Vemale.com - Dulu, ketika anak-anak masih kecil, Anda selalu merencanakan dan mengatur jadwal bermain mereka, dengan siapa mereka akan bergaul. Tiba-tiba saja Anda sadar sudah tidak melakukan hal itu lagi dan anak Anda mulai meminta izin untuk pergi bermain ke luar rumah atau membawa teman yang tidak Anda kenal ke rumah untuk bermain bersama.
Perubahan ini adalah tahap yang agak sulit bagi sebagian orang. Seringkali orang tua tidak sadar bahwa anak telah melewati masa kanak-kanaknya, dan bingung harus bagaimana menyikapi transisi pergaulan mereka. Berikut ini tiga hal yang perlu Anda ketahui.
Berhenti membuat janji
Kini mereka punya teman-teman dan lingkungannya sendiri, teman yang Anda pilihkan saat kecil bisa jadi tidak lagi cocok dengan mereka. Tidak perlu memaksakan hal ini pada anak Anda dengan merancang kesempatan-kesempatan agar anak kembali bergaul dengan teman-teman masa kecilnya. Merancang liburan bersama, misalnya. Apalagi jika sudah terlihat mereka tidak nyaman satu dengan lainnya.
Jangan menghakimi
Kita, orang dewasa, memang lebih bisa menilai orang lain dan kadangkala pertimbangan kita jauh lebih banyak (dan seringkali lebih kejam) daripada anak-anak remaja. Ketika anak membawa teman baru ke rumah, otomatis kita langsung menilai dia dari penampilan dan latar belakang keluarganya. Ini perlu, namun lakukan dengan bertahap dan dengan hangat. Mencari tahu itu boleh-boleh saja, namun jangan menghakimi. Sambutlah setiap temannya dengan hangat. Jika tidak, Anda justru menempatkan anak di posisi yang sulit.
Jangan sedikit-sedikit melapor ke orang tuanya
Walaupun Anda kenal dengan orang tuanya, jangan sedikit-sedikit melaporkan apa yang terjadi pada orang tua teman anak Anda. Apa yang terjadi tidak selalu sama dengan apa yang Anda kira, dan melibatkan orang tuanya akan semakin memperkeruh suasana. Jadilah pendengar yang baik untuk anak Anda, dan ajari dia untuk menyelesaikan masalahnya. Sepanjang masalah itu tidak menyangkut tindakan kriminal dan berbahaya, biarlah anak-anak menyelesaikan masalahnya sendiri dengan saran dari Anda.
Parenting
Saat Anak Mulai Bergaul Sendiri
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.
What's On Fimela
powered by
Advertisement
Ramadan 2025
Fimela Figure
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5033038/original/000687200_1733198738-Snapinsta.app_468983269_422604517585625_3930891875784389755_n_1080.jpg)
Fimela Figure: Bentuk Dedikasi 15 Tahun Garap Aksesori Handmade Bernafaskan Budaya Sunda dari Ardelya Craft
![Seniman Galuh Anindita menciptakan aksesori yang diberi nama Mahija. [dok. Galuh Anindita]](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Berawal dari Pecahan Keramik, Galuh Anindita Menciptakan Mahija Aksesori Berkeinginan Berdampak Baik Kepada Kehidupan Oranglain
![Tertarik menjadi fashion content creator? Yuk, intip perjalanan dan tips dari Nayla Azmi yang bisa jadi inspirasi. [@nayazmi].](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/6WON4f2PkNzlpypg1TlGJkgWh3I=/320x217/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4989661/original/023402000_1730689725-Snapinsta.app_361932262_18371303764043247_8459029759776216861_n_1080.jpg)
Fimela Figure: Mengubah Hobi Jadi Profesi, Cara Nayla Azmi Manfaatkan Media Sosial untuk Sukses di Dunia Fashion Content Creation
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4986993/original/047294000_1730391129-Snapinsta.app_449371914_489107260348112_6233073337143813000_n_1080.jpg)