,” jelas dr. Erlina.

Biarpun tetap bisa menyerang yang sudah divaksin, tapi dr. Erlina tetap menekankan bahwa vaksinasi tetap penting dilakukan. Meskipun bukan pencegahan dari paparan Omicron, tapi lebih pada pencegahan agar gejalanya tidak berat sehingga tidak perlu dirawat.

Jika mengalami gejala tersebut, nggak bisa langsung self-diagnose kalau terpapar varian Omicron, lho. Butuh pemeriksaan lebih lanjut supaya bisa ditangani dengan tepat. Selain itu, sebagai langkah awal kamu bisa melakukan pencegahan batuk dan tenggorokan gatal dengan Komix Herbal. Dengan komposisi daun lagundi dan jahe merah yang efektif meredakan batuk sekaligus menjaga daya tahan tubuh. Jangan lupa terapkan protokol kesehatan dan sedia selalu Komix Herbal ya!

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

What's On Fimela
Loading