Sukses

Parenting

3 Pola Asuh yang Berdampak Negatif untuk Anak

Fimela.com, Jakarta Orangtua tentu akan menjadi teladan bagi anaknya. Oleh karena itu, orangtua akan selalu melakukan yang terbaik dan mencontohkan hal baik untuk anaknya.

Namun, terkadang orangtua tanpa sadar menjadi pengendali para anaknya karena merasa hanya dirinya yang dapat menentukan yang terbaik bagi anak. Hal tersebut akan berdampak pada sikap anak di luar rumah nantinya. 

Sebagai orangtua juga ada baiknya untuk menghindari pertikaian atau perdebatan di depan anak karena dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan mental anak seperti trauma. Tugas orangtua adalah mendidik dan membimbing anak, tetapi seharusnya orangtua juga dapat memahami anaknya sehingga anak merasa nyaman dan aman di rumah. 

Namun, tanpa disadari beranjaknya anak semakin besar, akan semakin banyak tuntutan yang dituntut oleh beberapa orangtua. Tak sedikit juga orangtua yang memaksakan anaknya untuk mengikuti kehendaknya, menaati seluruh peraturannya, dan lainnya tetapi orangtua tidak menyadari bahwa sikapnya itu memberikan dampak negatif bagi kesehatan mental anak sehingga tak jarang banyak anak yang berperilaku berbeda ketika di rumah dan di luar rumah.

Sikap dan pola asuh negatif orangtua

Dilansir dari psychcentral.com, pola asuh negatif orangtua terbagi dalam 3 jenis yaitu:

  1. Pola asuh otoriter. Biasanya ditandai dengan penegakan aturan yang ketat, ketidakteraturan emosional, komunikasi yang bersifat satu arah, sikap menuntut harapan yang tidak realistis, dan kurangnya sikap peduli terhadap perasaan anak. 
  2. Pola asuh yang permisif. Diitandai dengan rendahnya daya tanggap orangtua terhadap anak, kurangnya konsistensi penegakan dengan aturan yang ada, dan menuruti kemauan anak. 
  3. Pola asuh lalai. Ditandai dengan tidak terkontrolnya emosi, tidak adanya sikap responsif orangtua terhadap anak, tidak memberikan bimbingan kepada anak, dan tidak mengetahui detail penting dalam kehidupan anaknya. 

Dilansir dari healthline.com, biasanya pola asuh anak yang buruk juga ditandai dengan beberapa tanda berikut:

  • Tidak terlibatnya orangtua dalam kehidupan anak. 
  • Keterlibatan orangtua yang berlebihan juga membuat mereka menjadi pengendali bagi anak.
  • Menerapkan disiplin yang terlalu ketat sehingga membuat anak menjadi pemberontak.
  • Mempermalukan anak di depan umum atau pribadi dengan memaki-makinya.
  • Tidak adanya kepercayaan diri pada anak karena terlalu memanjakan. 

 

Efek pola asuh negatif terhadap anak

Pola asuh yang salah dapat memberikan dampak negatif bagi anak sebagai berikut, dilansir dari kids.lovetoknow.com:

  1. Memiliki risiko yang tinggi terkena gangguan secara psikologis. 
  2. Memungkinkan memiliki prestasi yang kurang baik di sekolah karena kurangnya kasih sayang dan bimbingan orangtua. 
  3. Membuat anak menjadi depresi dan merasa rendah diri akibat orangtua yang terlalu mengatur.
  4. Memungkinkan untuk melakukan tindakan kriminal atau kekerasan kepada orang lain.
  5. Gagal atau lambat dalam berkembang.
  6. Mengalami kesulitan dalam penyesuaian sosial. 

Namun, untuk menghindari hal tersebut kamu dapat mengubah pola asuh yang telah diterapkan dengan cara berikut yang dilansir dari healthline.com:

  • Mendengarkan, memahami, dan mengerti perasaan serta pikiran anak. Ketika anak sedang mengalami masalah, kamu juga dapat memberikan solusi untuk anak supaya tidak melakukan hal-hal yang tidak baik.
  • Memberikan konsekuensi yang sesuai. Sebisa mungkin tidak memberikan konsekuensi dalam bentuk pukulan atau tindakan fisik.
  • Tidak membuat anak bingung dengan mengabaikannya ketika sedang marah, tetapi coba jelaskan perlahan bahwa kamu sedang marah.
  • Menunjukkan kasih sayang kepada anak dengan mendukung hal positif yang mereka lakukan dan menghabiskan waktu bersama.
  • Membiarkan mereka membuat kesalahan sehingga dengan kesalahan yang mereka buat, kamu dapat mengajarkan anak untuk mau mengakui kesalahan dan memperbaiki dirinya. 

 

*Penulis: Fani Varensia.

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading