Sukses

Lifestyle

8 Tips Menstimulasi Kemampuan Otak Orang Dewasa

Fimela.com, Jakarta Dalam era modern yang penuh dengan tuntutan saat ini, meningkatkan kemampuan otak orang dewasa menjadi suatu kebutuhan yang mendasar. Terlebih seiring bertambahnya usia, tak bisa dipungkiri bahwa kemampuan otak akan semakin menurun. Namun tidak perlu khawatir sebab otak manusia memiliki potensi yang luar biasa untuk terus berkembang, bahkan pada tahapan kehidupan dewasa.

Stimulasi otak yang efektif mampu meningkatkan kinerja otak dan mengoptimalkan potensinya. Stimulasi kemampuan otak pada orang dewasa tidak hanya terbatas pada aktivitas intelektual, tetapi juga melibatkan unsur-unsur fisik dan emosional. Hal ini pada gilirannya dapat membantu melindungi otak dari degenerasi yang berkaitan dengan usia.

Dalam sebuah studi pada tahun 2014 ditemukan bahwa latihan otak membantu orang dewasa mempertahankan keterampilan penalaran dan kecepatan kognisi 10 tahun setelah periode penelitian berakhir. Selain usia, banyak faktor yang menyebabkan kemunduran otak, namun dengan menjaganya tetap aktif dapat membantu memperlambat kemunduran tersebut.

Tips menstimulasi kemampuan otak

Dilansir dari medicalnewstoday.com, berikut beberapa aktivitas yang dapat menstimulasi kemampuan otak orang dewasa:

meditasi

Meditasi umumnya melibatkan pemusatan perhatian dengan cara yang tenang dan terkendali. Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa meditasi memiliki banyak sekali manfaat bagi otak dan tubuh. Meditasi mampu memperlambat penuaan otak dan meningkatkan kemampuan otak untuk memproses informasi.

Bermain games

Dalam sebuah studi tahun 2017 menemukan hubungan antara bermain game dengan penurunan risiko angguan kognitif pada orang dewasa yang lebih tua. Bermain permainan dapat melatih daya ingat, kemampuan pemecahan masalah, serta kecepatan memproses informasi.

Bersosialisasi

Menikmati kebersamaan dengan teman mampu menjaga kesehatan mental dan fungsi kognitif seseorang. Sebuah studi menemukan bahwa orang yang lebih sering melakukan kontak sosial memiliki kemungkinan yang lebih kecil mengalami penurunan kognitif dan demensia. Selain itu, kegiatan ini juga berkaitan dengan tekanan darah yang lebih rendah dan harapan hidup yang lebih lama.

Belajar bahasa

Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa kemampuan berbahasa mampu meningkatkan dan memperkuat konektivitas antara berbagai area otak. Peningkatan konektivitas ini dapat berperan dalam menunda timbulnya penyakit Alzheimer dan bentuk demensia lainnya.

Mendengarkan musik

Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan di Brain Sciences menemukan bahwa mendengarkan musik yang disukai mampu melibatkan dan menghubungkan berbagai bagian otak. Mendengarkan musik juga merangsang kreativitas di otak sehingga merangsang pengembangan otak, khususnya dalam konteks kognitif dan emosional.

Rutin aktivitas fisik

Latihan fisik secara teratur tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga otak. Aktivitas ini berkaitan dengan peningkatan daya ingat, koordinasi motor, dan kognisi. Selain aktivitas fisik, makan sehat, cukup tidur, dan menjaga tingkat stres juga penting diperhatikan. Olahraga melepaskan hormon endorfin di otak dan juga terbukti meningkatkan suasana hati, vitalitas, kewaspadaan, dan perasaan sejahtera secara keseluruhan.

Menari

Menari adalah suatu bentuk latihan yang juga dapat melibatkan area otak yang terlibat dalam ritme dan keseimbangan. Mempelajari gerakan tarian yang kompleks juga merupakan tantangan kognitif. Menari dapat dikatakan sebagai gabungan antara mendengarkan musik dengan aktivitas olahraga. Oleh karena itu, aktivitas menari mampu menstimulasi kemampuan otak.

Membaca

Membaca buku atau majalah tidak hanya membuat seseorang terpapar informasi, tetapi juga membantu otak tetap aktif yang berhubungan dengan peningkatan fungsi kognitif. Membaca memicu imajinasi yang menjadikannya salah satu cara efektif untuk melatih otak.

 

Penulis: Maritza Samira.

#BreakingBoundariesDesember

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading