Sukses

Lifestyle

Penyebab Rambut Rontok yang Dialami di Usia Muda

Fimela.com, Jakarta Rambut adalah salah satu bagian tubuh yang menjadi favorit banyak wanita. Bahkan ada ungkapan yang mengatakan bahwa rambut adalah mahkota bagi kaum hawa. Kebanyakan wanita biasanya menyukai jika rambutnya tergerai panjang. Namun tidak sedikit pula yang lebih suka punya rambut pendek.

Mau rambut panjang atau pendek, yang pasti harus dirawat dengan benar agar terhindar dari berbagai macam masalah. Salah satu masalah rambut yang sering dialami oleh perempuan adalah rambut rontok.

Sebenarnya rambut yang rontok itu wajar kok. Menjadi tidak wajar jika rontok secara berlebihan. Rontok yang berlebihan ini nantinya bisa berakibat pada kebotakan.

Rambut rontok umum terjadi pada lansia. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan rambut tidak secepat ketika masih muda. Namun bagaimana jika mengalami kerontokan di usia 20an?

Berikut beberapa penyebab rambut rontok usia 20.

Penyebab Rambut Rontok di Usia 20

1. Stres Berkepanjangan

Stres bisa menjadi pemicu rambut rontok terjadi secara berlebihan, apalagi jika stres yang dialami berlangsung dalam waktu lama.

Dilansir dari American Hairloss Council, telogen effluvium adalah bentuk kerontokan rambut yang umum dialami wanita. Bentuk kerontokan ini bisa dipicu oleh stres, menopause, masalah genetik, dan penyebab lainnya.

2. Melahirkan

Wanita yang baru melahirkan juga kerap mengalami rambut rontok. Hal itu terjadi karena saat hamil, wanita rentan mengalami stres fisik yang bisa berujung pada perubahan di tubuh, termasuk rontoknya rambut. Meskipun demikian, rambut rontok jarang terjadi saat wanita masih dalam masa kehamilan, sebab pada saat tersebut produksi hormon estrogen meningkat.

Tapi jangan khawatir, setelah kadar estrogen kembali normal setelah melahirkan, rambut kembali ke siklus pertumbuhan normalnya dan kerontokan akan otomatis berkurang.

3. Kekurangan Nutrisi

Kunci rambut yang sehat dan kuat juga bergantung pada nutrisi yang diperoleh oleh tubuh. Kekurangan zat besi, seng, vitamin B3 (niasin), dan protein sering dikaitkan dengan berbagai jenis kerontokan rambut. Kalau kamu mengalami kerontokan rambut tapi tidak jelas apa penyebabnya, bisa jadi kamu kekurangan nutrisi-nutrisi tersebut.

Mengobati kekurangan gizi biasanya dimulai dengan berkonsultasi dengan dokter yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan tes darah. Setelah itu, dokter mengobati kekurangan gizi yang dialami dengan memberikan resep suplemen atau merujuk kamu ke ahli gizi untuk mendapatkan panduan lebih lanjut.

4. Penggunaan Obat-Obatan

Dilansir dari Mayo Clinic, obat yang digunakan untuk mengelola tekanan darah tinggi, kanker, radang sendi, dan depresi diketahui menyebabkan kerontokan rambut. Kalau kamu mengonsumsi obat-obatan di atas dan mengalami kerontokan rambut, bicarakan dengan dokter untuk mengetahui cara mengatasinya.

Pada banyak kasus, jenis kerontokan ini biasanya hanya bersifat sementara. Tetapi, jika kerontokan malah menjadi kronis, dokter mungkin perlu menghentikan obat-obatan dan menggantinya dengan obat lain yang minim efek samping.

5. Ketombe

Ketombe adalah penyebab kerontokan rambut yang paling mudah diobati. Namun, jika ketombe yang kamu miliki disebabkan oleh dermatitis seboroik, maka kamu perlu perawatan khusus untuk mengatasinya. Dermatitis seboroik adalah bentuk ketombe yang disebabkan oleh penumpukan jamur dan minyak.

6. Perawatan yang Salah

Perawatan rambut yang salah, misalnya terlalu sering diwarnai, bahkan dicatok, ternyata juga bisa menyebabkan kerontokan rambut. Apalagi jika kamu termasuk orang yang suka bereksperimen dengan gaya rambut yang ekstrem. Kurangi penggunaan hair-styling rambut kalau kamu tidak ingin rambut kamu mengalami kerontokan dan rusak parah.

Cara Mencegah Rambut Rontok

1. Kurang makanan manis

Kurangi makanan yang terlalu manis dan makanan olahan. Usahakan untuk mengonsumsi makanan sehat yang mengandung protein sehat, sayur, buah, dan kacang-kacangan. Serta, cukupi kebutuhan cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi.

2. Konsumsi suplemen

Kalau kamu mengalami kekurangan nutrisi yang menyebabkan rambut rontok, kamu bisa mengonsumsi suplemen. Suplemen yang dikonsumsi bisa meliputi biotin, protein, zat besi, asam lemak omega-3, dan seng. Berkonsultasilah ke dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi suplemen apa pun.

3. Jangan terlalu sering keramas

Banyak orang mengira keramas setiap hari dapat menjaga kondisi rambut tetap sehat. Padahal, penggunaan sampo yang terlalu sering dapat menyebabkan rambut rusak, kering, mudah patah, dan terlihat lebih tipis.

Tak hanya itu, mengeringkan rambut setelah keramas dengan menggosoknya secara kencang menggunakan handuk juga dapat membuat rambut mengalami kerontokan.

Oleh karena itu, agar rambut tidak mudah rontok, kamu disarankan untuk keramas sebanyak 1–3 kali seminggu saja dan mengeringkan rambut dengan handuk secara lembut.

4. Gunakan bahan-bahan alami

Lidah buaya dan minyak kelapa telah lama dipercaya berkhasiat dalam mengatasi rambut rontok dan merawat kulit kepala. Bahkan, lidah buaya juga diyakini dapat mengurangi ketombe dan produksi minyak berlebih pada kulit kepala.

Di sisi lain, minyak kelapa mengandung asam lemak yang dapat menyerap ke dalam rambut dan menggantikan protein rambut yang hilang. Minyak kelapa juga dipercaya mampu menyuburkan rambut.

5. Tata rambut dengan hati-hati

Berbagai metode penataan rambut, seperti mewarnai, mencatok, dan mengeriting rambut, dapat membuat rambut rusak dan kering serta mengiritasi kulit kepala.

Sementara itu, kebiasaan mengikat dan mengepang rambut terlalu kencang juga dapat menyebabkan akar rambut tertarik, sehingga rambut menjadi mudah rontok.

Untuk mengurangi kerontokan rambut dan menjaga kulit kepala tetap sehat, sebaiknya hindari penataan rambut yang telah disebutkan di atas. Kalau kamu hendak mengeringkan rambut dengan pengering rambut, hindari menggunakan suhu panas karena dapat membuat rambut cepat rusak.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading