Sukses

Lifestyle

Review Buku The Comfort Book Karya Matt Haig

Fimela.com, Jakarta Untuk mencari, menemukan, dan merasakan kenyamanan kita bisa menggunakan berbagai macam cara. Kita bisa mencari kenyamanan dari berbagai hal, tetapi tahukah bahwa kita juga bisa menemukan kenyamanan dari dalam diri sendiri? Menemukan kenyamanan dari dalam diri sendiri memang tidak selalu mudah, tapi selalu bisa dicoba dan diusahakan.

The Comfort Book, buku karya Matt Haig ini sesuai judulnya bisa menjadi salah satu buku yang dapat membuat kita merasa lebih nyaman. Ketika sedang lelah, penat, atau kesepian, membaca untaian dan rangkaian kata di dalam buku ini bisa mengalirkan perasaan yang lebih tenang. Tak hanya itu saja, melalui buku ini kita akan kembali disadarkan betapa berharganya diri kita dan betapa pentingnya kehidupan yang sedang kita jalani saat ini.

 

Buku yang Membuat Kita Nyaman

Judul: The Comfort Book

Penulis: Matt Haig

Alih bahasa: Rani Rachmani Moediarta

Desain sampul: Martin Dima

Setting: Fajarianto

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Banyak pelajaran hidup yang paling jelas dan paling menghibur kita pelajari justru pada saat kita berada di titik terendah. Kita baru memikirkan makanan saat kita lapar dan baru memikirkan rakit penyelamat saat kita terlempar ke laut.

Buku ini adalah kumpulan penghiburan yang dipelajari di masa-masa sulit—serta saran untuk membuat hari-hari buruk kita menjadi lebih baik. Mengacu pada pepatah, memoar, dan kehidupan inspirasional orang lain, buku yang meditatif ini merayakan keajaiban hidup yang selalu berubah.

lnilah buku yang bisa kita baca selagi kita membutuhkan kebijaksanaan seorang teman, kenyamanan sebuah pelukan, atau pengingat bahwa harapan datang dari tempat-tempat yang tidak terduga.

Tiada yang lebih kuat daripada harapan kecil yang tak akan menyerah.

“Matt Haig memiliki empati terhadap kondisi manusia, terang dan gelapnya, dan dia menggunakan palet penuh untuk membangun cerita -ceritanya yang luar biasa.”NEIL GAIMAN

***

"Untuk merasakan harapan, kita tidak perlu berada dalam situasi yang luar biasa menyenangkan. Kita hanya harus paham bahwa segala sesuatu berubah. Harapan tersedia bagi semua orang. Kita tidak perlu menyangkal kenyataan yang ada hanya untuk merasa memiliki harapan, hanya perlu mengetahui bahwa masa depan itu tidak pasti, dan bahwa hidup terdiri atas cahaya dan juga kegelapan." (hlm. 19)

"Diri kita adalah diri kita. Kita tidak punya kendali atas orang lain. Kita tidak punya kendali mutlak terhadap apa yang mereka pikirkan mengenai duni atau politik atau tentang diri kita." (hlm. 161)

"Kita ada di sini. Kita hidup. Kita ada dalam momen ini." (hlm. 189)

"Obat kesepian bukanlah lebih banyak orang. Obat kesepian adalah memahami siapa diri kita." (hlm. 196)

"Setiap kita memiliki kuasa untuk memasuki dunia baru. Yang harus kita lakukan adalah mengubah pikiran kita." (hlm. 219)

Dalam menjalani hidup ini, kita dihadapkan pada berbagai situasi dan kondisi yang membuat kita tidak nyaman. Namun, begitulah hidup. Di sejumlah momen atau titik hidup, kita akan dihadapkan pada rasa yang membuat kita merasa sesak. Ada momen-momen kita merasa tersesat atau hilang arah. Jika sudah begitu, kita perlu mengambil jeda. Jeda untuk beristirahat sejenak. Jeda untuk kembali kepada diri sendiri.

Buku The Comfort Book berisi buah pikir dan hasil perenungan Matt Haig. Sebagai penyintas depresi dan sempat akan melakukan bunuh diri di usia 20-an, Matt memiliki perjalanan hidup yang tidak biasa tapi juga mungkin pernah dialami oleh sebagian di antara kita. Kehilangan harapan, tak ingin melanjutkan hidup, dan rasa kesepian merupakan kondisi-kondisi yang sering membuat kita ingin menyerah saja.

Selain berisi renungan diri, Matt juga mengutip sejumlah kisah inspiratif serta menyebutkan beberapa tokoh filsuf yang menginspirasinya. Topik seputar kehidupan hingga kematian menjadi topik besar yang diangkat dalam buku ini.

Mau membaca buku ini secara acak, urut dari halaman pertama hingga belakang, atau sesuai suasana hati, semua bisa dilakukan. Ada daftar buku, film, hingga lagu yang disukai Matt yang bisa jadi bahan referensi untuk kita yang ingin mendapatkan suasana hati yang lebih baik.

Buku ini cocok dibaca oleh siapa saja. Apalagi bagi yang saat ini sedang lelah atau merasa hilang harapan dalam menjalani hidup, rangkaian kata dan kalimat dalam buku ini bisa bantu mengalirkan perasaan hangat dan membuat kita merasa lebih nyaman.

#WomenforWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading